Light tidak tahu, kesalahan apa yang ia perbuat.
Apakah perbuatannya selama ini juga termasuk sebuah kejahatan? Apakah ia juga termasuk salah satu dari beberapa iblis terkejam?
Tidak, dia tidak salah. Dia pembawa kedamaian. Dialah Tuhan di dunia yang baru.
Tapi sekarang lain cerita.
Cinta itu menjerumuskan manusia, benar?
Ia rasa dirinya sudah terjerumus terlalu dalam.
Ini bukan keinginannya sendiri--keadaan dan kemampuannya ini yang mendorongnya semakin dalam--dan dirinya pasrah, menerimanya.
Sudah terlalu dalam, percuma ia berusaha merangkak naik.
.
.
.
Possessive
Pairing: Yagami Light [Kira] x L Lawliet [Ryuuzaki], slight Matsuda Touta x Ryuuzaki
Fandom: Death Note
Rating: T
Genre: Romance, TragedyWarning: Gaje, alur kecepetan, typo(s), terlebih lagi Shounen ai, boyxboy. Diingatkan sekali lagi; cowok x cowok. Bagi yang gak suka atau yang homophobia, disarankan jangan baca. Makasih /hoi. Ah, dan satu lagi. Fict ini akan sulit dimengerti kalau belum tahu jalan cerita Death Note, jadi disarankan untuk menontonnya terlebih dahulu XD tapi bagi yang tetap mau baca, ya gak masalah. Terserahlah. XD
Enjoy! ^^
.
.
.
Dia menghela nafas. Matanya menatap pemandangan di hadapannya dengan tatapan kosong. Jari-jarinya mengetuk-ngetuk permukaan meja dalam tempo yang tidak teratur.Sungguh, mau sampai kapan ia harus menunggu?
Diremasnya surai cokelatnya perlahan. Sosok yang dikenal dengan sebutan L itu benar-benar membuatnya menunggu terlalu lama. Awalnya, sosok jenius itu hanya menyuruh dirinya untuk melanjutkan pekerjaannya sendirian, dengan alasan ia mau menginterogasi calon penyelidik baru. Namun sampai sekarang, sang Detektif Terhebat Sedunia itu masih belum muncul--membuatnya merasa kesal bercampur khawatir. Memang terdengar mustahil jika seorang Yagami Light bisa merasakan kekhawatiran--tapi ini lain cerita jika menyangkut kekasih pandanya itu.
"Light-kun,"
Suara itu membuat Light menoleh, dan mendapati sumber kegelisahannya beberapa waktu lalu tengah berdiri di hadapannya dengan wajah datarnya yang biasa. Kemudian pandangan Light beralih ke sebuah paper bag yang dipegang oleh sosok itu.
"Maaf membuat Light-kun menunggu lama,"
"Ya," Light mengangguk singkat. "Lalu, bagaimana dengan calon penyelidik baru itu?"
"Baik-baik saja," Ujung ibu jari diapit kedua bibir, sosok itu mulai melanjutkan perkataannya. "Maksud saya, kemungkinan dia adalah Kira sudah 0%, jadi tidak ada alasan untuk tidak menerimanya,"
"Begitu," Light menatap paper bag di tangan putih pucat itu. Matanya menyipit. "Lalu apa bingkisan itu?"
"Ini shortcake," Bingkisan itu diangkat ke udara.
Light sudah tahu jawabannya, tapi ia hanya ingin mendengar jawaban dari orang yang bersangkutan. "Dari siapa? Watari?"
"Bukan," Dia menggeleng pelan. "Ini dari Matsuda-san, dia yang memberikannya pada saya. Saya tidak menyangka, dia sungguh baik dan--"
"Jangan menerimanya menjadi anggota penyelidik," Light mengacak rambut cokelat mudanya frustasi. "Dan jangan dekat dengannya lagi."
"Kenapa, Light-kun?" Wajahnya masih datar, namun Light tahu sosok itu kebingungan. "Tapi dia--"
"Ryuuzaki," Pada akhirnya, nama itu terucap--kesabaran Light sudah habis. Dia berdiri dari posisi duduknya, mensejajarkan tingginya dengan sosok Ryuuzaki itu. "Dia mencintaimu, Ryuuzaki."
"Tidak, Light-kun," Ryuuzaki menaruh bingkisannya di atas meja di sisi kanannya. "Jika Light-kun berkata begitu karena shortcake ini, Light-kun salah. Dia hanya berniat baik agar diterima menjadi penyelidik,"
"Kau yang salah, Ryuuzaki," Matanya berkilat dengan kesal. "Dengar, tolak dan jangan terima dia."
Melihat kilatan mata itu, bibirnya sedikit bergetar. "N-nanti saya pikirkan lagi, Light-kun,"
Sosok itu berjalan menjauh; memanggil Watari untuk menyiapkan shortcake pemberian Matsuda yang baru didapatnya--meninggalkan Light yang memandangnya dengan tatapan serius.
Sudut bibirnya terangkat--membentuk seringaian licik. "Kau yang membuatku melakukannya lagi, Ryuuzaki..,"
.
.
.
"Saya tidak menyangka..," Ryuuzaki terlihat frustasi. "Kira mulai beraksi lagi..,"Light mengikuti arah pandang Ryuuzaki--melihat anggota penyelidik yang sedang memasukkan tubuh calon penyelidik baru ke dalam ambulance.
"Dari mana Kira bisa mengetahui wajah dan nama Matsuda-san?" Ryuuzaki mulai mengapit ibu jarinya di bibir; berpikir keras.
Light kembali menatap Ryuuzaki-nya itu. Merasa tak tega, tangannya kemudian terulur--membawa sosok itu ke dalam pelukannya. "Ryuuzaki," Mata segelap malam dalam dekapan itu sedikit terbelalak. "Tenangkan dirimu,"
"Tapi, Light-kun," Ryuuzaki mendorong tubuh Light pelan--berusaha melepaskan diri. "Masalahnya, setiap calon penyelidik baru selalu berakhir terbunuh oleh Kira, dan--"
Light kembali mendekap Ryuuzaki--menggagalkan usaha sang detektif untuk melepaskan diri. "Oleh karena itu, berhentilah mencari calon penyelidik baru," Surai hitamnya dielus dengan lembut. "Kau akan baik-baik saja,"
Kata penenang yang lebih terdengar seperti perintah mutlak itu membuat Ryuuzaki menyerah. Tangannya terangkat--membalas pelukan itu dalam diam.
Light menyeringai saat merasakan tangan Ryuuzaki menyentuh punggungnya. Kemudian dia berbisik pelan--mengatakan kalimat yang hanya dirinya dan kekasihnya itu yang bisa mendengar.
"..dan jangan dekat dengan siapapun lagi, L..."
.
.
.
Mata cokelatnya menerawang, kemudian terfokus pada sebuah buku hitam bersampul kegelapan dalam lacinya yang terbuka. Diraihnya buju itu, kemudian ia membukanya dan membaca tulisan-tulisan di dalamnya dengan sekilas."Kau cukup jahat ya, Light..,"
Light menoleh ke arah sumber suara. Ditatapnya sesosok shinigami[1] yang tengah terkekeh di belakangnya, kemudian memasang senyum mengejek.
"Apa yang kau bicarakan, Ryuk?" Light terkekeh. "Apa yang kulakukan ini bukan kejahatan; ini demi Ryuuzaki," Light kembali melihat buku hitamnya. "Lagipula, itu salah mereka sendiri telah mendekatinya,"
"Khu khu, manusia memang menarik..," Kekehan Ryuk yang khas mulai terdengar. "Memangnya siapa orang terakhir yang namanya kau tulis di Death Note itu?"
Light membalik halaman buku hitamnya--Death Note miliknya, kemudian terhenti di halaman terakhir yang telah dia isi "Namanya 'Matsuda Touta'..," Seringainya muncul saat membaca kalimat terakhir yang dia tulis di Death Note-nya; nama yang barusan ia sebutkan.
"...orang keempat puluh dua yang berusaha mendekati L-ku...,"
.
.
.
FIN.***
A/N:
(another)Nyampah di Wattpad~ XD Sumpah demi apa, ini gaje banget loh. Intinya sih cuma Light yang nulis nama setiap calon penyelidik baru yang berusaha mendekati Ryuuzaki di Death Note-nya. QwQ
YA. HANYA ITU.
Sungguh, maafkan Author karena terlalu gaje X"D
Penjelasan kata-katanya sih cuma [1]Shinigami, bahasa Jepangnya Malaikat Kematian.
Ok, cukup sampe sini ngebacotnya. Makasih bagi yang udah mau baca. Sekali lagi, mohon maaf kalau gaje, alur kecepetan, typo, dan kawan-kawannya. :"3 Terima kasih. XD
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive [Light x L]
FanfictionDirengkuhnya tubuh pemuda itu kedalam pelukannya. Di balik kepala dengan surai hitam lebat itu, dia menyeringai. "..Jangan dekat dengan siapapun lagi, ya..?" . Death Note / Kira x L / Light x Ryuuzaki / Slight Matsuda x Ryuuzaki / Shounen Ai / boyxb...