Last

21.3K 123 4
                                    

...

...

...

"Jadi.. kapan kita pergi ke hotel Acer?" Pertanyaan Rena, langsung menggerakkan Mae dan Stefi kompakkan melebarkan mata nya menatap sergap bagai hewan kelaparan ke arah Evan di sebrang meja mereka.

Di ruang tengah itu, mereka sedang menyantap makan malam. Dan Rena pun memutuskan bicara, begitu suasana mereka sunyi.

Evan yang di pandangi tiga gadis modis tersebut, mengemut sumpit nya balas menatap mereka dengan alis mengernyit.

"Apa..?"

Peringatan!
Cerita ini mengandung unsur dewasa, bagi kalian yang tak merasa nyaman. Tolong perhatikan ingatan ini.

Sekian!

(Happy reading) ^3^/

[Touch me like you do!] #bagian_awal
_______

Liburan sekolah memang cukup menyenangkan. Apalagi kalau bisa bermain ke pantai atau dramawisata ke taman hiburan, pasti sangat menyenangkan.

Bukan nya malah membereskan gudang rumah, mencabuti rumput, menyapu halaman, mengelap jendela, meja, kursi, lantai segala macam bentuk bebenahan.

Rena yang sedang mencabuti rumput dengan tangan nya yang terbungkus plastik, mulai menghela nafas lelah.

Kadang kala, dia lebih suka berlibur bersama keluarga daripada melakukan kegiatan pembantu seperti ini.

Merepotkan.

"Kenapa ketua? Kau lelah?" Pertanyaan ramah Mae, hanya dibalas diam Rena tak berniat menjawab.

Stefi yang sedang dalam mode menyapu, datang berbisik kearah Mae "Dia pasti sangat bosan.. sudah biarkan saja begitu. Ayo kita ketempat 'itu'.."

"Kau serius ya?"
"Tentu saja mbak Mae, sejak kapan saya gak serius?" Stefi menyahut agak kesal.

"Apa yang kau maksud dengan kata 'tempat itu'?" Rena berdiri melempar pertanyaan ingin tau.

Stefi terkekeh tak terduga sebelum menjawab. "Kau tidak tau ya? Sekarang ini bang Evan sedang menguras rawa di belakang rumah."

"Lalu.. apa hubungan nya dengan 'tempat itu'?" Kembali Rena bertanya agak geram.

"Yaahh.. bagaimana ya..?" Stefi senyam-senyum sendiri tanpa di minta. "Mbak barbar kan masih baru disini.. tentu saja tak tau apa-apa. Lagi pula.. mbak barbar bukan siapa-siapa di sini.. jadi, tak ada yang harus saya beritahukan-"

"Evan selalu melucuti baju nya saat menguras rawa." Celetukkan tiba-tiba dari mulut Mae, langsung membuat Stefi menjerit tercekik.

"Mbak Mae!"
"Ooohhh..." Rena menepuk tangan nya sebagai respon. "Jadi begitu..."
"Kau terlihat mesum mbak barbar>!" Kesal Stefi dongkol. "Pokok nya, kau lanjutkan saja pekerjaan mu disini.. aku dan mbak Mae akan-"

"Dimana tempat nya, tunjukkan padaku.."
"Roger." Mae menimpali langsung.

Melihat mereka yang tak memperdulikan dirinya, entah kenapa rasanya nyesek gitu~
Stefi menunduk suram. Mau bagaimana lagi.. mereka bertiga pun kompakkan menuju 'tempat itu' yang sebenarnya adalah rawa.

Dari balik tembok samping rumah, mereka melongokkan kepala dengan kepala paling atas milik Stefi, ditengah nya milik Mae dan paling bawah Rena.

Melihat kearah rawa, orang yang ingin dilihat kini menampakkan diri dengan tubuh tanpa kain, sinar mentari yang sedang berada dalam puncak nya langsung menerjang langsung lelaki itu.

TMLYD! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang