Prologue

21.2K 496 31
                                    

"Kamu gila!" lelaki pertengahan 60 tahun itu-Soedjono-berteriak geram pada sepasang manusia dihadapannya. Sedangkan istrinya-Dania-menangis sesenggukan dengan memeluk putrinya.

"Kami saling mencintai. Apa yang salah? Karena dia bukan dari keluarga terpandang, lalu Ayah tidak ingin menerimanya sebagai menantu?!"

Lelaki berumur itu mengeram marah.

"Kamu menyalahi kodrat, itu yang membuatku tidak setuju. Mana ada 'paku' bertemu 'paku', Damian?! Kodrat 'paku' adalah menemukan 'botol'!" Soedjono menatap nyalang putranya.

"Memang apa masalahnya? Selama kami saling mencintai tidak akan terjadi apa-apa," keukeuh Damian.

"Tapi tidak untuk sesama jenis!"

Dania masih menangis sesenggukan, setelah mengetahui seperti apa kekasih yang selama ini disembunyikan oleh putranya.

Fakta bahwa kekasih putranya, adalah seorang pria.

Sebagai wanita sekaligus Ibu, Dania merasakan hatinya ditikam dari belakang, rasanya menyakitkan saat tahu bahwa putranya seorang gay.

Putra yang ia didik dan ia besarkan dengan penuh kesabaran, dan kasih sayang berlebih. Seolah semua itu tidak ada artinya, ketika sang putra mulai berubah 'haluan'.

Dania melepas pelukannya pada Selia-putrinya-mendekat dan menyentuh pipi putra kesayangannya, diusapnya pipi itu lembut. Menumpahkan semua rasa tidak percayanya, dengan apa yang baru saja ia dengar dan ia saksikan.

"Apakah Ibumu ini, bukan Ibu yang baik untukmu, Damian?" desis Dania pelan.

"Apa Ibu membuat kesalahan? Apa Ibu menyakitimu, sampai kamu tidak ingin menikah dengan perempuan, sayang?"

Damian bergeming. Menatap manik Ibunya pun ia tidak sanggup, ia tidak bisa melihat Ibunya terluka.

"Maafkan Ibu sayang, maafkan Ibu membuatmu menjadi seperti ini, maafkan Ibu..." Dania memeluknya erat, penumpahkan tangisnya didada putra satu-satunya-Damian.

Damian bangkit dari berlututnya, mencium kening Ibunya lama. Kemudian menggenggam tangan kekasihnya.

"Maafkan aku Ibu. Aku mencintai Ibu, tapi aku juga mencintainya Ibu. Aku akan tetap menikah dengannya, dengan atau tanpa restu kalian."

Hidup adalah pilihan, dan ini adalah pilihannya. Menikah dengan kekasihnya, demi bisa hidup bersama dengan kekasihnya, menikmati masa tua bersama kekasihnya.

*******************


Hei, ini cerita pertama Saya!
Maklum ya kalau jelek, amatiran soalnya. :)

Cerita Saya ini Bukan tentang LGBT. Apalagi menjelaskan tentang LGBT.
Cerita ini Netral. Tidak Memihak ataupun Menjatuhkan LGBT.
Cerita ini Hanya mengisahkan seseorang yang memiliki Penyimpangan Orientasi Seksual, yang harus mengalami pernikahan normal, bersama seorang Perempuan.

paste-special

12 Maret 2016

...................
P.S : Genre Saya ubah ke ROMANCE.

[Edited • 22 Juni 2016]

Unpredictable Marriage [ DELETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang