Seorang siswi dengan style yang bisa dibilang sangat aneh dengan rambut kepang 50 asal-asalan, name tag dengan foto paling freak, kacamata berbentuk love warna merah menyala, kaos kaki panjang warna kuning di kaki kirinya dan kaos kaki pendek warna hijau di kaki kanannya. Tak lupa dengan topi wizard warna pink plus sepatu dan tas yang terbuat dari kardus.
Hari ini adalah hari pertama siswi tersebut melakukan MOS di SMA yang elit dan pastinya hanya orang yang benar-benar cerdas dan kaya saja yang dapat masuk ke sekolah itu. Nuni bisa dibilang pandai karena ia beberapa kali mengikuti olimpiade Matematika dan Fisika.
Saat ini Nuni sedang berlari mengelilingi lapangan sekolah yang luasnya hampir seperti lapangan sepak bola di GBK karena di hari pertama MOSnya ia terlambat 30 menit. Jika bukan karena abangnya yang kadar kewarasannya sudah menipis yang dengan santainya mengajak Nuni main PS sampai jam 2 pagi, mungkin ia tidak akan terlambat dan dihukum seperti ini.
Ia telah menyelesaikan 5 putaran dengan diawasi kakak OSIS yang cukup tampan bernama Rendra. Nafasnya terengah-engah karena kelelahan.
"Sudah?" Tanya Rendra.
"Su ... sudah kak." Jawab Nuni masih dengan mengatur nafasnya.
"Ok nih minum buat lo, kasian gue liat lo ngos-ngosan gitu." Renda memberi sebotol minuman dingin pada Nuni yang langsung diterima dengan senang hati.
"Makasih kak." Nuni langsung meneguk minuman itu hingga tersisa setengahnya. Rendra meringis melihat Nuni yang kelelahan karena ia suruh mengelilingi lapangan sekolah itu.
"Ok ... Nunia ada satu lagi hukuman lo karena lo udah terlambat setengah jam." Ucap Rendra setelah membaca name tag milik Nuni. Nuni melotot mendengarnya.
"Ada lagi kak?!" Tanya Nuni hampir beteriak.
"Yap, lo liat kakak OSIS yang bajunya dikeluarin itu kan?" Nuni mengangguk.
"Kakak itu namanya Alex dan lo harus nembak dia sampe diterima gimanapun caranya itu terserah lo." Ucap Rendra santai.
"WATDEPAK!" Pekik Nuni.
"Gak ada penolakan. Udah sana tembak hus hus." Usir Rendra.
"Ish OSIS nyebelin sarap masa gue harus nembak dia sih." Gerutu Nuni pelan.
"Gue denger loh." Teriak Rendra dari belakang Nuni membuat Nuni mengerucutkan bibirnya lucu. Sedangkan Rendra tertawa ngakak dibelakang dan itu membuat Nuni tambah mengetucutkan bibirnya.
Nuni berjalan gontai menuju senior yang ditunjuk oleh Rendra tadi. Terlihat senior itu sedang memotret kegiatan masa orientasi untuk dijadikan dokumentasi.
Bisa dibilang kakak OSIS itu tampan, bahkan sangat tampan. Dan itu membuat Nunia kalut karena takut tidak diterima oleh senior itu.
"Kak Alex mau jadi pacar saya?" Tanya Nunia gugup dengan keringat dingin yang sudah mengalir. Ia menunduk sambil memainkan kukunya tak berani menatap seniornya.
"Hah? Jadi pacar lo?" Pandangan senior itu beralih dari cameranya menuju Nuni dan menatap Nuni datar.
"I ... iya kak." Jawab Nuni gugup.
"Siapa nama lo?" Tanya senior itu dingin.
"Nuni kak."
"Ok Nuni, lo gue terima dan mulai sekarang lo jadi pacar gue." Alex tersenyum manis. Dan itu membuat hampir semua siswi yang ada disana berteriak histeris karena melihat senyum Alex yang sangat manis.
"WATDEHEL!" Teriak Nuni karena terkejut. Tak lupa dengan wajah pongo dan mulut yang membentuk huruf 'O'.
"Gak ada penolakan, dan nanti kamu pulang sama aku babe. Aku pergi dulu." Alex mengacak rambut Nuni dan mencium keningnya lalu langsung pergi dari sana meninggalkan Nuni yang masih syok.
Alex berjalan menjauhi Nuni sambil terkikik karena melihat wajah syok Nuni. Beda dengan para siswi disana yang patah hati karena sekarang Alex tidak jomblo lagi, bahkan ada yang menangis histeris dan pingsan lebay ewh.
TBC
Semoga suka sama cerita baru nuni yap, vomment jangan lupa and seeya next part guys^^
KAMU SEDANG MEMBACA
NUNIALEX
Teen Fiction"Kak Alex mau jadi pacar saya?" tanya seorang gadis sambil menunduk dan memainkan kuku jarinya. "Jadi pacar lo?" Laki-laki itu menatap gadis itu datar. "I ... iya kak," jawab gadis itu gugup. "Siapa nama lo?" "Nuni kak." "Ok Nuni, lo gue terima dan...