chapter 2: who is the killer?

460 19 6
                                    

peringatan: horor, pembunuhan, ooc, sedikit komedi, dan romance.

chapter 1: kagura mempersiapkan pesta, ia bertemu pacarnta okita sougo dan berjalan ke arah balkon lalu menemukan mayat.

"aaaaa!" jerit kagura yang langsung jatuh terduduk.

"sadis telfon polisi..." bisik kagura, sougo langsung menelfon polisi.

chapter 2: who is the killer?

setengah jam kemudian polisi sudah mewawancarai orang - orang, kagura yang sempat histeris berhasil ditenangkan.

"apakah anda melihat seseorang yang misterius?" tanya polisi

"aku tidak melihat siapapun, aku sebenarnya baru saja duduk dibalkon dan melihat mayat itu." jawab kagura

"anda duduk bersama siapa?"

"saya duduk bersama pacar saya, okita sougo."

"dimana anda saat pukul 15.00?"

"saya berada di mall bersama tokugawa soyo."

"ketika anda kembali dari mall apakah anda mendengar sesuatu?"

"saya mendengar jeritan catherine, kamarnya diobrak - abrik oleh seseorang." polisi sudah selesai mencatat keterangan dari kagura.

"nona." polisi memanggil kagura

"ada apa?"

"bisakah anda mengidentifikasikan mayat siapa ini?" kagura melihat mayat itu dan shock

"itu tama!" kagura menganga dan pingsan.

kagura terbangun di sebuah ruangan, ternyata itu adalah kamarnya.

"di mana aku?" tanya kagura

"kau di kamarmu." jawab sougo yang sedari tadi tidur di sampingnya.

"kok kamu disini?" kagura bingung

" setelah kamu melihat mayat, kau pingsan dengan tidak elitnya. jadi aku membawamu ke sini dan menemanimu." kata sougo sambil kembali tidur. kagura bangun dan beranjak ke kamar mandi.

30 menit kemudian...

kagura sudah berpakaian rapi dan melihat sougo masih tidur.

"sadis bangun! kau tidak ada kuliah pagi ini?"

"nggak ada." ucap sougo masih dengan mata tertutup.

"ya udah, aku turun dulu. bye" kata kagura sambil mengecup sougo di pipinya.

kagura menuruni tangga dan melihat anggotanya telah menunggunya di ruang makan dengan khidmat.

"selamat pagi." sapanya seperti biasa

"selamat pagi ketua!" kagura duduk dan mengambil air.

"untuk hari ini, aku ngin kita berdoa untuk teman kita yang telah meninggal tadi malam, tama." kagura berdoa diikuti anggotanya.

tiba - tiba sougo turun dan duduk di samping kagura.

"sadis?!" kagura terkejut

"kenapa?" balas sougo

" nggak papa" kagura kembali duduk dan makan disamping sougo, persis seperti sepasang raja dan ratu yang makan dikelilingi oleh para pelayannya. semua orang (kecuali kagura) menatap sougo dengan pandangan takjub. "astaga tampan sekali!" inner mereka menjerit, kagura yang menyadari pacarnya dari tadi dilihat - liat langsung menegur.

"apa lihat - lihat?!" tegur kagura dengan deathglare yang langsung membuat jantung mereka berdisko ria.

"nggak papa." jawab mereka serempak. kagura berdiri diikuti sougo.

"semuannya aku menghimbau agar kalian mulai saat ini berhati - hati. aku tidak ingin kejadian tama terulang lagi." kata kagura, semua mengangguk dan keluar. kagura berjalan diikuti oleh sougo.

"kenapa?" tanya kagura

"malam ini di taman jam 8." ucap sougo sambil berlalu.

jam 8 malam, taman persaudaraan Diamond Parfume.

"kagura duduk di bangku taman, sougo datang dan duduk di samping kagura.

"ada apa?" tanya kagura

"hati - hati, akhir - akhir ini banyak pembunuh berkeliaran. aku takut kau dibunuh." jawab sougo, kagura tersenyum.

"tak kusangka seorang sadis sepertimu bisa khawatir. baiklah kalau itu maumu." dan lagi - lagi kagura tersenyum.

tanpa mereka sadari, pembunuh yang sedari tadi mereka bicarakan sedang mengamati mereka dan berlari menyerbu kagura, sougo yang panik langsung melindungi kagura.

"kagura!" seru sougo saat sang pembunuh menusuk dada kagura berkali - kali dan kabur.

"kagura bertahanlah! aku akan membawamu ke rumah sakit!" sougo menggendong kagura ke mobilnya dan melaju menuju rumah sakit.

keesokan paginya.

kagura tersadar dari komanya, ia mendapati sougo tertidu di kursi samping ranjangnya.

"ini dimana ya?" kagura menatap sekeliling ruangan

"kau di rumah sakit." gumam sougo masih dengan mata tertutup, kagura mencoba mengingat kejadian semalam, suara pintu membuyarkan lamunannya.

"imouto- chan! apakah kau baik - baik saja?!" kamui berlari ke ranjang adik semata wayangnya itu.

"jangan ribut kamui! kau menggangu kagura -chan" tegur umibouzu

"terima kasih karena telah menyelamatkan adikku, bro!" kamui menepuk pundak sougo

"pasti bro! dia 'kan calon istriku." balasnya

"papi, baka aniki,bawakan aku ice cream cokelat." tita kagura

"oke kalau itu keinginanmu imouto - chan" umibouzu dan kamui pergi meninggalkan dua sejoli tersebut.

"sadis, apakh polisi menyelidiki kasus ini?"

"tentu saja. pembunuhmu-maksudku orang yang hampir membunuhmu sedang dicari oleh kepolisian." kagura terdiam

sougo memeluk kagura dan menenangkannya. "tenanglah, jangan takut lagi. aku 'kan disini untuk menjagamu." kagura tersenyum.

dari luar, soyo yang melihat keduanya senyum - senyum sendiri.

"soyo kamu kenapa?" tanya nobume yang heran

"sepertinya okita - san dan kagura - chan udah balikan."

"iya aku tahu. tapi bagaimana dengan pembunuhnya?" 

"sepertinya aku tahu siapa pembunuhnya." soyo serius

"siapa?" nobume penasaran

"dia adalah..." 

                                                                                       BERSAMBUNG

Scream QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang