Ficlet by @AndienAndhika
.
.
.
Pemakaman, Jakarta Maret 2016Seorang perempuan membawa bunga matahari sedang berdiri sambil memehartikan makam seorang cowok bernama Dicky Prasetya dengan raut wajah yang tak bisa ditebak.
"Hai aku datang lagi" kata perempuan itu. Perempuan itu bernama Lyza Starlyn, perempuan berumur 19 tahun. Lyza pun menaruh bunga matahari ke makam tersebut sambil menahan tangisannya, ia pun teringat akan kata - kata 'cowoknya' dulu "Simpanlah semua kenangan memori karena itu adalah kunci". Lalu, Lyza pun pergi ke taman dekat sekolah SMA nya dulu mengenang semua kisah hidup nya semasa SMA.
“Terlalu banyak kenangan disini, sesuai perkataan mu kepada ku dulu bahwa aku harus menyimpan memori kenangan. Dicky... apa kau bahagia diatas sana? apa kau tidak merasakan sedih? Ku mohon kirimkan lah seseorang yang dapat menggantikan hatiku dari Dicky ya Tuhan... katanya 'Orang yang sudah meninggal, bisa dihidupkan lagi melalui orang lain atau bahkan tumbuhan. Aku ingin menemukan sosok dia dalam hidupku ini' dan satu lagi apa kau mau memaafkan diriku setelah semua keadaan sudah berubah? Memang benar kata orang penyesalan selalu datang diakhir. Aku ingin mengubah waktu agar aku bisa memperbaiki kesalahan ini ya Tuhan....”
Jakarta, November 2015
Pagi hari yang cerah di taman sekola SMAN20 sudah ramai oleh para siswa dan siswi, kabarnya salah satu siswa akan mengutarakan perasaanya. Cowok itu bernama Dicky Prasetya,
"Aku tau ini ngak romantis, ini biasa banget bagi kalian kaum hawa tapi aku hanya ingin mengutarakan perasaanku kepada seorang cewek yang bernama Lyza Starlyn" ucap Dicky dengan lantang. Lyza pun menjadi tontonan para siswa siswi karena namanya yang disebut. Dicky menghampiri Lyza yang jauh dari tengah taman tersebut.
"Be my girlfriend?!" Katanya dengan senyuman yang sangat manis seperti gula, Lyza hanya dapat memberi anggukan kecil karena ia masih syok kejadian di pagi itu.
Indah .. terasa indah
Bila kita terbuai dalam alunan cinta
Sedapat mungkin terciptakan rasa
Keinginan saling memiliki
Namun bila itu semua
Dapat terwujud dalam satu ikatan cinta
Tak semudah seperti yang terbayang
Menyatukan perasaan kita ...
Desember 2015
"Lyz dengerin omongan aku dong, itu hanya gosip lagian aku hanya temanan dengan dia yang di hati aku tuh cuma kamu".
"Bodo" jawab Lyza, Siang hari Dicky pun kembali menemui Lyza
"Lyzz.."
Pertengakaran itu terjadi lagi,
Kejadian itu berulang kembali,
Lagi dan lagi..
"Lys ikut aku" Dicky pun langsung mencekal tangan Lyza agar ia mau mengikutinya. Sedikit kasar memang tapi apa boleh buat ? Lyza yang selama ini bukanlah yang seperti dulu lagi. Dia berubah. Lyza seperti bukan ia yang Dicky kenal.
"Sakit Di lepasin..." ringis Lyza, Sesampainya di taman Dicky menjelaskan semua dan berharap semua berakhir dengan baik.
"Bisa kah kamu berubah sifat kamu demi aku Di ?!" Tanya Lyza
"Akan kuusahakan "
Dan semua tampak seperti telah menjadi baik baik saja. Lyza merasa lega karena Dicky mau berubah demi dirinya dan menjadi memberi sebuah keyakinan lagi tentang rasa sayang itu. demikian pula apa yang dirasakan Dicky. Namun mereka bermimpi terlalu cepat. Seseorang yang merasa tidak suka dengan kebersamaan mereka kembali mencari jalan untuk memisahkan keduanya.
~~~
Keadaan sudah berubah, Lyza pun tak bisa lagi mempercayai Dicky. Sedangkan Dicky tak tau harus berbuat apa, Dicky tahu jika ia meminta maaf kepada Lyza hal itu percuma karena Lyza tidak mau memberi kesempatan lagi untuk nya. Hingga hari dimana Dicky berbicara dengan Lyza di taman tempat dimana menjadi pernyataan cinta mereka.
