-2

30 4 0
                                    

Menyeret koperku, berjalan masuk ke dalam sebuah flat yang tidak terlalu kecil, ralat kurasa ini cukup besar.

"Disana kamarmu" Ucap daddy sambil menunjuk sebuah pintu berwarna biru muda

Aku berjalan sambil menenteng dua koper berukuran sedang.

"Dad? Dimana Louis?" Tanyaku sambil tetap berjalan ke arah kamarku

"Entahlah. Dilan, daddy harus pergi ke kantor. Ada meeting penting, daddy pergi dulu ya!" Ucap daddy, aku hanya memutarkan bola mataku

CKREKK

"SELAMAT DATANG DILAN!" Teriak seseorang dari dalam kamarku.

Aku terdiam, koper yang ku tenteng jatuh ke lantai, tak terasa mulutku sudah membentuk huruf 'o'.

"OH MY GOD LOUISSS!!!" Teriakku, aku langsung berhamburan ke arah Louis.

"Ya Tuhan! Dilaaaannn kau semakin cantik saja!" Ucap Louis sambil membalas pelukanku

"Ayolah, jangan buat pipiku menjadi tomat" Ucapku sambil memukul pelan tangan Louis

"Hahaha, ohya! Kamar kita bersebelahan Dilan, dan mulai besok kau akan berangkat bareng denganku!" Ucap Louis kegirangan.

"Ya Tuhan! Aku sangat merindukanmu Lou!" Ucapku. Louis hanya tersenyum sambil memamerkan giginya

"Kau semakin tinggi saja Dilan, kurasa terakhir aku mengukur tinggi badanmu kau hanya segini" Ucap Louis sambil menunjukan bagian bahunya

"Loui! Aku kan bertumbuh besar, lagian kan kita bertemu satu tahun yang lalu" Ucapku, Louis hanya terkekeh

"Lou, bagaimana harimu di London? Menyenangkan?" Tanyaku.

"Cukup menyenangkan" Ucapnya, aku berjalan menuju tempat tidurku.

"Ayo sini cerita" Ucapku sambil menepuk nepukan bagian kosong tempat tidur.

Louis berjalan menuju tempat tidur lalu duduk di sampingku.

"Ya, kau tau? Saat pertama di London, aku sedikit merasa asing. Memasuki flat ini, terasa menakutkan karna flat ini di khususkan mempunyai tiga kamar, belum lagi flat ini mempunyai minibar yang tertata di dapur, ohya kamar mandinya juga lebih besar dari rumah yang ada di Indonesia. Dan hari pertamaku di sekolah juga cukup baik, ada teman wanita di kelasku yang mengajakku berkenalan" Jelasnya panjang lebar, aku tersenyum sambil memamerkan deretan gigiku.

"Louiiiii itu menyenangkan! Ohya sekarang kau tidak akan takut lagi karna kamar yang ada di flat ini sudah tidak sepi lagi, kita bisa bersenang senang di minibar yang tertata di dapur itu, ohya aku ingin segera masuk ke sekolah" Ucapku girang, Louis tertawa renyah.

"Lou, kamar ini sudah lengkap dan sudah di tata untuk seorang wanita, apa dari dulu seperti ini?" Tanyaku sambil melihat ke sekeliling kamar

"Hahaha, kau lucu Dil! Kamar ini sudah ku siapkan seminggu yang lalu, aku menyewa tukang cat dan menyuruhnya mengecat warna kamarmu dengan warna biru muda, langit langitnya juga aku cat menjadi warna biru langit, barang barang ini aku dan pacarku yang membelikannya, pacarku yang menata semua barang barang ini. Sebelumnya kamar ini sangat menyeramkan, tapi sekarang sudah tidak" Jelasnya panjang lebar, aku hanya meng'oh'kan saja ucapannya

"Baiklah Dil, sekarang lebih baik kau bereskan barang barangmu, kalau ada apa apa kau bisa panggil aku" Ucap Louis, ia beranjak dari tempat tidurku lalu berjalan keluar dari kamarku.

Tanpa basa basi, aku segera mengeluarkan semua baju bajuku, menyimpannya di dalam lemari pakaian. Mengeluarkan semua barang barang kebutuhanku, tak lupa aku menyimpan sebuah kotak musik yang aku dapat dari Louis, aku menyimpannya di atas meja belajar.

Selesai membereskan barang barangku, aku segera pergi menuju kamar mandi yang ada di dalam kamarku.

"LOUIIIIIII!!!" Teriakku saat masuk ke dalam kamar mandi

"Ada apa? Kenapa kau berteriak?" Ucapnya khawatir

Aku menyengir, "Kenapa kau tidak bilang kalau di dalam kamar mandiku ada bathtubnya?" Tanyaku. Louis mendengus kesal

"Kau membuatku panik Dilan" Ucapnya lalu pergi dari kamarku.

Aku segera membersihkan diriku dan berendam di bathtub.

***

"Ohya Lou, siapa pacarmu itu?" Tanyaku, aku dan Louis sedang menonton film di ruang keluarga.

"Eleanor, dia teman wanitaku yang pertama mengajakku berkenalan" Ucap Louis. Aku hanya mengangguk pelan.

"Apa di sana ada pria tampan? Aduh, kenapa aku berbicara seperti ini? Biasanya juga aku tidak seperti ini" Ucapku. Louis hanya tertawa pelan.

"Kau lucu juga ya" Ucap Louis, ya Tuhan dia mulai jahil.

"Dari dulu juga aku lucu, sudah lupakan. Jawab pertanyaanku yang tadi" Ujarku

"Banyak sekali, ohya aku kenal dengan tiga pria tampan di sekolah, mereka adik kelasku, mereka berumur sama denganmu" Jawab Louis

"Orang pertama, dia berambut keriting, mempunyai lesung pipi. Namanya Harry. Orang kedua, dia berambut blonde, dia suka makan, hampir setiap makanan di kantin dia selalu habiskan dalam 3 jam. Namanya Niall. Orang ketiga, dia mempunyai badan yang cukup bagus, belum lagi dia tinggi, suaranya sangat bagus, namanya Liam. Mereka adalah salah satu anak populer di sekolah, kau tau? Aku dan pacarku Ele juga salah satu orang populer di sekolah" Ucapnya. Bagian terakhir yang ia katakan sukses membuatku tertawa pelan

"Kenapa kau tertawa?" Tanya Louis heran

"Aku hanya merasa lucu saja, mana mungkin kau menjadi anak populer di sekolah" Ucapku, tawaku mulai mengencang

"Hey! Aku tidak berbohong, liat saja besok" Ucapnya. Aku berhenti tertawa dan kembali fokus ke tv.

***

"Dil, apa kau sudah berjalan jalan di sekitar London?" Tanya daddy

"Ummm, belum dad" Ucapku sambil melahap makan malamku

"Dad, kau tau? Louis sudah punya pacar" Ucapku sedikit berbisik.

Louis menatapku tajam, ia menyenggol pelan lengan kananku

"Namanya Eleunor eh Eleinor aduh susah sekali namanya!" Ucapku lagi.

"Dilan! Namanya Eleanor!" Sahut Louis yang berhasil membuat aku dan dad tertawa

"Lou, ajak kemari pacarmu itu, daddy ingin liat" Ucap daddy

"Umm, ya akan ku pikir pikir dulu dad" Balas Louis. Sedetik kemudian, suasana menjadi hening.

*

"Dad, aku ke kamar ya. Aku merasa lelah, besok juga aku sudah mulai sekolah kan di Westminister School" Ucapku sambil mulai berdiri dari kursi meja makan

"Baiklah, selamat tidur sweety" Balas daddy, aku hanya tersenyum lalu pergi berjalan ke kamar.

"Hey! Besok kau harus bangun sangat pagi! Sekolah ku di mulai pukul 7 pagi" Ucap Louis dari belakang, aku hanya mengacungkan jempolku.

***

BUKK!

"Mmhh! Lou diamlah!" Geramku yang masih setengah sadar

"Bangun putri tidur!! Ini sudah pukul 6.30!!" Teriak Louis

"Ya ya ya! Aku bangun!" Ucapku, aku membenarkan posisi tidurku.

"Pergi mandi! Jangan lama!" Ucap Louis, dia menyebalkan.

"Ya, tunggu 20 menit" Balasku, Louis membulatkan matanya

"INI SUDAH PUKUL 6.30! KITA MASUK PUKUL 7!!" Teriaknya nyaring di telingaku.

"Hey hey! Ada apa ini? Kenapa teriak teriak?" Ucap daddy yang tiba tiba masuk ke kamarku.

"Liat dad! Dilan membuatku telat!" Ucap Louis.

"Dilan, cepat mandi, jangan lama. Ini hari pertamamu" Ujar daddy, tanpa menunggu lama, aku segera berjalan melewati Louis dan daddy.

____________________________________

Hai
1023 words

I'm In Love With You - ZaynMalikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang