-Naomi-
"Apa? Kok bisa begitu? Emang dia kok pa yang salah." Tanyaku dengan nada tinggi.
"Banyak saksi yang mengatakan kalau kamu yang memulai pertengkaran duluan Naomi." Tukas papaku sambil menatap tajam ke arahku.
"Salahnya dia sih,ngapain cari gara gara sama aku. Ya udah deh kubales aja dia."
"Naomi! Kenapa kamu tidak pernah mau mengakui bahwa kamu tuh anak yang nakal. Lihatlah,belum setahun kamu sekolah di sini buku pelanggaranmu sudah hampir penuh dan sudah 3x sekolah manggil mama papa." Teriak papa sambil melemparkan buku pelanggaranku yang hampir terisi penuh.
"Hmm.. Jadi aku tidak usah pergi sekolah?" Tanyaku dengan muka polos yang sengaja kubuat buat.
"Anak ini! Pergi ke kamarmu sekarang lalu cepat bereskan barang barangmu!"
"Jadi papa mengusirku?" Tanyaku terkaget.
"Papa akan memindahkanmu ke sekolah lain yang jauh dari papa,jadi kalau kamu ada masalah mama papa tidak mau menanggungnya!" Jawab papa sambil menggebrak meja dengan tangannya.
"Itu sama saja pa. Papa tidak mau mengurusku lagi kan?" Teriakku tidak kalah kencang dengan gebrakan papa.
"Naomi,dengarkanlah papamu. Papa dan mama sudah mendiskusikan hal ini panjang lebar demi kebaikanmu. Percayalah nak,tidak ada orangtua yang mau mencelakai anaknya." Ujar mamaku yang sedari tadi hanya diam.
"Baiklah,kalau itu kemauan papa. Akan aku turuti. Kuulangi,akan aku turuti. Puas?" Teriakku sambil berjalan ke arah kamar.
Braaakkk...
Kubanting pintu kamarku dengan sekuat tenaga,aku yakin pasti ada baut yang kendor akibat bantingan pintu tadi.Namaku Naomi Rutherford,anak bungsu dari 2 bersaudara di keluarga ini. Yap,seperti yang kalian duga nama belakangku diambil dari nama seorang fisikawan terkenal, Ernest Rutherford. Beliau seorang fisikawan kelahiran Selandia Baru yang bekerja sama meneliti atom dengan J.J. Thomson. Mungkin papaku ingin aku menjadi seorang fisikawan terkenal seperti beliau.
Tetapi,nyatanya di umurku yang ke 16 ini aku sudah 2x dipindah sekolah karena kelakuanku yang super duper mucil. Bagiku sih kenakalanku ini begitu lucu tetapi,aku tidak habis pikir apa yang orang lain pikirkan. Guru guruku menyebutku bandel, mbencekno istilahnya padahal kan aku melakukan sesuatu yang seru.
Terakhir ini aku berurusan dengan Visia si kacang ijo kempot. Berani beraninya anak kecil dengan tinggi di bawah rata rata itu menaruh tumpukan sampah ke dalam tasku. Jadinya kubalas saja perbuatannya dengan merobek celana olahraganya. Eits,bukan tanpa bukti aku menuduhnya melainkan anak anak yang sedang yang piket yang memberitahuku bahwa saat mereka mau membuang sampah, Visia langsung mengambil alih tugas membuang sampah. Padahal kan Visia tuh orangnya jijikan banget,jadi aku berasumsi pasti dia yang taruh sampah sampah itu dalam tasku.
Tetapi,sialnya ternyata ada anak lain yang melihat ketika aku merobek celana olahraga Visia yang tergeletak di meja. Ketika Visia mulai menangis mengeluarkan air mata buayanya karena celananya yang robek diketahui seisi kelas,anak yang melihat perbuatanku pun melapor pada guru.
Dan,akhirnya seperti yang diperkirakan. Orang tuaku dipanggil,aku dimarahi guru dan orang tuaku dan yang tidak kuduga bahwa papa akan memindahkan sekolahku. Semua ini gara gara kacang ijo kempot itu,semua gara gara dia.
What the Fxxk..
Aku merutuk dalam hati berkali kali sambil meringkasi barang barangku dalam koper.
"Wohooo.. Akhirnya biang kerok yang satu ini pergi juga." Kata kokoku yang berada di pintu kamarku.
"Ya,sekarang tertawalah sepuasnya. Nanti kalau kamu merindukan adikmu yang manis ini,jangan nangis ya." Ledekku sambil tetap mengemas barang barangku.
"Ah,itu sih kamu." Balas kokoku sambil berlalu pergi.
Aku pun menuju ke ruang keluarga setelah aku selesai mengemasi barang barangku.
"Sudah selesai! Barang barangku sudah kukemasi semua. Aku sudah siap berangkat!" Teriakku sombong.
"Ke mana?" Tanya mamaku.
"Tentu saja untuk pindah sekolah dan pindah rumah."
"Baiklah.. Baiklah.. Anak nakal ini harus diberi pelajaran sekarang juga." Teriak papaku yang sepertinya sudah habis kesabarannya.
"Tunggu dulu pa. Bukannya Naomi bakal dipindah 2 minggu lagi ya?" Tanya kokoku dengan muka kebingungan.
"Biar saja! Biar anak nakal ini mau cepat cepat pergi. Biar masalah cepat selesai." Kata papaku sambil berlalu pergi meninggalkanku.
"Kenapa satu kali pun kamu tidak pernah membantah? Kenapa mulutmu itu selalu saja menjawab kata kata papamu?" Tanya mama kesal setelah papa pergi.
Aku terdiam mendengar omongan mama. Ya,aku memang keterlaluan dan sangat keras kepala.
"Naomi! Naik ke mobil. Pak Jo sudah papa beritahu alamatnya. Mulai sekarang kamu akan urus masalahmu sendiri." Kata papaku sambil berlalu pergi.
"Ya sudah ya ma,ko . Aku pergi dulu ya. Sering seringlah telpon aku kalau kangen ya." Kataku dengan sombongnya sambil menutup pintu mobil.
Aku tidak tahu kemana papa akan mengirimku,ke asrama atau tempat rehabilitasi anak nakal. Aku hanya duduk diam karena kesal selama di mobil yang disupiri Pak Jo.
Pak Jo adalah supir pribadi ayah yang sudah bekerja selama belasan tahun. Katanya sih beliau ingin membalas budi baik papa,karena itu beliau setia bekerja pada keluarga kami.
Tak terasa aku pun mengantuk dan tertidur dalam perjalanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Devil
RomanceCewek yang menyukai seorang cowok tetapi,cowoknya menyukai cewek lain? Kisah cinta segitiga yang sudah biasa. Cowok yang diperebutkan dua cewek? Mainstream banget. Tapi,bagaimana kalau seorang cewek mengejar seorang cowok yang ternyata tidak menyuka...