Part 5 : Happy with Her

1.3K 168 2
                                    

Author's POV

Waktu menunjukkan pukul 8 pagi. Seorang gadis masih terlelap diatas tempat tidurnya,ya gadis itu Barbara.

"Wake up,sleepyhead." Seseorang menguncang-guncangkan tubuh Barbara. Yang dibangunkan hanya mengeluarkan erangan kecil dan mencari posisi yang nyaman untuk tidur.

"Barbz bangun ini sudah pukul 8." Jocelyn melompat-lompat di kasur Barbara dan tiduran di sampingnya. "Ayolahh,bangun Barbara Palvin yang cantik tapi kebo." Barbara merasa terganggu dan tidak sengaja menendang Jocelyn hingga ia terjatuh dari tempat tidurnya.

BRUK!

"Ouchh...Apa yang kau lakukan barusan Barbz?" Pekik Jocelyn sambil mengusap-ngusap bokongnya yang menjadi korban tendangan Barbara. Barbara masih saja tidak bergerak dari tidur nyenyaknya. Setelah berfikir keras Jocelyn mempunyai ide.AHA!

"NIALLLLLL!!! BARBARA TIDAK MAU BANGUNN,KAU SAJA YANG BANGUNKAN YA??" Joceyln berteriak sangat kencang seolah-olah kamar Barbara adalah hutan.

Sontak Barbara langsung bangun dari tidur cantiknya dan mencari-cari dimana keberadaan Niall. Gawat kalau Niall melihatnya dengan keadaan air liur di sekitar bibirnya.

"Mana?Mana Niall?"

"HAHAHAHA. Kau harus melihat ekspresi mukamu saat panik HAHHAHA itu sangat lucu." Jocelyn tidak henti-hentinya tertawa.

"Joce?! Apa yang sedang kau lakukan di kamarku dan apa kau tahu aku dan... Niall?

"Tentu saja aku tahu bodoh memangnya aku ini hidup di zaman batu apa,bahkan kalian menjadi trending topic di twitter."

"Aku belum membuka twitterku dari kemarin,mengapa kau tidak mengabariku kalau kau mau datang?"

"Aku sengaja mau memberi kejutan, ehh kau malah masih tidur dan Madelyn menyuruhku untuk membangunkamu."

"Ohhh begitu."

"Hey hari kau ada acara?"

"Hmmm.... ya aku ada acara sebelum makan siang dengan.." Barbara langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

"Dengan siapa?? Padahal aku ingin mengajakmu belanja baju. Jangan-jangan dengan Niall yaaa, baiklah kalau begitu aku tidak keberatan kita bisa belanja lain kali saja."

"Huh kau ini, ya sudah aku mandi dulu ya. Bgaimana untuk gantinya aku traktir sarapan di luar deh?"

"Okay then, hurry up princess."

Niall's POV

Pagi-pagi sekali aku sudah ada di ruangan yang bertuliskan 'One Direction'. Ya kami sedang rapat untuk tour selanjutnya dan pengisian acara tv beberapa hari lagi.

"Niall kau ada acara sesudah rapat ini?" Aku mendongak dan mendapati Harry yang sedang bertanya kepadaku.

"Ya aku ada janji dengan Barbara, ada apa Haz?"

"Ya sudah tadinya aku akan mengajakmu makan siang bersama, tapi ya sudahlah."

"Di lain waktu okay." Aku bangkit dari sofa, mengambil kunci mobil, dan menancap gas menuju ke rumah Barbara.
................

Tin! Tin!

Aku membunyikan klakson agar Barbara tahu aku sudah sampai depan rumahnya. Selang beberapa menit muncullah Barbara. Ia menggunakan dress diatas paha berwarna hitam dilapisi jaketnya dengan warna hitam juga.

Dia memasuki mobilku dan melipat tangannya diatas dada. Kenapa dia?
"Kau kenapa?" Tanyaku dengan hati-hati karena ya kalian taulah kalau wanita sedang emosi bagaimana. "Tidak kenapa-kenapa." Jawabnya dengan ekspresi datar. Yasudahlah biarkan saja.

Tak lama kita sampai di mall. Sebelum turun aku menggunakan snapbackku agar tidak ada fans yang mengganggu kami.

Aku menggenggam tangannya saat memasuki mall. Sebenarnya aku mau memberi kejutan untuknya. Aku yakin dia sangat suka dengan kejutanku ini.

"Ni, kau akan membali baju dimana?"

"Hmmm... bagaimana kau juga membeli baju,aku yang memilih baju untukmu,dan kau memilih baju untukku?"

"Ide yang sangat buruk. Tapi tidak ada hal lain yang dapat dilakukan,yasudahlah ayo."

Sejujurnya aku tidak tahu selera pakaian Barbara aku hanya ingin mengulur waktu agar lebih lama didekatnya. Semua orang memandangiku karena aku melihat-lihat pakaian deretan untuk perempuan.

Ah biarkan saja. Pandanganku tertuju pada sweater berawarna hitam bertuliskan dope kurasa ini cocok untuknya,setelah itu aku mengambil beberapa dress. Kurasa ini sudah cukup. Aku menunggu Barbara di dekat kasir. Tak sengaja aku melihat sepasang kekasih yang begitu memuakkan Selena dan Justin. Huh,sedang apa mereka disini sih.

Tak lama Barbara datang sambil menenteng beberapa kemeja dan sweater juga. Wah, selera pakaiannya tidak buruk. Tapi,mukanya terlihat pucat dan ada sebercak darah di jari-jarinya. "Barbz? Kau tak apa?" Dia hanya mengulas senyum dan menggumamkan kata baik-baik saja.

"Hey, bagaimana kalau kita makan di restoran italia?"

"Ayo! Aku sudah sangat lapar."

Aku merangkul bahunya sambil berjala menuju restoran italia itu. Kami duduk di meja paling ujung agar tidak ada yang mengetahui. Aku berniat memberi kejutannya sekarang.

"Satu Large pizza dengan topping pepperoni dan extra cheese,meat lasagna, spaghetti with meatballs, dan dua lemon tea." Ucapku kepada pelayan tersebut sebelum ia pergi.

Barbara menatapku dengan mulut terbuka dan aku hanya memandangnya dengan tatapan what?

"Siapa yang mau menghabiskan makanan sebanyak itu Niall?"

"Kau dan aku tentunya."

"Itu bukan porsi makanku, porsi makan kau seperti orang yang makan berminggu-minggu, bagaimana kalau kau menjadi gendut kau kan harus menjaga badanmu karena kau adalah penyanyi terkenal Niall if you know what i mean." Dia mulai lagi dengan ocehan panjangnya itu,biarkan saja berarti kan dia perhatian kepadaku.

"Jadi kau perhatian padaku?" Lihat mukanya seperti kepiting rebus hahahah.

"Percaya diri sekali." Dia memutar matanya.

"Oh ya Barbz aku punya sesuatu untukmu." Aku memberikan secarik kertas kepadanya. Dia mulai membaca ,matanya melebar saat mulai membaca surat itu

"Aku menepati janjiku." Ucapku sambil tersenyum kepadanya, spontan dia langsung memelukku tentu saja aku membalas pelukannya. "Thank you soooo muchh! Ya kau menepati janjimu mengangkatku sebagai angel victoria secret." Ucapnya masih di pelukkanku.

Aku bisa melihat ada goresan luka dibagian lehernya, kurasa luka itu masih baru karena belum kering. Tiba-tiba aku teringat saat berbelanja baju ada sebercak darah di jarinya dan mukanya pucat. Dia bingung saat aku melepas pelukannya.

"Jujur padaku, kenapa dengan lehermu?"

"Ti...tidak apa-apa ini hanya luka kecil Niall." Aku bisa melihat kebohongan dari cara bicaranya. "Barbz!" Aku mulai kesal dengannya karena tidak mau jujur.

"Baiklah, saat tadi berbelanja segerombolan gadis menghampiriku dan mereka membentakku aku bingung dan bertanya kepada mereka apa salahku? Tiba-tiba salah satu dari mereka mencengkram leherku sambil berkata stay away from our Niall asshole dan kukunya membuat luka terbuka."

Aku tidak tega melihatnya sperti ini, ia mulai meneteskan air matanya. Dengan sigap aku menghapus air matanya dan mendekapnya." Jangan menangis ya, nanti kita bersihkan lukamu tapi setelah perutku diisi ya aku benar-benar lapar."

Seorang pelayan mengantarkan pesanan kami. Oh akhirnya makanan!Dia tersenyum dan memukul pelan lenganku."Ouch! What was that for?" Tanyaku berpura-pura kesakitan. "Makanan terus dipikiranmu itu."

"Sudah cepat makan, mau cepat sembuh tidak?"

"Yayaya Mr.Talkative."

Kami tertawa bersama. Jangan buat dia menangis lagi tuhan.
--------------
A/N

HEI!!! Wahhh,Barbara udah jafi angels nihhhh guys! Penasaran sama cerita selanjutnya? Makanya vomments yaaa, biar aku cepet update nihhh!!

❤z

ISSUES -N.H (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang