Z : Hai Anne, Bagaimana Kabarmu?
A : Sangat Baik. Apa kau kesini hanya untuk memberikanku boneka Zayn?
Z : Ya..ini dia.. lucu kan ? Yang ini yang paling besar di toko
A : Terimakasih Zayn, tapi aku tidak membutuhkannya. Sudah terlalu banyak yang seperti itu di apartemen.
Z : Apa? Jadi kau tak menginginkannya?
A : sama sekali tidak Zayn. Aku Pulang dulu.
Aku berlari menjauhi Zayn dengan air mata yang sudah tak karuan. Aku tak bisa terus menerus seperti ini.
Z : Tunggu Anne, Ini penting sekali, Yang ini kubuat spe.......
DUARRRRRRRR!!!!
Apa itu? Apa ada kecelakaan ? Keras sekali bunyinya. Aku menoleh kebelakang untuk mengecek dan Astaga!!! Zayn!!! Zayn Tertabrak?!! Zayn tertabrak Bus !!!
--
Saat ini aku sedang ada di depan ruang oprasi bersama seluruh orang yang mencintai Zayn. Niall, Liam, Louis dan Harry mencoba menenangkan satu dengan yang lain. Ayah Zayn mondar-mandir cemas. Adik-adik Zayn tak henti-hentinya menangis. Sama seperti aku.'
Aku duduk diantara Ibu Zayn dan Eleanor. Mereka terus mencoba menenangkanku. Tapi itu sama sekali tidak menenangkanku. Bahkan aku malah merasa bersalah. Akulah penyebab semua ini.
Lampu kamar oprasi yang dari tadi menyala akuhirnya dimatikan. Itu pertanda oprasi telah selesai. Aku langsung pergi menemui dokter yang berjalan keluar kamar oprasi.
A : Zayn bagaimana dokter bagaimana???
D : Kami sudah berupaya semaksimal mungkin, namun sayangnya nyawa Zayn tidak tertolong. Ia kehabisan bayak sekali darah.
A : APA? DOKTER KENAPA TAK BILANG KALAU ZAYN MEMBUTUHKAN BANYAK DARAH ? AKU KAN BISA MENDONORKAN SEMUANYA UNTUK ZAYN.....
Seketika itu juga aku rapuh. Aku tersungkur dan tak sadarkan diri lagi.
