Maaf ya,ini cerita one shoot,walaupun bisa di lanjutin aku gak bisa ngelanjutin,karena tujuannya cuman buat mendapat masukan dan sebagai alat percobaan sekali lagi maaf... :)
*************
Ini kisah kami 5 bersaudara,kami tidak cukup akur,mulai dari kakak pertamaku Riska dengan kakak keduaku Aldy.Sejak mereka sudah memasuki bangku SMP,mereka terlihat seolah tidak lagi seorang adik kakak lagi.Melainkan hanya seperti teman biasa.Saat di sekolahpun kakaku Aldy tidak pernah mendampingi Riska berjalan walau hanya ke depan pagar sekolah
Tidak seperti di masa-masa SD dulu,Aldy lebih memilih untuk lebih dekat dengan kakalnya,dekat dengan teman-teman Riska.Walau Riska terkadang lebih memilih bermain dengan teman-temannya
Seorang kakak,memanglah seperti itu,di saat mendapati adik baru mereka merasa begitu senangnya menyambut adik baru yang bisa di ajak bermain itu.Tapi di saat ia sudah bertemu dengan teman-temannya si adik yang sudah begitu akrab dengannya malah di tinggal begiti saja
Kasihan bingit jadi adik..apalagi Annisa,selain karena ia adalah anak bungsu yang bisa di mainin sama kakak-kakaknya.Ia juga merupakan anak perempuan yang selalu di manja
Bagaimana tidak??dia anak bungsu??dia juga anak perempuan??tentu ia jauh lebih di sayang papa.Mama pasti juga begitu
Lagian kagak ada tuh seorang ayah yang jauh lebih menyayangi anak laki-laki di banding anak perempuannya.Yang ada malah anak laki-laki yang suka di beri cobaan yang berat dari sang Ayah hahaha kasihan
Tapi yang jelas,dua kakak beradik yang keduanya seorang laki-laki akan selalu mengalami hari-hari yang indah,terlebih lagi sebelum kelahiran si anak bungsu,Annisa.Mereka jauh lebih di sayang di banding kakak-kakak mereka yang lainnya... Mirip upin ipin deh jadinya..hehehe
Mereka tentu akan lebih seribg lagi saling berbagi,berbagi teman,juga pengalaman,tapi.. Ada juga saat di mana mereka di pisahkan di kelas yang berbeda
Di sana,di kelas.Tentu mereka akan lebih berbahagia.Sekarang ikatan persaudaraan seolah tidak terjalin erat lagi.Mereka tentu akan banyak bertengkar hanya di karenakan hal yang sepele,terlebih lagi..mereka bisq menjadi seorang manusia yang tidak peduli dengan saudaranya lagi hanya di karenakan masalah kecil yang menjadi besar
"Memang bener masalah kecil itu sepele,tapi karena yang kecil itu lebih dominan dari yang besar.Makanya masalah yang kecil itu akan lebih besar lagi.Bukan hanya itu,dia bahkan bisa menggantikan masalah besar itu menjadi masalah kecil seolah bukan masalah kecil lagi"
Kalau tiap hari mereka di timpa masalah hanya karena soal makanan?bagaimana jadinya ya???mungkin sang ayah dan ibu merekalah yang akan merasa bersalah.Padahal itu merupakan masalah yang timbul dari sang anak itu sendiri
Jangan lupa vote dan komen ya... ;))
