Pada hari kedua sekolah kami disuruh untuk memilih minimal 1 eskul Dari eskul - eskul dibawah ini:
1. Basket
2. Futsal
3. Voli
4. Saman
5. Silat
6. Mading
7. Vokal
8. Fotografi
9. PMRSeketika jiwa pemimpiku pun mulai memilih vokal, fotografi Dan mading. Mungkin karna menjadi penyanyi Dan photographer sebagai hobi adalah salah satu Dari sekian banyak cita - citaku.
Aku pun segera mendaftarkan namaku sedangkan Daniel, ia lebih memilih eskuk fotografi Dan eskul futsal. Kebetulan sekali hari pertama eskul vokal adalah hari ini setelah jam pulsek. Aku tidak sabar untuk segera menyanyi.
Bel pulang berbunyi
Inilah hari pertama ku untuk bernyanyi disekolah ini.
Aku segera berjalan menuju multimedia bersama Daniel, sesampainya disana ia menepuk pundakku "gue futsal dulu ya. Good luck!" "Good luck for you too" balasku dengan sebuah senyum tipis yang terpapar diwajahku.
Ketika memasuki ruangan multimedia aku segera disambut oleh kakel yang memberikan absen kepadaku1. Unicara Halsey 10 a
Setelah itu kami disuruh maju satu persatu untuk memperkenalkan diri dengan cara memberikan tau nama, kelas, alasan ikut eskul ini Dan menyanyikan 1 buah lagi bebas.
Tibalah giliranku,
"Hai.... Namaku Unicara Halsey. Panggil aja Cara. Aku kelas 10 - a. Alasanku ikut vokal adalah karna menyanyi adalah satu Dari sekian banyak mimpiku, Dan menyanyi dapat membuatku masalah menjadi hilang. Dan mungkin efek damping keseringan nonton Glee. Baiklah, lagu yang akan saya bawakan hari ini adalah " Pamit Dari Tulus".""Tubuh saling bersandar
Ke arah mata angin berbeda
Kau menunggu datangnya malam
Saat kumenanti fajarSudah coba berbagai cara
Agar kita tetap bersama
Yang tersisa dari kisah ini
Hanya kau takut kuhilangPerdebatan apapun menuju kata pisah
Jangan paksakan genggamanmuIzinkan aku pergi dulu
Yang berubah hanya
Tak lagi kumilikmu
Kau masih bisa melihatku
Kau harus percaya
Kutetap teman baikmu"Senyum tipis itu muncul kembali di wajahku ketika aku mendengar tepuk tangan Dari semua anak vokal. Bahkan, melebar.
Setelah giliranku selesai, majulah cewek putih, dengan rambut coklat. Ia menyanyikan lagu "Hold back the river - James bay" dengan gitar coklat tua klasik Nya.
Setelah itu, dia mengambil posisi duduk disampingku sambil berkata "suaramu bagus"
"Terima Kasih" balasku
"Btw, aku suka dengan gitarmu." Lanjutku
"Ini hadiah Dari Ayah ku"
"Baiklah"
"Namaku Kinan. 10 - b" ucapnya sambil mengulurkan tangan, "cara 10 - a"
"Waaah ... Kelas Kita sampingan dong?"
"Iyaa"
"Kamu sering ke perpustakaan kan pas jam istirahat?" Tanya Nya
"Iya, kok tau?"
"Aku sering ngeliatin kamu kesana kok, sama cowok berkacamata. Pacarmu?"
"Oh, Daniel? Bukan, dia hujan pacarku. Melainkan dia adalah teman pertama ku disini Dan dia pecinta buku juga. Kita pertama ketemu juga di perpus so, gak salah juga kalo setiap saat gue main sama dia." Jelas ku
"Boleh gak mulai besok aku main sama kalian?"
"Boleeeh bangett. Malah seneng bisa ada manusia yang main sama kitaa"
"Emang Nya kalian bukan manusia?"
"Manusia sih, tapi sedikit berbeda."
Aku terus berbicara dengan Nya hingga eskul vokal selesai.Singkat cerita
Daniel telah menunggu ku di depan pintu multimedia. Ya, awalnya aku juga kaget bahwa rumahku berhadapan dengannya. Jadi mulai kemarin Kita selalu jalan kaki bareng kerumah.
"Loh? Udah selesai? Kok futsal cepet banget??" Tanya ku
"Iya, tadi cuma perkenalan siang. Humans vokal?"
"Seru bangett. Tadi kenalan Nya nyanyi trus gue punya temen Baru." Jawabku
"Ada juga toh yang mau jadi temen lo."
"Yeuuu ... Ya ada lah"
"Siapa?" Ketika pertanyaan itu terucap Kinan pun berjalan melalui kami "Kinan" panggilku. Ia langsung menghampiriku kami "ada apa?" Tanya Nya
"Nih kenalin. Ini kinan, ini Daniel."
"Hai" ucap mereka berbarengan
"Gue Daniel" "aku Kinan" untuk yang kedua kakinya mereka mengucapkan Nya berbarengan
"Cie bareng, jodoh tuu." Goda ku.
Kinan pun menampilkan sekilas senyum di pipinya "apaansi udah ayo pulang." Daniel pun menarik tanganku dengan cepat sampai aku lupa mengatakan sesuatu pada Kinan.YEAYY!! FINALLY PARTT 4!!! Keep on reading guyss ....
KAMU SEDANG MEMBACA
Yellow Me
Teen FictionKetika seorang pemimpi dengan sejuta khayalan, bertemu dengan seorang cowok realistis dengan sejuta harapan. Yang kemudian mereka jatuh dalam lumbung contact.