"Lyza Starlyn, kali ini aku cukup sadar diri bahwa aku pasti tidak dimaafkan oleh mu tetapi percaya lah cinta ku tulus untukmu. Seperti arti nama mu bintang, aku selalu ingin menjadi langit agar kamu selalu menjadi bintang yang menghiasi langit. Terima kasih untuk segalanya jika kamu ingin kita berpisah aku terima dengan lapang dada asalkan kamu bahagia walau bukan denganku" ucap Dicky.
"Selamat tinggal Dicky" balas Lyza dan langsung meninggalkan Dicky.
5 hari berlalu, Dicky tidak pernah lagi kelihatan di sekolah itu, selalu absen hingga Lyza yang masih ada perasaan dengan Dicky pun menjadi khawatir. Sepulang sekolah,
"Kak Lyza ?" Ucap seorang gadis smp.
"Diandra?? Hei kamu apa kabar ?" Balas Lyza.
Gadis smp itu adalah Diandra Putri adik dari Dicky Prasetya. Diandra dan Lyza sudah akrab karena dari dulu Lyza selalu menemani Diandra dikala Dicky sibuk dengan dunianya.
"Gak ada waktu lagi kak ! Please ikut aku sebentar saja"
"Pak cepat ke rumah sakit" kata Diandra kepada supir pribadinya.
Lyza yang tidak tahu apa - apa hanya menuruti perkataan Diandra, sepanjang perjalanan rumah sakit mereka berdua hanya diam menciptakan keheningan. Larut dalam kesedihan dan kebingungan. Sesampainya di rumah sakit, disana sudah ada ibunya Dicky dan di dalam ruangan serba putih itu adalah Dicky.
"Lyz ibu mohon masuk lah kedalam waktu Dicky sudah tidak lama lagi.. ibu akan jelaskan ketika kamu sudah menemui Dicky" Kata Ibu Dicky sambil menahan nangis, ibu nya sudah tak sanggup melihat anak yang paling dia sayangin terbaring lemah di ruangan itu ia hanya dapat berdoa dan melihat dibalik kaca ruangan serba putih. Lyza pun segera memasuki ruangan tersebut.
"Dicky... kenapa kamu seperti ini ?! Bangun lah kamu pasti tau kan? Ibu kamu ngak kuat melihat mu seperti ini... mana Dicky yang ceria, mana Dicky yang pantang menyerah ?! Hiks.." perlahan - lahan air mata Lyza pun keluar....
Air mata lyza pun menetesi tangan Dicky, perlahan - lahan tapi pasti mata Dicky terbuka ia tersenyum dibalik alat pernapasan seperti masker.
"Lyza kumohon ketika kamu mengunjungi pemakaman aku... bawalah bunga matahari. Karena makna bunga matahari itu ialah Aku selalu memerhatikan mu" kata Dicky
"Di.. sssttt jangan bicara lagi okey ? Kamu harus kuat gak ada namanya pemakaman..." Lyza pun berbicara.
"Manusia diciptakan dari debu dan tanah, manusia pasti akan kembali ke tanah. Simpanlah semua kenangan memori karena itu adalah kunci..." lirih Dicky. Detak jantung Dicky di layar monitor seketika lurus... padahal Dicky masih belum menyelesaikan kalimat nya. Tepat hari itu, semua orang yang menyayangi Dicky pun menangis.
"Lyza.. kau tau kan bahwa Dicky sangat mencintaimu. Dicky mengalami kanker darah stadium 4 dan ia mau merahasikan penyakitnya dari semua orang, Ibu, ayah dan Diandra pun tau semenjak Ibu menemukan surat keterangan dokter. Ibu harap kamu dapat mengiklaskan kepergian Dicky. Terima kasih sudah menjadi bagian hidup Dicky".
Lyza dan Ibu Dicky pun berpelukan saling menyalurkan kekuatan masing - masing agar tidak terlarut dalam kesedihan.
Jakarta, Maret 2016
Tetaplah menjadi bintang di langit
Agar cinta kita akan abadi
Biarlah sinarmu tetap menyinari alam ini
Agar menjadi saksi cinta kita
berdua ... berdua ...
Lagu itu.. seperti apa yang Dicky mau. Dicky aku disini masih mencintai mu dan aku tetap akan menjadi bintang di langit mu. Maafkan aku walau ini terlambat.
Selesai~
Yupp selesai sudah dan inilah ficlet *-*
Dibuat cuma iseng" ingin ikut event dengan tema musik indonesia. Jangan lupa vote and comment~
KAMU SEDANG MEMBACA
Kasih Tak Sampai
Short StoryMaafkan diriku. Aku tau ini terlambat, seperti katamu Aku akan selalu menyimpan semua kenangan memori kita berdua. Kumohon bintang di langit sampaikan semua kata - kata ku kepadanya yang telah berada diatas. ~ Lyza Starlyn Story by @AndienAndhika ...