Kelly Heaten's POV
Gue sangat sedih dengan keadaan saudari angkat gue setahun ini. Dia selalu melamun dan tiba-tiba menangis sesegukan. Beberapa hari ini, gue selalu melihatnya termenung di depan rumah dan sesekali menitikkan air mata.
"Mengapa dia tak pernah mengunjungiku lagi setelah 1 tahun tidak berjumpa? Apakah dia sudah bosan atau karena sekarang aku sudah besar? Jika begitu aku ingin selamanya menjadi anak kecil. Dengan begitu dia akan selalu mengunjungiku." Ucap saudari angkat gue yang kebetulan terdengar oleh gue saat akan menghampirinya
Aku berjalan dengan perlahan dan mengejutkannya.
"woo....", ayo apa yang sedang dipikirkan saudari angkat gue yang cantik ini?
"Apaan sih Kel gue tak pikirin siapa-siapa kok?" Jawab saudari angkat gue Sissyl dengan nada yang terdengar serak sambil mengelap air matanya yang masih bisa dilihat gue, gue sangat yakin dia pasti habis menangis sebelum gue mengejutkannya
"Masak sih, kalau betul gak pikirin apa-apa, kok kamu melamun trus dari kemarin. Dan lihat kamu sampai menangis. Udahlah daripada kamu melamun terus lebih baik kita melaksanakan tugas kita."
"Gak usah ngaco Kel, mana ada gue nangis, gak level banget masak seorang Sissyl Dionsmith menangis, emangnya kita ada Tugas apa?" Ucapnya yang kebingungan demgan ucapanku
"Sissyl kamu lupa, Udahlah daripada gue debat dengan loe. Lebih bagus sekarang loe ganti baju dan ikut gue. "Jawab ku dengan nada memerintah
"Ikut kemana dulu bosan nih gue, lebih baik di kamar aja.... dan gak usah sok-sokan pake nada memerintahmu. Sama sekali tidak mempan. "Jawabnya sambil memainkan hp
"Kamu gak mau ketemu dia?" Tanya gue karna gue seratus persen yakin Sissyl pasti akan langsung pergi jika berhubungan dengan dia
"Ketemu siapa?" Tanya Sissyl balik yang masih tidak paham dengan omongan gue
"Udahlah makanya ikut aja bawel banget sih." Jawab gue dengan suara pura-pura marah.
"Oke oke jangan marah gue cuci muka sekaligus ganti baju dulu, tunggu gue didepan aja." Jawab Sissyl sambil lari ke kamar mandi.
Gue hanya cekikikan melihat sikapnya yang berlari itu, padahal tadi dia masih bermalas-malasan di kasurnya.
Beberapa menit kemudian
"Sissyl", teriak gue yang sudah capek menunggu Sissyl yang tidak keluar-keluar
"Iya tunggu gue udah keluar", jawab Sissyl berjalan ke arah gue sambil merapikan rambutnya
"Lama banget sih, nanti kalo ada yang godain dia gimana", jawab gue dengan sedikit ejekan
"Oh maksud kamu orangnya itu Dio", jawab Sissyl yang sudah paham dengan maksud gue
"Nah tuh dah tau" jawab gue dengan lagak ketawa.
*Dio lebih tepatnya Ardiontara Smith. Adalah lelaki yang selalu dipikirkan Sissyl
Kelly Heaten's POV end
Gerbang asrama Vclass
Sissyl's POV
"Ayo semuanya mundur", teriak gue sekuat-kuatnya karna gue tahu kalo tidak begitu gak bakal ada yang dengerin
Aduh kamu tuh kasih kami lihat sebentar boleh tak sih, kami tau kamu sangat dekat dengan mereka tapi tak usah begitu juga, cibir beberapa murid Hclass saat gue meminta mereka untuk mundur
Sedetik setelah mereka selesai bicara, tiba-tiba gerbang tersebut terbuka dan keluarlah anggota didalamnya yang sangat tampan dan juga cantik. Mereka adalah Dio, Rion, Cassey dan beberapa anggota lainnya.
Pada saat Dio berjalan melewati gue dia hanya tersenyum tipis. Walaupun hanya senyuman tipis, tapi itu dapat membuat para siswi Hclass iri.
"Beruntung banget Sissyl ", kata salah satu murid Hclass yang masih bisa didengar oleh gue
"Akhirnya selesai juga",cibir gue saat melihat murid Vclass sudah memasuki kelas dan juga murid Hclass yang sudah kembali ke asrama
"Udah ayo kita pulang." Ajak kelly
Rumah Kelly
"Kenapa dia begitu dingin, kemana Dio yang selalu bermain denganku, dia selalu bilang kalau dia tidak akan lupa walaupun sesibuk apapun. Tapi apa buktinya dia menghilang 1 tahun tanpa alasan" pikir gue yang gak karuan.
"Aduh Sissyl kenapa kamu melamun lagi, aku sangat yakin kamu pasti lagi memikirkan hal yang sama" jawab kelly dengan sangat percaya diri.
Namun gue sama sekali tidak mendengar cibiran saudara gue .
"Sissyl....." teriak kelly dengan histeris.
"Hello... jantung gue bisa copot kel, gue dengar kok" jawab gue dengan suara kaget dan juga serak.
"Sebentar, kok suara kamu serak sakit ya," tanya kelly terlalu pede
"Atau mungkin'' terpotong dengan ucapan gue
"Mungkin apa"tanya gue yang takut dia mikir macam-macam
"Jangan jangan kamu nangis ya," tanya Kelly yqng lebi mengarah ke pernyataan
"Eng..enggak kok" jawab gue dengan gugup
"Masak sih" Kelly langsung mengejek gue setelah mendengar nada guguo gue
"Beneran gue hanya lagi memikirkan Dio, dia sudah berubah. Enggak kayak dulu lagi " curhat gue saat tahu Kelly sudah curiga habis-habisan
"Udahlah tidur aja malas gue pikirin" lanjut gue yang gak mau mendengar saran yang akan keluar dari mulut dia.
Keesokan harinya
"Hoam..."gue melihat jam yang sudah menunjukkan angka 8 dengan terburu-buru gue bangun dan.....
Apa yang akan terjadi selanjutnya?
769 words
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasiaku
RandomEntah apa yang membuat kita sedekat itu~Sissyl Dionsmith Aku akan melindungimu selamanya~Ardiontara Smith