Malam ini, malam istimewa untuk gadis berusia 17 tahun yang kini tengah bersiap berangkat di malam perpisahan sekolah atau sebut saja prom night, setelah ujian nasional terlewat kini saatnya berparty ria, berdandan cantik dengan balutan baju berwarna merah muda dan sepasang heels 5 cm.
Ia melangkah dengan mantap. Menatap langit Jakarta yang penuh gemerlap mengakhiri masa putih abu-abu yang telah dia jalani 3 tahun ini.
Ga lupa malam ini semakin indah dengan adanya Alex pacar pertama Kiara yang udah hampir 1 tahun ini. Alex sudah menunggu di depan rumah dengan audy hitamnya. Beruntung bukan, mengakhiri masa SMA dengan beautiful prom night dan pacar paling popular di sekolah. Menurut Kiara hidupnya cukup indah.
Cukup dengan dia, kedua orang tuanya, Bagas dan Alex. Sangat cukup membuatnya bertahan untuk hidup.
Pesta cukup berjalan baik, menari, tertawa, bernyanyi seakan ga ada hari esok dan seakan ga akan ketemu teman-teman lagi, semua terjadi seperti dongeng bahagia bagi Kiara.
"Kia, tumben cantik banget.., berubah dikit nih dari 10 tahun lalu"
"apaan sih gas, kalau mau muji yang ikhlas donk"
"ya udah, cantik kok tapi cerewet sama manjanya kelewatan "
"hey...!! Bagas..sirik ya lo sama gue"
"hahaha gitu aja gambek, ngambekanya dikurangi donk. Nanti jadi cantik pake banget" ucap Bagas mengelus puncak kepala Kiara.
Kiara hanya mendengus kesal, tapi dia senang masih bisa menemukan seorang seperti Bagas. Lelaki yang bermulut pedas, orang aneh, konyol dan juga sedikit bodoh seperti alien. Tapi dia juga perhatian, peduli, dan selalu ada untuk Kiara. Dia sahabat terbaik Kiara sejak mereka kecil.
Ga nyangka ajah, Kiara sama Bagas udah temenan hampir 10 tahun, mereka ketemu pas Kiara umur 7 tahun ketika dia baru pindah ke Jakarta tepatnya jadi tetangganya bagas sih.
"Gas, lihat Alex ga ?" Tanya Kiara
"ga tuh, kan bareng lo tadi kesininya ?"
"iya.. tapi tadi dia ada di sini, kok sekarang ga ada ?"
"ya ga tau, gue kan bukan emaknya kia. Coba tanya sama rumput yang melambai tu? siapa tau temenan ama alex.."
"apaan sih, bagas mulai ga waras lagi nih, udah ah temenin nyari yuk.. please..?" tanpa persetujuan bagas, Kiara menarik Bagas mengelilingi ruangan aula party. Tapi yang dicari ga ada batang hidungnya, nyampe keluar ruangan. Seketika manik-manik mata Kiara terhenti melihat Alex tengah memeluk seorang gadis yang wajahnya ga asing bagi Kiara.
Semua pertanyaan muncul bertubi-tubi di pikiran Kiara. Shock dengan apa yang dilihat dan ga percaya apa yang ada didepan mata.
"Lex maksudnya apa ?!" Kiara langsung membombardir alex
"loh, Kia kok disini ..?" ucap Alex
"kamu ngapain lex ?"
"Kia.. Sorry. Gue kasih tau loh yahh, Alex sama gue saling suka. Gue udah pengen ngomong dari awal sih, tapi lo kan agak gangguen gitu. Pokoknya alex sama gue saling mencintai, bisakan loh lepasin Alex ?" ucap lisa
"apa?!.."
"intinya gue mau lo lepasin Alex. Jangan paksa dia terus sama lo "
"lis, gue ga pernah paksa alex, ngimpi kali gue paksa-paksa ngapain coba. But, gue bisa simpulin sih temen kaya apa lo, dan lo alex, menyesal gue pernah kenal sama penghianat kaya lo "
"maafin gue.., kia"
"Bullshit lex, mulai detik ini, lo sama gua ga ada hubungan apapun."
Jadi party yang indah itu berubah dalam hitungan menit. Kiara bukan gadis kuat, patah hati ajah membuat dia insecure dan kembali ke masa-masa kelamnya. Sekali lagi kiara diingatkan perasaan ditinggalkan dan dihianati seperti apa yang dilakukan oleh ayah kandungnya dulu.
***
Salah memang menyimpan kesedihan seorang diri tapi ketika sikap itu sudah mendarah daging menjadi sebuah sifat.
Menyakiti diri sendiri sebagai pelampiasan adalah hal bodoh yang dilakukan Kiara, walau begitu Kiara sangat beruntung punya bagas yang menyadarkanya.
"Kia, udah sih, jangan gini terus. Udah lewat 1 bulan yahh lo putus dari kambing itu. Lo masih mau ngurung diri, nyakitin diri sendiri gitu ?" ga pernah bosen bagas tiap hari nemenin Kiara
"gas, gue tuh buruk banget apa ? nyampe orang-orang pada ninggalin gue ?
"kata siapa, engga kok ?"
"tapi gas, papa gue, alex, temen gue. Mana ? Semua pada pergi "
"kan lu masih punya daddy ian, masih ada mama, salma, gue juga ada. Jangan ngerasa ga berguna gitu deh. Please Kia jangan balik lagi sama kegelapan itu. Loh udah pernah bangkit dengan baik kan, semua akan baik-baik ajah "
"cukup nyakitin diri sendiri kia, ngerti ? " mempererat pelukan di ranjang rumah sakit itu.
"hem"
Sekali lagi terulang, harmself yang dilakukan Kiara, dulu waktu Kiara ga bisa menghadapi pahitnya perceraian papa mamanya adalah awal dari kegelapan dalam hidup Kiara. Kiara bahkan hampir suicide.
Itulah sedikit kisah yang merubah segalanya dalam hidup Kiara tapi itu hanyalah permulaan dari awal sebuah misteri.
Hari-hari lewat begitu saja, Kiara ga begitu berat menjalani hidupnya setelah kejadian itu beda saat kasus orang tuanya. Semua terasa berjalan layaknya Kiara dilindungi seorang dewa. Tertawa, kegembiraan, kebahagiaan begitu saja mengalir kembali di kehidupan Kiara. mungkin seorang bagas sangat berarti tanpa kia sendiri sadari.
Kiara POV
tok.. tok.. tok..
"kia, bukain pintunya donk, mama lagi beresin dapur "
"siapa sih, inikan masih pagi juga.." ucap gue nanggepin mama
"pagi.., Kia cungkring.. hehehe " suara khas seorang pria tersenyum manis di depan pintu.
"ngapain lo.., pagi banget main kerumah gue. Ayo masuk.." ucap gue yang datang bagas ternyata, ga heran sih.
"ga ah, cuman mau bilang sesuatu "
"loh tumben, mau bilang apa.??"
"aku mau...bilang ...emm.."
"iya apa..? ga usah rese yah masih pagi " ucapku enteng menunggu apa yg mau di bilang Bagas.
.............TBC............
KAMU SEDANG MEMBACA
FOOL (Sacrifice of Love)
RomanceKebodohanku Adalah tidak mampu memahami betapa pentingnya kamu di hidupku. Menyerah menjadi penyesalan yang sangat menyakitkan. #baekhyunLokal Baekhyun as Bagas Mahawira Kiara Tala Rinjani [ Dalam Tahap Revisi ]