Prolog

41 6 0
                                    

Mauren menatap nanar pada sepasang anak manusia yang sedang berpelukan dibangku sebuah taman,setetes air mata jatuh turun mengalir kepipi Mauren.Sakit,kecewa,marah itulah yang dirasakan Mauren saat ini.

Tadinya Mauren ingin memberi kejutan pada kekasihnya namun, Mauren lebih dulu diberi kejutan oleh sang kekasih,ya! Kejutan yang sangat menyakitkan bagi Mauren.

"Vin,aku sayang sama kamu,lebih dari temen Vin " isak gadis dalam pelukan Davin ,refleks Davin mengelus punggung gadis dalam pelukannya ,berusaha meredakan tangisnya.

"Aku juga sayang sama kamu ,tapi aku udah sama Mauren ,Lin"

Cukup sudah Mauren sudah tidak tahan lagi,dengan kasar Mauren menghapus air mata yang sialnya terus mengalir deras melewati pipinya. 'lo gak boleh lemah,Ren gak boleh 'Mauren berusaha menguatkan hatinya ,dengan langkah mantap Mauren melangkah mendekati kedua orang tersebut.

"Kamu sayang sama dia Vin?"pertanyaan Mauren sontak membuat dua orang yang tengah berpelukan itu melepaskan diri.

"Ren,a-aku bisa jelasin Ren"

"jawab Vin"bentak Mauren ,Davin terdiam selama satu tahun menjalin hubungan dengan Mauren gadis didepannya ini, tidak sekali pun pernah membentaknya,jangankan membentak marah pun tidak walaupun Davin sering membuat hati Mauren sakit.

"harusnya aku udah tau dari dulu Vin,kamu nggak pernah cinta sama aku,jangankan cinta ,nganggep aku ada pun enggak"Mauren menyeka air matanya yang terus mengalir "sekarang kamu bebas Vin,semuanya udah berakhir ,oh ya satu lagi Happy Anniversary" Mauren menyerahkan sekotak kue keDavin dan berlari meninggalkan tempat itu,Davin mematung kali ini dia telah sangat menyakiti Mauren.

"Vin,kamu gak pa-pa kan ? tanya Relin sambil memegang bahu Davin ,namun Davin hanya diam

'Vin,kamu denger kan Mauren bilang kalian udah selesai , berarti kamu bisa sama aku Vin"ucap Relin sambil tersenyum senang,namun tak lama senyum itu pudar melihat tatapan dingin Davin

"Vin ,kamu kenapa kamu gak seneng cewek sialan itu mutusin kamu,iya sih harusnya kamu yang mutusin dia,dia pasti bangga banget bisa mutusin kamu ,harusnya ka-"ucapan panjang Relin terhenti saat mendengar bentakan Davin

"CUKUP,lebih baik kamu pergi aku mau sendiri dulu Lin"

"tapi Vin"sergah Relin

"Lin"bentak Davin lagi, akhirnya gadis itu mengalah lalu pergi dari taman rumah Davin.Davin mengusap wajahnya frustasi, mungkin dia memang tidak mencintai Mauren tapi dia tidak mau menyakiti Mauren seperti ini.

...

Mauren terduduk di bangku taman kompleks rumahnya air matanya jatuh dengan derasnya, isakannya mulai terdengar.

"harusnya dari awal aku gak boleh terlalu berharap kamu bakal suka sama aku, aku cuma bahan taruhan kamu ,dan nyatanya aku ngehalangin kebahagian kamu ,tapi kenapa ahrus gini caranya Vin sakit!sakit Vin"isakan Mauren bertambah kencang, gadis itu tak memperdulikan lagi tatapan heran orang-orang yang melihatnya.

"aku gak boleh lemah, aku harus lupain davin semua udah berakhir, ya semua sudah berakhir"tekad Mauren sambil menghapus air matanya.

AftertasteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang