Part 3 ( Zahra P.O.V )

60 11 1
                                    

Sinopsis aku ubah ya?wkwk maapkan:". Maaf kalo banyak salah kata dan perbuatan, kesamaan tempat, nama, dll.

***
H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
G
***

Ughh, kepalaku sangat pusing. apa aku tertimpa beton?

Aku mengerjap-ngerjapkan mataku. Mataku langsung melihat sesosok laki-laki yang sedang melihatku juga.

Sebentar, sesosok laki-laki?

Dengan cepat aku mengerjapkan mataku. Bahkan aku mengucek mataku. Benar, di depanku ada sesosok laki-laki bertubuh lumayan tinggi, dengan senyum yang manis dan paras yang tampan.

" Astaga, apa ini di surga? Apa ini bidadari yang Tuhan kirimkan untuk menemaniku?"ucapku polos. Laki-laki itu hanya tertawa melihatku.

Bahkan tawanya seperti nyanyian di surga.

Matanya yang berwarna biru seperti laut sangat indah hingga membuatku terpesona karena ditatapnya.

" Hei, kau sudah baikan?"tanyanya.

Bahkan suaranya pun indah. Sungguh  nikmat Tuhan tiada tara.

" Heii...kau melamun?".

" Dia berbicara denganku?"celetukku polos.

" Yaiyalah aku berbicara denganmu masa makhluk halus?-.-"

" Ehh, emm sudah lumayan baikan. Terima kasih."jawabku disertai senyuman yang menurutku manis.

Dia tersenyum balik.

Astaga, ada apa dengan jantungku ini? Kenapa berdetak sangat cepat? Apa aku terkena penyakit jantung? Ohhh tidakkkk....

" Tuhhkan melamun lagi,". Dia ngambek rupanya.

" Iya, iya..."aku ingin menyebutkan namanya, tpi aku tidak tau.

" Fahrizal Anzar. Panggil saja Fahri atau Izal."ucapnya yang menyebutkan namanya. Mungkin dia tau aku ingin memanggilnya.

" Sekali lagi makasih anzar,"ucapku tulus.

" Ya sama-sama. Dan maaf, tadi aku yang melempar bola. Niatku untuk melemparkan ke temanku, tapi ternyata meleset."

" It's okay,"

Kita saling berbincang satu sama lain. Aku sangat akrab dengannya. Seperti teman lama yang baru bertemu kembali. Ternyata tidak semua orang disini cuek dan dingin. Buktinya, Anzar tidak. By the way, ternyata dia adik kelasku rupanya.

Teetttttttt...
Bel istirahat berbunyi.

" Yess, pelajaran Mr.Cam sudah berakhir."teriakku senang seraya turun dari ranjang, dan ingin segera pergi dari ruangan sempit dan pengap.

Aku dan Anzar keluar dari uks, dan sesampainya di perempatan koridor, kami berpisah.

" Dahh Kak, see you,"

" See you too, Zar."

Anzar menuju kelasnya, kelas X B. Dan aku menuju kelasku.

Aku berjalan pelan, seraya mengintip apakah masih ada Mr.Cam?

Rupanya sudah tidak ada, hah, syukurlahhh...

Aku mengelus dadaku dan berjalan masuk ke kelasku.

" Zah, where have u been?"tanya Nara, sahabat pertamaku.

" UKS, biasa kena bola basket. But, it's okay. I'm fine. You see?"ucapku seraya memutar-mutar badan.

" Yeahh, your body is fine. But your mind is crazy, you know. Hahahaha...". Nara hanya menertawakanku.

" Ughh, whatever."ucapku tak peduli lalu mengeluarkan bekal makan siangku. Aku melihat Nara, dia hanya melihatku seraya tersenyum.

" Why are you smiling? You're like idiot."ejekku. Dia tetap tersenyum.

" Kau tau, i never talked with someone closer before. And you came, and tried to talk with me. I know, we can be best friend.". Nara memelukku.

Astaga, aku terhura eh terharu...

" Too much drama, idiot." Aku hanya memutarkan bola mataku. Walaupun sebenarnya hatiku menghangat. Aku tersenyum kecil.

Yeahh, we can be best friend. Now and forever.

Setelah berpelukan ria, aku teringat sesuatu.

" Sebentar, aku seperti melupakan sesuatu..." Aku mulai berpikir apa itu.

" Astaga buku ekonomiku," Ucapku panik lalu berlari keluar kelas.

Tidak ada? Mampuss, mati aja lo Zah.

Aku terduduk lemas. Aku sampai lupa sedang mengerjakan tugas dari Mr.Cam.

" Ada apa Zah?" Nara menghampiriku.

" Buku ekonomikuuuu..."teriakku frustrated.

" Coba kita cari ke UKS yuk? Siapa tau dia membawa bukumu?" Nara menenangkanku dan mengajakku ke UKS.

" Ya, siapa tau. Tapi jika ia tidak membawanya bagaimana? Jika ada orang lain yang mengambilnya lalu membuangnya?" Aku tidak berhenti berpikiran buruk.

" Jangan negative thinking dulu, Zah. Berdoa saja bukumu masih di UKS, atau bisa jadi dia membawanya."

Ohhh tidakkk, semoga saja bukuku ada di UKS. Tapi jika dia membawanya, ini akan menjadi masalah yang panjang

Sepanjang perjalanan aku hanya berdoa semoga bukuku ada di UKS.

Setelah UKS terlihat, dengan cepat aku membuka pintunya dan masuk lalu mulai mencari bukuku.

" Tidak ada? Astaga bagaimana iniii???" Aku menggelengkan kepala lalu terduduk.

" Sudahlah, Zah. Mungkin dia membawanya dan akan cepat mengembalikannya. Kamu berdoa saja." Nara datang dan mengelus kepalaku membuatku sedikit tenang.

" Tapi bagaimana jika dia tidak mengembalikannya? Astaga aku sudah capek-capek mengerjakan tugas dari Mr.Cam. Huh, sudahlah." Aku berdiri dengan lemas dan mulai berjalan keluar dari UKS.

Dan perjalanan cintaku mulai dari situ.

-TBC-

How?how?how?i need your vomments guys😂. I know there's so muh mistakes, so i'm sorry. Your vomments always make me happy❤.

Lots of love❤ -pipzy

ColdyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang