PART I

2.1K 127 10
                                    

MIRAE P.O.V.

Selama yang kuingat, Kim Joonmyeon alias Suho selalu menjadi rivalku. Tidak, itu telah mengalir di dalam darah kami. Dari nenek buyut kami, hingga ibu kami adalah rival. Anehnya, para pria di dalam keluarga kami cukup kalem. Contohnya, kakekku bersahabat baik dengan kakek Suho, begitu juga dengan ayahku dan ayah Suho.

Tapi semua itu tak mengubah bahwa Suho adalah rivalku. Ia selalu menjadi rivalku dari kami masih kecil hingga sekarang. Kurasa takkan ada yang bisa menghentikan hal ini.

Ah, mari kita lihat tahun-tahun sebelumnya. Coba, kuingat, kapan pertama kalinya aku menganggap Suho sebagai Rivalku? Ah, ketika kelas 1 SD kurasa.

Kelas 1 SD: Suho-Peringkat 1, aku-Peringkat 2
Kelas 2 SD: Aku-Peringkat 1, Suho-Peringkat 2
Kelas 3 SD: Aku-Peringkat 1, Suho-Peringkat 2
Kelas 4 SD: Aku-Peringkat 1, Suho-Peringkat 2
Kelas 5 SD: Suho-Peringkat 1, aku-Peringkat 2
Kelas 6 SD: Suho-Peringkat 1, aku-Peringkat 2
Total Score: Suho-3, Aku-3

Kelas 1 SMP smt 1: Aku-Peringkat 1, Suho-Peringkat 2
Kelas 1 SMP smt 2: Suho-Peringkat 1, aku-Peringkat 2
Kelas 2 SMP smt 1: Suho-Peringkat 1, aku-Peringkat 2
Kelas 2 SMP smt 2: Aku-Peringkat 1, Suho-Peringkat 2
Kelas 3 SMP smt 1: Suho-Peringkat 1, aku-Peringkat 2
Kelas 3 SMP smt 2: Aku-Peringkat 1 Nasional, Suho-Peringkat 2 Nasional.
Total Score: Aku-4, Suho-3.

What? Jangan melihatku begitu. Aku tidak curang. Aku peringkat satu nasional, aku berhak mendapatkan dua poin.

Kelas 1 SMA smt 1: Aku-Peringkat 1, Suho-Peringkat 2
Kelas 1 SMA smt 2: Aku-Peringkat 1, Suho-Peringkat 2
Kelas 2 SMA smt 1: Suho-Peringkat 1, aku-Peringkat 2
Kelas 2 SMA smt 2: Suho-Peringkat 1, aku-Peringkat 2
Kelas 3 SMA smt 1: Suho-Peringkat 1, aku-Peringkat 8

Dan sekarang, kami ada di semester 2 di kelas 3 SMA. Aku banyak menghabiskan waktuku di kamar, perpustakaan, dan belajar seperti orang gila. Tidak, jangan heran, semester sebelumnya aku peringkat 8. Peringkat 8, For God's sake! Itu adalah peringkat terendah dari sejarah ranking-ku.

Aku ingat sahabatku, Kim Minseok, setiap hari selalu datang ke rumahku selama seminggu setelah peringkatku diumumkan. Tentu Minseok sudah tahu tentang rivalry yang kumiliki dengan Suho. Tapi Minseok sendiri tahu bahwa ini bukan hanya soal apakah aku bisa mengalahkan Suho, tapi karena ada sesuatu yang membuat peringkatku menurun begitu drastis.

Semua mencemaskan keadaanku saat itu, mengatakan mungkin aku menyembunyikan suatu masalah yang berat. Bahkan seluruh keluarga Suho juga mencemaskanku, ya, termasuk ibu, nenek, dan Suho sendiri. Ibuku sendiri tak marah, ibuku adalah yang paling cemas dan memintaku untuk bicara. Tapi tetap, aku tak mengatakannya. Aku tak bisa mengatakannya.

Aku menutup mataku, benakku kembali mengingat penyebab studiku bisa begitu merosot. Kembali pada awal-awal kami baru menginjak tahun ketiga kami di SMA. Ada seorang gadis cantik bernama Park Chorong yang menyukai Suho. Dan mereka berpacaran 2 bulan setelahnya.

Sejak saat itulah studiku merosot. Aku tak tahu kenapa begitu menyakitkan melihat Suho dengan Chorong. Aku tak tahu kenapa aku selalu menangis setiap malam setiap kali mengingat mereka berdua. Aku tak tahu kenapa aku terasa begitu sesak setiap mengingat mereka dinobati sebagai pasangan yang serasi.

Aku tak tahu, aku tak mengerti. Hingga sampai di suatu titik yang membuatku tersadar. Itu bukan karena aku tidak tahu, bukan karena aku tak mengerti, tapi karena aku memilih untuk tidak tahu. Aku memilih untuk tidak mau mengerti alasan sebenarnya.

Aku tak mau mengerti bahwa aku memiliki perasaan aneh diluar Rivalry ini. Diluar perasaan bersaing ini. Aku tak mau mengerti perasaan yang membuatku senang ketika Suho bicara padaku, memberikan perhatian padaku, atau perasaan menyakitkan ketika ia mengalihkan pandangannya dariku.

Arch-Enemy [EXO Suho Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang