airport

1.6K 55 0
                                    

Selepas mengelilingi kota london gua pulang. Entah knapa hari ini gua ngerasa capee. Ohh ini bukan guaaa....

Gua langsung ambrukin badan gua di ranjang seraya memejam kan mata.

Tringg..
Suara notif dari handphone gua berdenring. Gua abaikan. Karna gua relax dengan hembusan angin lewat celah jendela

Tringg...

Tringgg...

"Ahhh shittt "

Gua berusaha meraih handphone dengan meraba ke sekitar ranjang .

No name

-Hay sistaa

Who are you bitch?
Send.

I'm your best friend . Jemput aku now

Sontak gua langsung menegakan tubuh. Otak gua langsung teringat sahabat gua dari kecil yg ricuh nya mengguncang dunia. Dia Dynisa alberty. Dia tinggal di singapore dan ga tau knapa dia ke london

Lu Dynisa kahh?
Send

Yaps babess jemput gua di airport. Now

Right

Gua langsung beranjak tanpa merapi kan penampilan. Ambil kunci mobil dan langsung menuju airport .

****

Dynisa pov

Ga terasa udah sampe gua di london. Beda banget suasana london sama singapore. Btw elle mana yaa.

Gua pun berjalan menyusuri beberapa lobby . Gua asing dengan airport ini jujur gua baru pertama ke london selama sekolah.

Gua akan 3 bulan disini. Liburan sekalian mempersiapkan untuk ke perguruan tinggi. Karna gua udah hampir bertahun tahun di singapore. Gua ingin suasana baru. Mungkin gua akan se kampus dengan elle karna mom mempertemukan kita lagi semala 2 tahun tak bertemu.

Gua memutuskan untuk menunggu disebuah coffe shop dekat lobby pertama. Sembari memesan soft drink

Ellea pov

Airport..

"Ohh akhirnya. "

Gua langsung memarkirkan ferrary hitam kesayangan gua. Dan langsung menemui dynisa. Diperjalanan ga semudah yg gua bayangin . Gua mencoba menerobos jalanan tapi gua malah menabrak beberapa pejalan kaki.

Brukk..

"Aduhhhh "

Badan gua pun terpental

"Hati hati dong kalo jalan. Ga sopan seruduk seruduk "

Terdengar suara lelaki dengan suara yg tegas namun agak sedikit tertekan.

"Heh gua....  "
Ohh ghoshh gua menambak seorang pilot dengan baju serba putih dan lencana yg melekat.

"Apa huh ? Cewe tuh anggun ga ada yg kaya lu "

"Heh lu jngan mentang mentang pilot disini yaa. So keren luu "

"Yaudah sewot amat lu cewe atau laki sihh?"

"Lu ga liat rambut gua panjang gini .pilot kok bego "

Pemdebatan kita berlanjut hingga hampir 30 menit. Gua langsung inget dynisa yg menunggu gua.

Gua pun langsung melangkah kan kaki menuju lobby .dan cowo tadi pergi begitu saja. Tuh cowo dingin amat kaya frezzer. Peduli cowo orang ini.

Mata gua melihat seluruh lobby pertama. Tapi gua ga melihat sosok dynisa.

WA

Dynisa lu dmana?
Send

Dynisa
Gua di coffe shop dekat tempat check in.

Oh okee gua ksana skrng
Send

Coffe shop nahh.  Mata gia tertuju kesemua sudut ruangan. Dynisa dengan dress cream dibalut dengan jas putih semacam jas dokter. 
Nah itu dia. Gua langsung menghampiri.

"Hay broo. Maygat dynisaaa "

Dynisa terdiam sejenak. Tak ada satu kata pun terlontar

"Heyy apa gua salah orangg "

"Heh elle lu transgender apa gimana??  "

'Heh what the.. masa iyaa gua transgender.  Ini gua liat rambut gua panjang. Setomboy ini kah gua tuhann??? "

"Gile lu beda banget sumpah semenjak di london. "
Kita pun terlarut dengan pelukan kita dan mengobrol tentang masa masa kita beda negara.

"Ehh mau ngapain ke london?  Liburan? "

"Gua mau kuliah disini. Gua putusin buat pindah universitas. Because gua bosen dengan suasana singapore. "

"Oww oww kau berkata bosan. Baiklah kau boleh serumah dengan ku. "

Aku pun langsung beranjak dari coffe shop menuju rumah dengan ferrary hitam ku yg terparkir di airport.


Panjang yaa guyss cerita nyaa,.mau next
Baca terus  yaa mksih yg udah setia baca cerita akuu

Vomment yaaa 😘😘

In A AirportTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang