Part 1 - That Girl

42 1 1
                                    


Namaku Takeo. Sekarang ini aku duduk di bangku kelas 2 SMA. Seperti biasanya, aku selalu dirumah sendirian sepulang sekolah. Ya, bagaimana tidak. Aku hanya tinggal bersama ibuku karena ayahku adalah seorang pilot, ia jarang sekali berada dirumah. Aku adalah anak tunggal. Maka dari itu  sudah biasa bagiku melakukan semuanya sendiri, toh, aku ini laki2. Jadi kata ayah harus mandiri.

Hari ini, sama seperti hari biasanya. Membosankan. Tapi siapa yang menyangka aku akan bertemu dengan seseorang yang mungkin sama sekali tidak ingin kutemui. Semuanya berawal ketika ibu menelponku sekitar jam 9 malam. Ibu bilang malam ini akan pulang pukul 12. Ibu memintaku untuk menjemputnya karena takut jika harus pulang sendirian. Ibuku adalah seorang suster dirumah sakit, biasanya ia berjaga dari pagi sampai sore hari. Jadi ibu bisa pulang sendiri tanpa perlu ku jemput. Entah apa yang membuat ibu harus pulang sampai tengah malam. Dengan sedikit malas aku berkata pada ibu ditelepon kalau aku akan kesana kira2 pukul 10. Tidak masalah jika harus lama menunggu, aku takut nanti sudah tertidur sampai lupa menjemput ibuku.

Di rumah sakit pukul 10 malam. Keadaannya tidak terlalu sepi. Sebanyak inikah orang yang sakit? Aku langsung menelpon ibuku kalau aku ada di kursi tunggu di lantai 3. Aku duduk seorang diri, aku sangat mengantuk. Tiba2 aku ingin ke kamar mandi untuk buang air kecil, aku langsung bergegas mencari toilet. Ketika aku kembali ke kursi tunggu, ada seorang anak perempuan yang duduk ditempat aku duduk tadi. Aku heran, mengapa semalam ini masih ada pasien yang berkeliaran, anak kecil pula. Entah ia pasien atau bukan, tapi mukanya tampak seperti orang sakit, pucat sekali. Aku bertanya padanya "Dik, kamu pasien disini?" Dia hanya mengangguk. "Sudah malam begini, kamu sebaiknya istirahat. Kamarmu dimana?" Tanyaku lagi. Ia hanya diam. Seketika aku merasa ada hawa yang tak biasa, bulu kuduk ku merinding. Kemudian kami diam sejenak. Tiba2 ia menangis, sambil memegang sebuah foto. Kulihat dalam foto itu,terdapat anak tersebut beserta laki2 dan perempuan dewasa, sepertinya itu orangtuanya. Apa mungkin orangtuanya sudah meninggal? pikirku. Tiba2 ia menatapku, dan entah kenapa membuatku semakin merinding. Ah, aku ini kenapa jadi penakut sekali. "Kak, mau antar aku ke kamar?" Tanya nya tiba2. Aku menjawab "iya" dengan yakin, ya aku harus mengantar anak ini, kasihan dia.

KARINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang