gue masih nangis di atas kasur. kenapa dia yang harus meninggal saat ini tuhan? saat gue belum bisa membalas segala yang dikorbankannya untuk gue?.. bukan kok, bukan Doi atau pacar...
ini sepupu gue yang meninggal....
namanya Dihka Hira. dan dipanggilnya ka Hira. gue emang gapunya kaka, sementara dia.. ka Hira udah memenuhi harapan gue yang satu ini, sebisanya. udah lama gue pengen punya kaka yang bisa gue curhatin, bisa bantuin gue saat butuh, bisa ngertiin gue di masalah-masalah tertentu, dan semenjak dia ini tau harapan gue, dia menjadikannya nyata di mata gue.
dia meninggal muda, well, meninggal di umur 17 menjelang 18 tahun, bisa dibilang sangat sangat muda. Mata coklat mudanya, selalu membuat tenang, kalo di tatap. jadi kalo lagi ada masalah, atau lagi badmood atau yaa permasalahan masa remaja kayak gini, gue slalu dibantuin. gue ngerasain punya kaka yg semisempurna.
Aku masih inget hari terakhir, sebelum aku menuju bandara untuk pulang. trakhir kali menemuinya:
"ngankunya remaja, tapi masih ngambek-ngambekan, masa2 remaja tuh dinikmatin selagi ada" kalimat yang slalu diucapnya sampei bikin gue hafal.
"terserah gue lah.. orang lagi badmood juga, ngamau diganggu ih.. kesel.." gue seperti biasa."yaudah ikut gue aja ayok cepetan, ada tante Tifa juga, cepetan, mau ikut nga? ooh mau disini aja biar ketemu Fiona?" kalimatnya itu buat gue berdiri, dan nurutin kata-katanya. ka Hira emang paling tau cara bikin gue nurut. karena dia tau gue gamau ketemu Fiona, cewe sombong yang kemana mana sampe laptop, komputer, semuanya dibawa buat dipamerin, rempong kalo ketemu dia.
di mobil ada pacarnya ka Hira. ka Hana, cewe cantik yang jadi model hijab di majalah majalah waktu itu. Sekitar 2 jam dijalan, akhirnya nyampe, tiba tiba mata gue ditutup pake kain sama tante gue. tadinya gue kira ini penculikan, tapi bukan, ternyata ka Hira ngerencanain, untuk bawa kipenuhta ke Waterfall yang sebelahnya ada Naruto year festival.. dan dengan sesimpel itu, hari gue udah nga badmood lagi.
sekarang gue telah kehilangan seorang kaka dihidup gue. satu satunya kaka. dan kalo dulu hanya beberapa negara yang membatasi kita, sekarang hidup dan mati yang membatasinya.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------Gue brangkat dengan muka lemas dan penuh energi negative, ke skolah. bukan kebiasaan gue untuk masuk skolah, nga semangat. tapi hari ini beda.
ketika gue masuk kelas, sebelumnya gue udah nyapin diri untuk bersandar di atas meja dan tidur sambil nungguin ceramah guru kelas selesai. tapi kali ini enggak, sepertinya gurunya ngamasuk. dan anehnya kelas gue heboh banget!!!! bukannya hari ini hari senin, gue kira seperti biasa semuanya bakalan ngantuk. gimanapun dengan brisiknya orang-orang gila dikelas gue itu. gue ngamungkin bisa tidur.
Rina, Lina dan Dina udah ngajakin dan nanya nanyain gue dari tadi. tapi mereka bosan, karena gue terlalu ngemanjain diri, jadi gue kira udah mau dibiarin tapi tiba tiba BRUUUKKK..... HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAH...
ternyata si Lina narik kursi yang gue dudukin dari tadi, dan karena gue ngantuk jadi ngasadar. dan setelah itu sekelas deh ngetawain gue yang lagi jatoh. gue mau marah, tapi gue entah kenapa meladak dan ikutan ketawa juga. well, mereka berhasil membuat gue ngelupain tangisan dan kesedihan, dan membuat gue semangat lagi.
kalo diliat liat, sahabat sahabat gue itu, macam orang gila yang mabuk dan harus dimasukin ke rumah sakit jiwa... tapi sejujurnya tanpa mereka, tanpa orang orang GILA ini, hari hari gue, gabakalan berwarna..
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
semoga seru yaa, bagian selanjutnya semoga akan lebih seru, karena ada kejadian aneh yang gadisangka.. vote sama komen yaa jng baca doang :p thx
KAMU SEDANG MEMBACA
The Galaxy
Teen FictionKadang aku seribu warna... kadang aku hanya hitam dan putih... kutemui bintang-bintang yang berbeda disini, akan kutmbahkan mereka satu persatu, ke dalam Galaxy-ku... mereka yang memberiku seribu kenangan yang tak terlupakan. sahabat? kenangan? benc...