Lucky?

36 4 0
                                    

"Vinaa......Vinaa.....ayo keluar" teriak vino memanggilku.

"Apansih....masih pagi udah ada dirumah orang aja. Gapunya rumah apa kamu" balas ku dengan kesal.

"Ayoo cepatt turun...aku punya sesuat untuk mu" teriak vino yang ingin sekali agar aku turun kebawah.

Saat ku sudah sampai dibawah......

*cekrek*

Kamera Vino pun berbunyi dan Vino sengaja ingin melihat mukaku yang belum dibasuh ileh aor sehabis bangun tidur.
Memang dia tak ada kerjaan selain menjahiliku.

"Ahhh kamu mah.. apa yang mau kamu kasih ke aku" tanyaku jutek

"Hahah ini" *memberikan kameranya*

"Aku baru saja dibelikan kamera in oleh papaku" lanjut Vino

"Wahh bagus sekali. Tapi emangnya kamu tau cara gunainnya?" Tanya kj sambil mengejeknya

"Ngerti dooong. Aku idh diajrin papa semalem😛" balasnya dengan mengejek ku lagi

Aku pun berjalan menuju sofa dan membanting badanku diatas sofa.
Aku sangat lelah karena banyak sekali tugas yang diberikan oleh sekolah ku.

"Hei kamu udah tahu sekarang hari libur. Ngapain masih pagi pagi kesini" tanyaku dengan mata yang masih ngantuk dan rambut yang berantakan

"Bukannha sudah aku bilang tadi ya kalo aku mau ngasih tau kamu sesuatu. Ya ini" jelas Vino kesal

"Oiya hehe" jawab ku sambil nyengir.

Vino pun duduk disampingku.
Entah apa yang kami jalin selama ini. Tapi kami hanya menganggap ini persahabatan yang tak akan pernah berakhir.

Dia selalu berada disamping ku, saat ku terluka dan bahagia.

Tak lama handphone Vino pun berdering lalu ia menjawab panggilan yang ada di handphone nya.

Dia pun menuju keluar rumah agar tidak terdengar oleh ku.
Selesai sudah ia berbicara di telepon dia pun kembali duduk diatas sofa.

*mendekatkan wajahnya ke wajahku*
*mengendus-endus*
"Hei kamu...mandi sana. Kamu sangat bau..." ejek nya kepada ku

"Sudah ahu bau. Masih saja dicium." Balasku sambil menggaruk kepala

"Aku akan menciummu lebih dekat jika kau wangi. Haha" ejek lagi Vino terhadapaku

"Tentu saja kau akan menciumku. Karena tidak ada wanita lain yang ingin dicium oleh mu😛" balas ku untuk mengejeknya.

Aku pun lari menuju kamar mandi dan mandi.
Stelah selesai aku masuk kekamar. Dan tiba tiba Vino ada dikamarku dengan tatapan mesum yang mengejek.
Langsung saja ku lempar handuk yang ku pakai untuk kepala ku ke wajah nya lalu menendangnya dan mengusirnya.

"Vino......apa yang kamu lakukan disini. Cepat pergi. Kamu bau tahu" ejek ku sambil mendorong badannya keluar kamarku.

"Kalau aku bau, seharusnya kita mandi bersama tadi. Agar bisa wangi bersama juga. Hahah" jawab Vino dengan nada menggoda.

"Dasar kau mesummmm"

Tak lama aku pun selesai memakai baju, Vino pun masih menungguku di depan sofa.

"Hei apa dirumah ini tidak ada orang? Ha? Ha?" Dengan nada yg menggoda

"Apa yang mau kau lakukan ha?" Jawabku

"Sepertinya kalau ada seorang wanita dirumah sendirian harus ada seorng pria bersamanya" ucap Vino

"Apa yg kau maksud?" Tanyaku yg tak mengerti

"Berhenti berpikiran kotor tentang ku. Hahaha" ejeknya lagi

"Yaa...aku akan menhinap dirumah mu untuk menjaga mu" lanjutnya.

"Memangnya kau tahu apa yang ku pikirkan tentang mu?" Tanyaku dengan mengejeknya

"Tentu saja aku tahu. Kita sudah saling bersama menjalani hari tanoa ada penghalang"

"Ngomong apasih kamu" jelasku.

Tak lama bel rumahku pun berbunyi.

*ting nong*
*ting nong*
*ting nong*

Aku oun berjalan menghampiri pintu dan membukanya.
Ternyata saat kubuka ada seorang pria tampan.
Aaaa aku pun terdiam ak tahu apa yang harus ku katakan.

 Aaaa aku pun terdiam ak tahu apa yang harus ku katakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

D

ia senyum kepada ku dan memberikan bungkusan.

"Hallo. Hai. Hehe.😊"
"Mmm...aku penghuni baru disini. Senang berkenalan denganmu." Lanjutnya

"Kamu sangat tampan...." ucap ku pelan dengan rasa kagum.

"Eehhh...kamu bilang apa barusan?" Tanya nya

"Aahh tidak. Haha. Siapa namamu?" Tanya ku penasaran.

"Namaku Lukas" sahutnya
"Siapa namamu?" Lanjutnya bertanya

"Namaku Vina" balas ku dengan senyuman.

"Okk...sekarang kita adalah tetangga. Senang mengenalmu." Ucap lukas dengan oenuh semangat.

"Vinaaa....siapa ituu.." Vino teriak dari dalam rumah

(Ahhh ini org gangguin daja deh) aku berkata dalam hati.

"Siapa itu Vina?" Tanya lukas.

"Ohhh tidaak......"

Tiba tiba Vino datang keluar dan merangkul ku.
Entah mengapa aku melepaskan rangkulannya dari bahuku. Biasanya aku membiarkannya saja karena dia sahabatku. Tapi kali ini aku benar benar melepaskan rangkulannya.

"Apa yang terjadi?" Tanya Vino

"Ahh...ti.....tidak..."
"Ini tetangga baruku nama nya Lukas" lanjutku menjelaskan

"Ohhh baiklah. Hallo lukas. Aku Vino sahabat nya Vina dari dulu. Hehe" lanjut Vino menjelaskan

"Sahabat dari dulu? Haha dari dulu maksudnya dari kapan?" Tanya lukas penasaran.

"Yaa pokoknya dari dulu dulu dulu dulu banget deh. Hehee" jelas Vino lagi.

"Apa kau ingin masuk dulu lukas?" Tanyaku kepada lukas sambil memotong pembicaraan mereka.

"Ahh tidak perlu. Aku ada urusan lagi. Jangan lupa ya bingkisan yang kuberikan dimakan😉" lukas pergi dengan wajah yang imut sambil memberi semangat.

"Okee bye....kapan2 kerumah Vina lagi yaaa" teriak Vino kepada Lukas.

Lukas hanya melambaikan tangannya dan mengangkat jempolnya.

Akupun masuk kedalam rumah dan menutup pintu rumah.
Vino langsung saja membuka bungkisan yang dikasih Lukas tadi.

"Waahhh makannannn...." ucp Vino dengan ngiler

"Memang kalau makanan selalu nomer satu deh kamu. Ayo kita habiskan... yeay!!!"

"Letsss eatt!!!!" Lanjut Vino

Kami pun menghabiskan makanan tadi dan tiba tiba ibuku pulang.

Dia pun melihat ku dengan Vino yang kekenyangan namun dia hanya lewat saja. Entah apa yang membuat nya berubah. Dulu dia sangat peduli terhadap ku tapi sekarang untuk senyum pun dia lupa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 19, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Little ThingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang