alamanda bila.
dia itu bisa dibilang satu dari sekian cewek yang punya berjuta modus untuk deket sama cowok pujaannya.
nggak tau dia selalu hoki apa emang berbakat, modusnya selalu berjalan lancar.
kecuali sama kakak kelas yang satu itu.
#12 nct ha...
sudah hampir dua bulan gue sekolah di sini, dan gue baru mengetahui satu hal yany seharusnya gue udah tau dari lama.
kak cuek alias kak taeil punya pacar.
Potek? jelas.
Tapi gue nggak paham setiap gue minta tolong pasti selalu dia bantu.
Ternyata dia emang baik, sayangnya ga cuma ke gue baiknya.
yaudah lah.
:')
Seperti sekarang contohnya, gue minta tolong ke dia untuk ngechat gue jika dia bertemu Wendy dan Seulgi di kantin.
dan lima menit yang lalu, chat wassap beserta foto pap menunjukkan wendy dan seulgi yang berebut somay baru gue lihat.
"udah masuk chatnya?" yeri bertanya sambil menutup buku bacaannya.
"kalo bila udah tau mereka ada dikantin kenapa masih minta tolong kak taeil sih? bila masih mau mOduS?"
"yeri sayangnya markeu, dia tuh mau ketemu sama pacarnya di kantin, boleh dong gue sekalian minta tolong dia kasih tau gue kalo ketemu wendy sama seulgi?"
Yeri memejamkan mata sebentar, "ya, terserah bila, jadi ke kantin ga?"
"ofcourse!"
—
p u r s u e l o v e —
Ada yang aneh sama kantin hari ini. Kenapa bunda (panggilan ibu kantin) ga ada?
tapi warungnya buka.
"Yer, lo cari wendy sama seulgi deh, gue mau mesen dulu, laperbaper nih"
"nitip ya, biasa"
Gue mengangguk menjawab permintaan Yeri. Tapi, baru aja gue balik badan untuk memesan, di depan etalase kantin yang biasa buat mesen itu malah ada kak Doyoung.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ya salam, lemes aing liatnya.
Jadi, kak Doyoung menggantikan bunda jaga kantin?
fyi, di sekolah gue ini agak unik gitu, jadi gue pernah hampir menyangka kalau salah satu kakak kelas dua belas, kak krystal namanya, gue sangka dia anak bunda, soalnya dia sering membantu bunda gitu.
Ternyata beberapa kakak kelas disini memang sebaik itu.
Dan sekarang mengapa kebetulan kak Doyoung yang jaga?
Gue pengen balik lagi untuk menyusul Yeri, tapi itu anak sudah hilang karena tenggelam sama lautan siswa.
"misi, kalo mau ngantri ke belakang ya" salah satu murid yang gue inget anak kelas sebelah menegur.
"oh, iya, iya, sorry" jawab gue cepat dan mengambil barisan antrian.
bodo, gue laper, saatnya pasang muka tebel.
"pop ais permen karet dua ya kak," pinta gue setelah berada di barisan paling depan.
"itu aja?" kak Doyoung masih stay dengan pulpen di tangannya.
Baru aja gue ingin menyudahi acara pesan-memesan, notif wassap dari Yeri muncul berisikan bahwa dia ingin bakso dan pilus.
yasalam:(
"sama baksonya kak satu"
Kak Doyoung hanya ngangguk dan bergegas ke belakang, ternyata bunda ada di belakang sedang melayani pesanan dan kak doyoung kebagian untuk nerima pesanan.
Kantin disini sistemnya kayak kaepci sih, makanya antrian rada lama.
"ini kak, saya ambil pilus satu" tambah gue begitu kak doyoung balik ke etalase.
"hm, totalnya lima belas ribu" ya ampun kak doyoung, cuek aja aku sayang.
"makasih kak" abis ngasihin uangnya gue langsung balik badan dengan nampan ditangan. nggak lupa sama senyuman sambil mikirin modus yang tepat buat kak doyoung.
pas udah sampai di meja Yeri dkk yang hampir dua menit gue cari-cari, akhirnya gue duduk dan bisa minum es dengan tenang.
"eh, eh, bentar, pilus Yeri mana?" Yeri berhenti menyeruput kuah baksonya.
ya ampun lupa.
"pilusnya gue kantongin hehe" gue nyengir watados sambil ngeluarin bungkusan pilus yang langsung direbut yeri.
"yah, bilaaaa"
gue menoleh cepat mendengar lenguhan Yeri.
"pilusnya bukan kacang elang ya? malah kusro" lanjut yeri.
"ya anjir Yer, banyak maunya banget si" keluh seulgi males sambil ngemilin ciki bawaan wendy.
"yauda sini gue aja, sekalian mau beli es kaya kalian" wendy berdiri menawarkan diri.
gue ikut berdiri, "udah sini wen, ribet lo yer" keluh gue pelan yang dibalas cengiran Yeri.
samar-samar gue denger ketawa Yeri, "biarin dia modusin kak doyoung aja, daripada modusin orang yang udah punya pacar"
"lah iya, pinter juga lo Yer"
"emang aku pinter"
"tay"
setelah berhenti sejenak dan mendengar ocehan tai burung itu gue langsung jalan buat cepet-cepet nukerin ini pilus modal modus hhh.
