"DIA YANG KEMBALI"
Mauren mengeratkan jaket ketubuhnya saat hawa dingin menusuk kulitnya,gadis itu berjalan dengan tenang ,suasana sekolah masih sepi, mungkin karena semalam hujan yang menyebabkan pagi menjadi dingin.11 IPA1 Mauren memasuki kelas bercat biru muda tersebut lalu duduk dibangkunya, hanya ada Mauren didalam kelas itu murid lainnya belum datang.
"ih, nyesel deh dateng pagi-pagi"Mauren mengerutu kesal.Mauren mengeluarkan handphone dan earphonya dari tas ,mendengarkan lagu mungkin hal yang efektif untuk menghilangkan bosan sambil menunggu murid murid yang lain datang.tak lama satu persatu murid mulai berdatangan hingga Mauren tak sendirian dikelas.
"Uren" panggil seseorang sambil berjalan ketempat Mauren
"ih kok lama banget sih lo datangnya"sungut Mauren pada sahabatnya ,Dian .
"nggak deh ,kayaknya lo yang kepagian "sangkal Dian
"terserah lo deh ,yan"pasrah Mauren
"eh-eh Ren lo tau gak ?"
"enggak "jawab Mauren polos
"ih, Ren dengerin cerita gue dulu "sebal Dian
"oke oke silahkan cerita '
"kemaren tuh pas lo gak masuk ,lagi heboh-hebohnya gosip soal anak baru pindahan dari Amrik,katanya sih cowok ,katanya sih cakep ,katanya sih kaya,katanya sih keren katanya sih-"
"katanya sih,katanya sih ,apaan sih Yan katanya sih mulu "sela Mauren,Dian cuma nyengir gak jelas
"kan gue gak tau ,Ren gue juga denger dari anak-anak "
"terus kapan pindahnya ?"tanya Mauren
"katanya sih hari ini "jawab Dian ,Mauren menganguk-anggukan kepalanya mengerti
...
Sudah setengah jam berlalu dari jadwal pelajaran pertama,Matematika,bukannya kelas Mauren tidak senang karena jam kosong ,tapi mereka semua lebih penasaran apa penyebabnya ,karena biasanaya jika pak Samson selaku guru matematika tersebut tidak masukpasti akan memberikan tugas ,tapi ini nihil.gosip-gosip pun mulai bertebaran dikelas ini ada yang bilang nunggu murid baru itulah ,guru -guru nyiapin acara penyambutan murid baru itulah ,dan banyak lagi yang tentunya masih seputar anak baru itu.
"dia tu siapa sih ,kok pakek acara sambut -sambutan segala "tanya Mauren pada teman-temanya.
"katanya sih dia anak pemilik sekolah ini"jawab gadis berambut pendek yang duduk didepan Mauren
"tapi lebay deh pake acara penyambutan segala"tanggap Mauren ,tiba-tiba suara ketukan heels terdengar,para siswa-siswi langsung duduk ketempat semula ,tak lama masuk seorang wanita paruhbaya disusul seorang anak laki-laki dibelakangnya .
"Selamat pagi semuanya ,hari ini kita kedatangan murid baru,silahkan kenalkan dirimu " bu Dewi mempersilahkan ,anak laki-laki tersebut maju selangakah dan berdeham kecil sesbelum memperkenalkan diri.
"perkenalkan nama saya Davino Alexander ,saya pindahan dari Amerika "semua mata tertuju pada anak yang tengah berdiri didepan kelas tak terkecuali Mauren,gadis itu membulatkan matanya tak percaya dengan apa yang tengah dilihatnya,tiba-tiba serangan ras rindu,marah,kecewa hinggap dihati Mauren,kilasan kejadian 2 tahun lalu terngiang-ngiang diingatan gadis itu
"oke Davin silahkan duduk dibangku yangkosong disana" Bu dewi menu juk bangku kosong yang sialnya tepat disebelah Mauren,merasa tak terima Mauren mengangkat tangan.
"tapi bu ini tempatnya Sinta ''
"yang guru itu kamu atau saya Mauren "tegas bu Dewi, mendengar jawaban bu Dewi Mauren hanya menunduk pasrah.Dengan langkah santai Davin berjalan kebangku sebelah Mauren berlainan dengan Mauren yang sedang ketar -ketir,yang bisa Mauren bisa lakukan hanya berdoa semoga waktu cepat berlalu..
...
"Ren,lo kenapa sih segitunya sama Davin?" tanya Dian pada Mauren ,saat ini mereka tengah berada dikantin sekolah.
"segitu apanya Yan?"tanya Mauren pura -pura nggak ngerti
"tatapan lo itu,Ren "
"kenapa sama tatapan gue"tanya Mauren lagi ,Dian menggeram kesal dengan pertanyaan -pertanyaan Mauren yang Dian yakin pasti Mauren sudah tau jawabannya.
"tatapan lo itu ,Ren kayak lo udah kenal Davin lama dan lo punya masa lalu yang kelam" .Tepat,Mauren tidak hhabis fikir dengan temannya yang satu ini bagaimana bisa dia tau ,padahal Mauren sudah mengubur dalam-dalam kejadian pengkhianatan itu,bahkan mamanya sendiri tidak tau.
"E-enggak kok gue aja baru kenal sama dia tadi ,jadi mana mungkinlah gue punya masa lalu kelam kayak yang lo duga."elak Mauren sambil tersenyum gugup ,Dian memicingkan matanya meneliti ekspresi sahabatnya ini.
"hem ,oke tapi kalo lo ada masalah lo bisa cerita ke gue" Mauren Cuma mengangguk lemah ,mata Mauren menjelajah mengamati suasana kantin ini,ramai tentu saja karena saat ini merupakan jam istirahat SMA Persada Bangsa ,tak sengaja kedua bola mata coklat Mauren melihat sosok Davin yang sedang dikerumuni para siswi-siswi perempuan,Mauren mengernyitkan kening heran melihat Davin tampak biasa -biasa saja dikerumuni banyak siswi perempuan yang rata-rata centil,padahal dulu Davin sosok yang dingin pada perempuan.
'mungkin gue aja yang gak tahu sifat aslinya 'batin Mauren miris
...
Dian menatap malas Mauren yang sedari tadi merengek ingin minta tukar tempat duduk dengannya tanpa alasan yang jelas,semakin memperkuat dugaannya bahwa Mauren dan Davin memang telah saling mengenal.
"Dian cantik ayolah tuker sama gue ,Please Yan"rengek Mauren ,Dian menggeleng tegas "enggak ,Ren gue tau lo punya masalah sama Davin ,tapi bukan gini caranya hadapin Ren " Mauren menggeleng tidak setuju atas nasihat Dian "tapi Yan ,gue gak bisa " ,mata Dian membulat sempurna,dia menjetikkan jarinya didepan Mauren " nah ketauan lo punya masa lalu kelam sama Davin " ucap Dian , Mauren yang menyadari sudah masuk jebakan Dian langsung gelagapan."enggak ,gu-gue nggak kenal kok Yan "bantah Mauren ,tapi Dian tetap ngotot namun Mauren belum siap untuk membuka lagi kenangan itu sekalipun pada Dian sahabatnya sendiri,Dian cuma bisa menghela nafas pasrah dengan kekerasan kepala Mauren.
"udah deh Ren sana pak Bambang udah mau masuk nih " Dian mendorong tubbuh Mauren menjauh dari mejanya ,Mauren akhirnya terpaksa kembali ketempatnya dengan langkah malas-malasan Mauren kembali ketempatnya.
Selama pelajaran berlangsung,Mauren terdiam seribu bahasa disamping Davin,padahal biasanya Mauren sangat aktif menjawab pertanyaan -pertanyaan Pak Bambang,hal itu pun mengundang tanda tanya bagi guru Fisika itu.
"Mauren kamu kenapa diam terus selama pelajaran saya,biasanya kamu selalu menjawab pertanyaan saya?"heran Pak Bambang ,Mauren yang sedang melamun langsung tersentak ketika mendengar namanya disebut -sebut .
"saya tidak apa-apa pak"
"oh,saya tau kamu pasti gugup duduk disamping Davin kan " canda pak Bambang yang mengundang gelak tawa seisi kelas ,kontan saja pipi Mauren memerah.
"sudah -sudahh mari kita lanjutkan pelajaran "ucap Pak Bambang,tak lama kemudian bel pun berbunyi ,Mauren bernafas lega akhirnya dia bisa pergi ajuh dari Davin.Mauren sudah berdiri hendak melangkah namun terhenti saat seseorang memanggilnya.
"Mauren" Mauren menoleh saat namanya dipanggil ,nafasnya tercekat melihat siapa yang memanggilnya Davin,tanpa menghiraukan panggilan Davin ,Mauren berlari meninggalkan kelas.
"kenapa kamu harus kembali Vin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aftertaste
Teen FictionTadinya Mauren kira dia telah benar -benar berhasil melupakan mantannya itu, dan mulai mencintai Dio. Namun ternyata dugaan Maura salah jantungnya kembali berdetak tak sewajarnya ketika dia kembali bertemu dengan Davin sang mantan yang ternyata kemb...