Jalanan terlihat basah karena hujan yang baru saja berhenti, bau hujan merebak kemana-mana. Terlihat mobil mulai berjalan pelan bergantian dengan lampu merah yang selalu memberhentikan laju mobil. Seorang gadis berjalan perlahan menggunakan kacamata hitamnya, dengan teliti mencoba menerka setapak kecil menggunakan tongkat ajaibnya. Gadis itu berjalan dengan sangat hati-hati, dengan menggunakan hoddie pinknya ia menutupi tubuhnya dari dinginnya udara sehabis hujan. Gadis itu terus berjalan pelan hingga sampai di sebuah tikungan, tongkatnya menggapai tembok tikungan itu lalu ia menahan langkahnya agar lebih pelan. Namun, sayang seseorang muncul dari balik tikungan itu lalu dengan kasar menabrak tubuh gadis itu, ia jatuh karena kuat tubuhnya tak mampu menahan goncangan tubuh besar yang menabraknya. Laki-laki itu berhenti menoleh ke arah gadis itu lalu menghelakan nafas secara kasar.Aduh.."pekik gadis itu.
Sorry, bisa bangun sendiri kan? Makanya jalan itu yang benar!.."ucap laki-laki itu dengan kasar lalu pergi meninggalkan gadis yang sudah duduk di jalan setapak itu.
Tak punya hati sekali orang itu.."ucap gadis itu dengan suara kesalnya lalu menggapai tongkatnya lalu mencoba berdiri.
Kau tak apa?.."tanya seseorang yang sudah memenggangi bahu gadis itu dengan kedua tangannya.
Tangannya hangat sekali..
Gadis itu lalu berdiri dengan bantuan tangan lelaki tersebut, lalu lelaki itu mengambil tongkat yang jauh dari jangkauan gadis itu karena kejadian itu tongkatnya agak sedikit terlempar jauh.
Ini tongkatmu.."ucap laki-laki itu.
Ter.rr..imakasih.."jawab gadis itu gugup.
Kau mau kemana?.."tanya laki-laki itu dengan senyum.
Aku hanya ingin ke supermarket.."jawab gadis itu dengan membalas senyum laki-laki itu, dia tidak tahu sama sekali bahwa laki-laki itu senyum atau tidak padanya.
Aku antar ya.."tawar laki-laki itu dengan senyum tulus.
Tid..d..ak usah aku bisa sendiri, hanya berjalan ke arah ke kiri sudah sampai di supermarket. Aku sudah hafal.."jawab gadis itu sambil tersenyum.
Kau yakin?.."tanya laki-laki itu dengan wajah khawatir.
Ak..k..u yakin.."jawab gadis itu gugup. terimakasih atas bantuannya.."ucap gadis itu lagi dengan senyum lalu berjalan ke depan meneruskan perjalanannya menuju supermarket.
Laki-laki itu hanya memandang punggung gadis di depannya, jalannya terbata-bata dengan suara tongkat khasnya. Laki-laki itu pun merasa khawatir dan memutuskan mengikutinya dari belakang.
Gadis itu terus berjalan, lalu ia berhenti tepat di pintu supermarket. Tangannya menggapai pintu namun, belum sampai-sampai. Laki-laki itu pun berlari lalu mendorong pintu supermarket itu agar terbuka lebar.
Silakan masuk nona.."ucap Laki-laki itu dengan senyum.
Terimakasih sir.."jawab gadis itu sambil tersenyum.
Apakah anda bisa membantu saya?.."tanya gadis itu lagi dengan senyum yang sama, senyum yang sangat manis.
laki-laki itupun yakin bahwa gadis ini benar-benar menganggapnya petugas supermarket. Baiklah membantu bukan hal sulit.
Saya bisa membantu, apa yang ada butuhkan?.."tanya laki-laki itu.
Ini di kertas ini ada catatannya, tolong bantu saya carikan semua barang ini.."jawab gadis itu dengan senyum.
Baiklah, dengan senang hati. Baiklah ayo.."jawab laki-laki itu yang sudah menyambar kereta belanjanya.
Supermarket ini lumayan besar, mana mungkin gadis ini bisa menemukan barangnya.."batin laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
-SHOW YOU- (Shawn Mendes)
FanfictionKetika cinta tak melihat apapun itulah cinta sesungguhnya. Hanya mendenggarkan suara indahnya Carramela mampu bahagia. Karena mata sesungguhnya di hati-Caramella Dallas-