Rasanya saat perjalanan ke Losingtown itu sangat membuat Alice deg-deg-an.
31 menit perjalanan..
Akhirnya mereka bisa sampai di Losingtown dengan selamat. Mereka bertiga berlarian menuju meja antrean yang sangat panjang. "Ha??,, bu banyak sekali?? apa waktu kita cukup untuk ini??" ucap Alice. "Huusstt,,kamu ga boleh gitu,, udah lah pasti nyampek kok,,," ucap Bu Karrent pada Alice yang tampak salting.
#kira-kira hampir 1 setengah jam# mereka menunggu, akhirnya mereka bisa mendapat giliran untuk izin masuk. "Mana karcis anda?". "Ini,," jawab Bu Karrent sambil menyodorkan secarik kertas izin(karcis). "Kami bertiga pak,,". "Oke,,!!" jawab bapak-bapak itu kepada Bu Karrent dengan tegas. "Ini,," bapak-bapak penjaga itu menyodorkan tiga lembar karcis terima kepada Bu Karrent. Lalu mereka bertiga memasuki ruangan yg bergemerlap dan sangat besar. Sebelum mereka duduk, mereka harus menyerahkan kartu siswa tanda sekolah disana, bagi setiap peserta saja. "Baiklah nak, kau mendapatkan nomer urut 3421 ya?!!" ucap seorang wanita paruh baya dengan ramah kepada Alice. Alice sebenarnya sangat kaget, tetapi dia menutupi nya dengan hanya berbatuk. Merekapun menuju kekursi kosong. "Ha,,,!! OMG!! Kmu dapat nomer urut 3000_bla_bla_bla.. (menggeleng) huh,, kapan pulangnya yak??" ucap Mean dengan karakter cerewet dan lebaynya yg sedang kumat. Bu Karrent dan Alice saling memandang seakan tau sifat Mean kumat lagi. "Heh,,, kamu bukannya ngesuport aku malah heboh sendiri,," ucap Alice pada Mean sambil tersenyum tak heran. Mean hanya meringis.'Ya,,para hadirin sekalian, apa sudah bisa saya mulai sekarang,,??' ucap host tersebut. Dengan kompaknya semua pasang mata didalam ruangan itu menjawab 'ya'. 'Baiklah,,saya akan memulai dengan memanggil peserta pertama nomer urut satu...' ucap host itu. Setelah beberapa lama menyaksikan penampilan peserta, "Bu,, aku makin takut nih,, mereka aja penampilannya bagus-bagus" ucap Alice ragu.
"Enggak,,, ibu percaya kalo kamu pasti bisa,, andai nanti kamu gak menang ya gak apa lah,, kamu tampil didepan,, itu saja sudah membuat kami bangga,," ucap Bu karrent. Terlihat Alice tampak berdebar-debar.
Setelah lama menunggu, akhirnya tiba juga Alice tampil.'Tap...tap...tap' Alice berjalan dengan canggung. Ia pun akhirnya sampai di panggung dan duduk di kursi yang didepannya sudah tersedia piano besar berwarna cokelat.
Alice mulai memencet mencet tombol piano itu.
Dan ia pun mulai bernyanyi.'everyone can see...' walau baru sebait lagu yg ia nyanyikan dengan suara indah dan merdunya, para penonton dan juri pun bersorak sorai meramaikan gedung. Dari kursi atas, Bu Karrent dan Mean tampak melihat Alice tersenyum tipis kepada mereka.Para penonton terlihat sangat menikmati lagu itu.Beberapa menit kemudian...
Alice selesai menampilkan bakatnya. Lalu ia pun berjalan kembali ke tempat duduk nya semula.
Bu Karrent dan Mean menyambut Alice,"Eh,, siiip deh pokoknya sahabatku!!!" ucap Mean sambil mengacungkan kedua jempolnya.Bu Karrent tesenyum dan mengangguk berkali kali.
Akhirnya, Alice pun bisa bernafas lega.

KAMU SEDANG MEMBACA
PIANO DEATH
Короткий рассказIni adalah misteri ruangan maut.Sebuah ruangan yang didalamnya terdapat sebuah piano.Awalnya ruangan itu ramai pengunjung,tetapi setelah kematian seorang remaja cantik yang bernama Alice, ruangan itu dikabarkan menjadi angker.Setiap orang yang masuk...