School

33 4 0
                                    

"Vina...ayo bangun Vina...sudah siang. Apa kamu ingin terlambat disekolah barumu.." teriak ibuku memanggil ku dari bawah

"Vinaa cepat bangun lihat lah pukul berapa di jam mu itu" lanjut teriak ibuku karena aku tak menjawabnya.

Aku pun meraba-raba meja kecil yang ada di samping tempat tidur ku untuk mencari jam weker kecil ku itu.

"Akhirnya dapat juga ni jam." Sambil memegang jam weker ku, tapi mataku masih meram.
Perlahan kubuka mataku dan kulihat jam weker ku.

"Aaaaaaa.....tidakkk sudah pukul 7, bukankah sebentar lagi aku masuk sekolah. Mana itu sekilah baru dan aku anak baru pula...ahhh menyebalkan" teruakku didalam kamar.

Aku pun segera menuju kamar mandi dan setelah itu bersiap siap untuk berngkat sekolah.

Setelah selesai akupun turun kebawah dan sarapan pagi dengan keluarga ku. Yang terdiri dari Ibu, Ayah, dan Aku.
Aku hanya anak tunggal yang selalu dimanjakan oleh kedua orang tua ku. Karena mereka sangat rajin bekerja dan akan mendaptkan hasil uag yang banyak.

"Aaahhh ibu....aku telat lagi dehhh kaya dulu.. inikan hari pertama ku sekolah..." ucapku kepada ibuku dengan nada ngambek

"Maknnya jangan tidur malam malam. Sudahlah ini kan tahun pertama sekolah. Pasti banyak juga yang kesiangan sepertimu." Balas inuku yg sedang menyiapkan sarapan untukku.

"Oiya bu, kira kira nanti apakah orang orang akan meledekku lagi karena rambutku yang berwarna seperti ini." Tanya ku kpd ibuku

"Tentu saja, coba saja kamu lihat ke cermin. Betapa bodohnya kamu dgn rambut kuning itu. Lagi pula didunia ini mana ada gadis yang mewarnai rambutnya dengan warna kuning." Jawab ibuku kesal dan meledekku

"Ahhh ibu. Biarlahh, aku senang dgn rambut ku ini. Soerti rapunzell. Hahaha" jawab ku dengan ledek kpd ibuku.

Ibuku hanya menggelengkan kepala nya. Dia sangat mencintaiku. Dan dia tidak pernah menolak apa yang kuinginkan darinya. Seperti mewarnai rambutku seperti kuning ini. Hehe

"Daaaaah ibuu, aku berangkat dulu yaa..." pamit ku kpd ibu

"Hati hati yaa naakk" balas ibuku.

Akupun berjalan menuju sekolah ku. Karena jaraknya tidak terlalu jauh dari rumahku.

Setibanya disana aku melihat banyak anak anak tahun pertama yang juga mewarnai rambut nya sepertiku. Ada yang warna pink, ungu, hingga orange. Wahh aku pun senang, berarti aku tidak akan di ejek seperti dulu lagi.

Aku pun berlalri senang menuju kelas ku. Sudah banyak anak2 yang sedang duduk didalam kelas.
Aku mengambil jurusan Seni.

Bel pun akhirnya berbunyi. Dan masuklah salah satu pria kekelas ku. Dia sangat tampan dan muda. Ternyata dia adalah guru seni-ku.
Aku tak menyangka akan sebahagia ini.
Sekolah baru yang menyenangkan dan guru yang tampan. Haha itu bisa menjadi motivasi ku untuk rajin masuk kekelas. Hehe.

"Hallo semuaa... perkenalkan saya Doni, saya adalah guru kalian semua disini" diapun memperkenalka dirinya

"Ok karena kalian anak tahun pertama. Sebaiknya kalian menyiapkan sesuatu yang menarik untuk memperkenalkan dirikalian besok ya. Sekarang kalian akan menuju kelapangan untuk penerimaan anak tahun pertama baru" lanjut nya dengan nada yang indahh

Ahh aku pun tak tahu mengapa senang rasa nya sekolah disini. Ini bisa menjadi awal hidup yang baik untukku.

"Ayo semua kalian kumpul dilapangan. Barus sesuai jurusan dan urutan menurut nama kalian sesuai abjad." Salah satu guruku mengumumkannya degan speaker sekolah.

Aku pun bergegas keluar dan berbaris. Saat aku sedang berjalan keluar ada seorang cowok yang menabrakku dengan keras.

"Awww.." teriakku

"Ohh sorry, apa kau terluka?" Tanya cowok yang menabrakku

"Atidak." Jawabku singkat

"Apa ada yg sakit?" Tanya nya lagi

"Tentu saja sakit. Bukannkah kamu mendengar aku berteriak kesakitan." Jawabku kesal

"Yee... kam sudah untung aku tanyakan. Kalau begitu aku pergi saja." Jawabnya juga dengan kesal

"Huh...menyebalkan sekali dia. Memangnya dia pikir siapa dia." Ucapku sendiri dengan kesal.

Aku pun nelanjutkan tujuanku untuk ke lapangan dan berbaris.
Wahh karena namaku Vina jadi aku baris dibarisan paling belakang. Sangat menyebalkan. Untung saja aku tinggi. Jadi aku kelihatan deh yang ada didepan.

"Umm permisi...kamu Vina yaa?" Datang seorang cowo lagi yang menghampiriku dan bertanya.

"Aaa iyaa.." jawabku

"Berarti aku baris dibelakang mu. Karena namaku Vino. Hehe" jelasnya lebih lanjut.

Aku pun berdiri diam dan memperhatikan apa yang sedang dibicarakan oleh guruku didepan.
Tiba tiba....

"Ehhh vinaa...kenalin nama aku vino.." tegur cowok yang tadi sambil menganggetkan ku

"Ahh iyaa...aku sudah tahu tadikan kamu sudah kasih tahu." Jawabku dgn cepat.

"Oiya nama kita hampir mirip. Mulai sekarang kita berteman ya. Ok😉" lanjut nya dgn sok ganteng dan tebar pesona.

"Hooh baiklah" jawabku singkat.

Diapun selalu berbicara. Aku sangat sebal ternyata cowo ganteng seperti dia bawel banget suka sekali ngobrol kaya cewek.
Sampai sampai.....

"Hei kalian beruda yang dibelakang!!!" Teriak guruku memnggil kami berdua.

"Apa yang kalian lakukan? Apa kalian tidak mendengarkan ku?" Lanjut nya dgn teriak lagi

"Cepat kalian kemari." Guru pun menanggil kami.

Kami berdua pun maju dan diberi hukuman.

"Hmm kalian kan anak seni. Bagaimana kalo hukumannya yg berbau-bau seni. Ayo cepat." Hukum guru ku kpd kami

"Ahh apan yg berhubungan dengan seni? Apa kita harus menyanyi?" Tanya ku kepada Vino.

"Ahh suara ku jelek. Lebih baik kita dance." Lugas nya

Lalu ia pun memulai hukumannya. Hehe ini si namanya pertunjukan. Orang dia keren bgt dance nya. Ternyata Vino anak dance yg jago bgt udah hampir internasional. Gara gara ayah nya ada bisinis disini dia harus ikut ayahnya deh. Dia juga anak tunggal seperti ku.

"Wahhh Vino, keren bgt lho kamu. Sampe2 guru yg tadi marah2 kagum sama kamu" aku pin mengingkapkan rasa kagumku.

"Haha iyalah. Ok. Mulai sekarang kita berteman" dia pun memegang tangan ku dan kita bersalaman.

Dan mulai saat itulah kisah persahabatan kami dimulai.

Little ThingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang