"Gimana sama keputusan gue?" Kata Lyla salah satu anggota OSIS.
Semua anggota OSIS mengangguk.
"Tapi Sandra mana?" Tanya Dava. Mereka baru menyadari kalau salah satu anggota OSIS yang tidak hadir.
"Katanya dia bantuin Nyokapnya jualan. Dia izin." Kata Ridho.
Semua yang ada disitu ngangguk.
"K, guys. Jadi kita udah sepakat dan ini ga bisa di ganggu gugat." Tegas Lyla.
***
Sandra POV
"Bunda jahattttt!!!" Teriak gue.
"Udah ga usah lebay. Anak gadis kok hobinya teriak-teriak." Kata Ayah sambil nonton channel kesukaannya.
"Tau tuh, baru juga di ajak sekali langsung bilang Bunda jahat. Lagian abis jualan, Bunda beliin kamu baju." Kata Bunda yang ada di sebelah Ayah.
"Gimana mau kaya kita." Celetuk Kak Salma yang sambil mainin hp.
"Nanti bantuin Bunda lagi, ya sayang?"
"Huaaa pokoknya aku nggak mauuuuuu!!!"
***
Semua angka-angka sialan itu buat kepala pusing. Huh! Tuhan, kenapa harus ada Matematika didunia ini???
"Anjirlah Miss Katty ngasih soal buat mumet!"
"Sebenernya matematika itu mudah sebelum para huruf sialan itu menyerang si angka." Celetuk Ezra.
Gue melongo. Kebetulan si Ezra lagi duduk disebelah gue.
"The Power of Meme!" Seru Reyvan.
"Wait, tumben kalian mau ngobrol sama gue?" Jelaslah gue bingung. Walaupun mereka se-ekskul sama gue. Tapi lo tau sendiri cowok SMA itu JAIM.
"Nih ya kata Dava lo selalu nyimpen cokelat yang enak aka m&m's"
"Maka dari itu. Kita mau minta"
Mereka natap gue dengan tatapan melas.
"Anjirlah"
Saatnya ngeluarin Jiwa Irit
Gue ambil sebungkus kecil. Gue buka. Gue ambil 2 biji.
"Satu satu. Jadi adil. Bye" Gue jalan keluar kelas.
"SANDRA PELITTT"
Anggap itu angin lalu.
Gue jalan keruangan OSIS di lantai 2.
"Vi, ada siapa di ruangan?" Tanya gue ke Vivi salah satu anggota OSIS.
"Dava doang. Gue laper nih abis ngerjain proposal. Keriting lama-lama jari gue. Mau ikut ga?"
"Ga ah. Gila aja gue baru turun disuruh turun lagi. Yaudah ati-ati ya!"
Vivi pun jalan ke lift.
Gue masuk ke ruang OSIS.
Bener, ada Dava disini.
"Ngapain lo disini?" Dava naikin alisnya.
"Cuma lagi pengen. Kenapa? Ga boleh?" Dava diam.
"Gue kesel samo lo!" Dava natap gue bingung.
"Kok bisa?"
Dasar dodol.
"Pikir aja sendiri."
Gue ngeluarin m&m's dari saku gue. Mmmm.... cokelatnya lumer dimulut. What a beatiful life?😊
Dava sedari tadi natapin gue. Gue natap dia balik.
"Kantin?" Tanya Dava.
"Traktir."
"Gila."
"Traktir or never?"
"Fine. Tapi ga boleh dari goceng."
"Lo kira ini paket KFC heh?"
"Take it or leave it?"
"Fine! Dasar Ketos kere!"
"Terserah. Ayok cepetan." Dava narik tangan gue. Okay, ini tandanya kita udah berteman bukan?
***
Tau gini males banget ke kantin bareng Dava. Gimana enggak? Kalo pas kita mau jalan ke kantin semua pada nyapa Dava. Gue seakan dianggap banyangan sama orang-orang.
"Tumben lo misah sama dua curut?"
"Lagi ga pengen. Pesen apa?"
"Batagor sama jus tomat."
"Itu lebih dari goceng, gue ga mau."
Gue ga nyangka kalo Dava se pelit ini😒 tampang aja anak orang kaya.
"Bayarin goceng, sisanya duit gue sendiri."
"Sounds good" Kita berdua pun ngantri.
Disaat gue udah menghabiskan batagor, gue ngeliat Ayan sama rombongannya memasuki kantin. Kenapa sih anak SMA sukanya rombongan-rombongan?
Ayan ngeliat gue dan tersenyum lalu memicingkan mata saat melihat gue duduk berdua sama Dava.
Yang gue tau dulu pas masih kelas X mereka sempet berantem selebihnya ga penting buat gue tau. Masa si Ayan masih naro rasa benci sama Dava? Kan udah lama masalahnya.
Asli Dava makan kayak bangsawan lama bener. Tinggal kunyah langsung telen apa susahnya sih.
Entah kenapa punggung gue memanas. Gue menghadap ke belakang ternyata anak perempuan kelas X pada merhatiin kita. Gue memasang tatapan sinis pada mereka karena mereka juga menatap gue sinis.
"Lo pikir ini sekolah punya lo pada apa? SPP aja masih nunggak, songong!" Desis gue.
"Apa?" Tanya Dava yang sepertinya mendengar omongan gue.
"Ga, ayo cepetan makannya. Lama bener kayak siput!"
"Lagian gue yang bayar." Ucapnya bangga.
"Iye, semerdeka lo. Goceng juga."
***
"Ayo latihan dramanya dimulai. Sekarang ambil naskah kalian masing-masing!"
Hai, sorry updatenya lama terus pas update seupil hehe :'v Sorry ini jadi part tergaje dan ngebosenin ga ada ide dan gue lavarrr
Selamat menunaikan ibadah puasa, gaez!
Ada yg bisa bikin gue semangat nulis? Hehe
Love ya!!
KAMU SEDANG MEMBACA
DAVANDRA
Teen FictionSemuanya terlalu cepat dan tak terduga layaknya sebuah kejutan.──Sandra Al-thariq Ryed Duniaku berubah 180°. Semuanya seperti serangan. Akankah aku dapat mengerti dan tidak menyakitinya?──Dava Arkananta Keberuntungan? Sepertinya hal itu selalu meng...