Just Confused

24 3 1
                                    

LOUIS POV

Hari yg sungguh sangat melelahkan dari hari biasanya. Lihatlah, aku baru selesai bekerja pukul 9 malam. Biasanya pukul 6 aku sudah bisa pulang, ini diakibatkan masalah keuangan yg turun drastis karena karyawan kurang ajarku. Untunglah ia sudah kupecat.

Kukeluarkan ponselku untuk mengirim pesan kepada Theana, aku ingin memberitahukan kepadanya bahwa tidak usah menungguku karena aku pulang larut malam ini. Aku butuh penyegaran, sudah lama sekali aku tidak ke pub sejak Theana divonis sakit kanker hati 4 bulan yg lalu. Namun itu juga aku sendiri yg memilih dan memutuskan untuk menjaga dan merawatnya dirumahku, jadi sejak saat itu aku tidak pernah bersenang senang lagi seperti sebelum ia sakit. Aku hanya fokus kepadanya dan juga pekerjaanku.

To : Theana
Sayang, aku pulang larut malam hari ini. Kau tidurlah, tidak usah menungguku. Pekerjaanku masih sangat banyak. Love you xx

Ya aku sengaja berbohong, karena tidak mungkin aku berkata aku akan ke pub. Bisa bisa Theana berpikir yg macam macam tentangku.

Saat aku hendak memasukkan ponselku kembali, gerakanku terhenti. Wallpaper pada ponselkulah yg membuatku berhenti memasukkan ponselku kembali kedalam saku celanaku, aku memandangi wallpaper ponselku. Disitu aku sedang berdiri dibelakang kursi roda Theana, dan ia sendiri duduk dengan anggun diatas kursi rodanya dengan tersenyum. Betapa bahagianya ia. Tapi beberapa hari belakangan ini aku merasakan hal yg berbeda, ada sesuatu yg mengganggu hati dan pikiran. Jika kalian berpikir itu adalah soal pekerjaan, kalian salah besar. Karena ini berhubungan dengan Theana. Entah kenapa aku mulai merasa jenuh untuk melakukan aktivitasku sehari hari, maksudku aktivitas yg kujalani sejak aku memilih untuk merawat dan menjaga Theana. Saat bulan pertama hingga keempat, aku merasa senang senang saja merawat dan menjaganya yg sedang sakit, malah aku sangat bersemangat saat aku harus membawanya jalan jalan ditaman atau hanya sekedar menungguinya yg hendak tidur. Namun saat memasuki bulan kelima ini, perasaan bosan dan jenuh sepertinya mulai terlihat pada diriku. Buktinya sekarang aku lebih sering bohong kepadanya agar aku bisa melakukan apa saja yg kumau tanpa perlu memikirkan keadaannya. Benarkah aku mulai bosan dan jenuh? Tapi aku mencintainya dan ini adalah pilihanku untuk menjaga dan merawatnya. Apa yg harus kulakukan?

Aku tersentak dan lamunanku buyar saat tibatiba ponselku berbunyi, menandakan sebuah pesan masuk. Ternyata itu balasan dari Theana, aku segera membukanya.

From : Theana
Iya sayang, aku juga baru selesai minum obat. Jangan terlalu lelah. Love you

Aku menghela nafasku dengan keras seakan akan dengan begitu seluruh beban yg kurasakan dapat hilang.

Liam.

Satu nama itu tibatiba muncul dibenakku. Aku pun langsung menghubunginya.

"Hallo mate," tidak butuh waktu lama Liam sudah menjawab telponku.

"Kau dimana?" tanyaku tanpa basa basi.

"Di pub seperti biasa, memangnya ada apa? Tumben sekali kau bertanya aku dimana?"

"Sudah tidak usah banyak bertanya, tunggu aku disana," sebelum ia berkata lagi aku sudah memutuskan sambungan telpon, karena aku hanya perlu tau ia dimana.

WRONG CHOICE // L.TWhere stories live. Discover now