Huhh.. Huhh... Huhh... Nafas ku terengah engah di dalam gelap dan sunyinya hutan. Entah bagaimana aku bisa ke mari. Rasa takut ku membuat kaki yang tak sanggup berlari lagi menjadi hilang.Ku lihat setitik cahaya dari kejauhan. Ku terus berlari dan berlari menuju ke cahaya itu.
Namun itu tak membuahkan hasil, cahaya itu mulai memudar dan memudar."Ohh.. Tidak" Teriakku yang sudah putus asa dalam gelapnya hutan.
"Kemarilah... Kemarilah... Aku adalah Sosok yang bisa mengeluarkan mu dari Hutan ini" terdengar bisikan di telingaku yang membuat langkahku terhenti.
"Siapa itu..? Keluarlah !!" Teriakku seraya memerhatikan sekitar berharap ia keluar.
"Lihatlah ke belakang mu.." terdengar bisikan itu lagi..
Tanpa pikir panjang ku berbalik.
Terlihat sosok orang yang berjubah hitam dan memegang tongkat yang berbentuk sabit.Mukanya mirip dengan ku
Sontak ku bertanya"Siapa Kau !!" Tanyaku ke Sosok Misterius itu.
"Aku adalah bagian dirimu yang paling dalam. Aku dapat menghilangkan kesengsaraanmu dengan satu syarat"
"Apa itu ?" Tanyaku penasaran
"Bunuhlah orang orang terdekat mu.. Itu sebagai tumbal untuk keluar dari sini" ucap sosok itu.
Entah apa yang aku pikirkan, aku menjawab "iya" tanpa ku sadari.
***
"Tidak !!!!" Teriakku di atas tempat tidur
Ternyata tadi hanyalah mimpi buruk.Namun ada yang aneh di tangan ku. Terdapat sebuah pisau yang bermotif seperti lambang setan di genggaman ku.
Aku pun bertanya tanya di dalam hati apa yang sebenarnya terjadi ?
Satu jam.. Dua jam.. Tiga jam.. Aku terus berada di atas tempat tidur dengan keheranan yang terus meng hantui ku
Ku memtuskan tuk bertanya kepada sahabat ku.
Ku letakkan pisau itu ke dalam laci sebelum keluar..
..."Nia...!!" Teriakku yang sontak menghentikan langkahnya
"Eh.. Ada apa Eliot?" Tanya nya dengan raut wajah penasaran
"Aku Mau Cerita sama kamu, boleh gak?" ucap ku
"Boleh kok, emang ada apa?" Jawabnya dengan menganggukkan kepala
"Semalam aku mimpi buruk, dan setelah aku bangun tiba tiba terdapat sebilah pisau yang bermotif iluminati" ku ceritakan apa yang aku alami
Namun raut wajah kebingungan terlukis di wajahnya.
"Hmm.. Kalau di film film sih itu namanya kutukan.. Heheh" jawab Nia dengan sedikit bercanda.
"Jangan bercanda dong.." Ucap ku dengan nada serius.
"Ah... Aku gak tahu soal yang kamu alami.." ucapnya yang kemudian pergi.
...
Tak tok tak tok bunyi jarum jam yang menandakan pukul 12:10
Ku termenung depan cermin seraya memikirkan apa maksud dari semua ini..
Tiba tiba ruangan menjadi gelap. Yang membuatku terperangah..
"Mengapa kau belum melaksanakan Tugas mu? " Terdengar Suara dari dalam cermin
Sontak aku kaget dan membuat ku melangkah kebelakang.. Langkahku terhenti sejenak. Tubuhku tak dapat di gerakkan.
Ada yang mencoba menguasai pikiranku.. Ku mencoba tuk melawan namun itu sia sia...***
"Eliot..!! Eliot...!!! Sadarlah.. Sadarlah.." Teriak ibuku yang mencoba menyadarkanku yang tengah pingsan.
Ku buka mataku nan kulihat raut wajah sedih ibuku.
"Apa yang terjadi bu?" tanyaku dengan penuh keheranan.
"Kamu tadi pingsan nak.. Apa kamu gak enak badan?" tutur ibu seraya menyodorkan segelas air hangat.
"Aku gak papa buk.. Entah akhir akhir ini aku mengalami kejadian aneh.."
"Yaudah.. Kamu istirahat saja. Mungkin kamu ke capean" ucap ibu yang kemudian beranjak keluar..
Beberapa saat kemudian..
Pikiran ku tak bisa tenang, ku berinisiatif ke taman untuk menenangkan pikiran
Ku berjalan dan berjalan.. Namun, ada seekor burung gagak yang melintas di hadapanku yang menghentikanku sejenak.
"Ah.. Bukan pertanda buruk. " pintaku dalam hati yang berusaha tetap berfikir positif sambil melanjutkan perjalanan.
Sesampainya di taman, burung gagak itu muncul lagi. Tapi kali ini mereka bergerombol. Burung itu terbang mengelilingiku dan menghalangi pandanganku.
Ku coba mengusirnya.Burung gagak itu pun terbang menjauh.. Ku melangkah ke depan namun ada yang aneh di pijakanku. Ku tengok ke bawah.
Terdapat sebuah foto yang berlumuran darah.Sontak ku kaget. Ternyata di dalam foto itu adalah sahabatku,Nia.
"Bunuhlah dia !!" terdengar suara bisikan ghaib itu lagi.
Tanganku mulai berkeringat, kaki bergetar yang membuat ku sulit tuk berdiri.
"Ohh Tidak"
Ucap ku dengan nada pelan..Aku menyadari bahwa ini adalah sebuah kutukan.. Kutukan yang mengharuskan ku tuk membunuh dan membunuh..
Sudah terlanjur aku terikat janji dengan setan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Topeng
Mystery / ThrillerMuka polos dengan riwayat pembunuhan. Tangan halus yang berlumuran darah. ELIOT