First Time

64 3 0
                                    

Pohon-pohon terdiam bagai sedang tertidur pulas, tak ada angin pun yang menerpa pohon-pohon itu. Awan biru menghiasi langit dan sang surya pun mulai menyinari alam semesta ini. Burung-burung terbang indah, ke kanan...ke kiri... bagai tak punya masalah. Laju mobil yang sangat kencang menyapu dedaunan kering yang berada di jalanan, bukannya membersihkan tetapi malah menambah parah.

Hari ini, mungkin adalah hari yang paling dibenci si gadis yang berpipi bakpao ini. Lagi-lagi dia harus pindah sekolah. Gadis yang berhidung sedengan alias tidak mancung dan tidak pesek ini sangat murung pagi ini. Dia menyadari bahwa dia sangat sulit bergaul dengan teman baru, tapi kenapa dia selalu pindah sekolah?

Sebuah mobil membawanya pergi ke sekolah baru. Tapi tiba-tiba mobil itu berhenti mendadak.
Cccciiitt....

"Aduh pak, kok ngeremnya mendadak sih? Aku kaget pak" omel natsumi
"Maaf atuh neng, ada kucing di depan. Kucing yang berbulu lebat itu loh. Namanya apa ya?" Pak Dodit, sopir pribadi Natsumi berfikir sejenak.
"O iya iya.. namanya kucing anggur ya.." ucap Pak Dodit.
"Anggur itu buah atuh pak.. hahaha" ucap Natsumi meniru logat pak dodit sambil tertawa.
"Namanya anggora, pak dodit.." ucapnya kembali, diperjelas.
"Iya itu maksud saya neng" ucap Pak dodit
Kemudian Natsumi keluar dari mobil. Dia ingin melihat kucing yang dimaksud pak dodit tadi. Natsumi duduk di depan mobil dan mencoba mencari kucing anggora. Setelah dia menemukan, dia membelai tubuh kucing itu. Saat dia membelai kucing itu, Natsumi menyadari bahwa kaki kucing itu terluka. Lalu dia berencana untuk merawatnya di rumah. Dia membawa kucing itu masuk ke mobil. Pak dodit dan natsumi melanjutkan perjalanannya ke sekolah.
"Pak ini kucinnya natsumi taruh kandang ini ya. nanti tolong bilang bunda, aku mau merawat kucing ini sementara waktu" pinta natsumi
"Siap neng" ucap pak dodit sambil hormat.
Apaan sih pak dodit . Kayak upacara aja, hormat hormat.. lama-lama pak dodit cocok kali ya jadi pleton di upacaran hahaha..
Gumam natsumi dalam hati.

Sesampainya di depan gerbang sekolah baru Natsumi, dia meminta pak dodit untuk pulang dan memberitahukan pada bundanya bahwa dia baik-baik saja di sekolah.
Setelah pak dodit pergi, natsumi memulai langkahnya memasuki sekolah. Dia melihat ke kanan dan ke kiri. Dia bingung mencari kelasnya. Dia pun berhenti tiba-tiba, tapi seorang laki-laki di belakangnya menabrak natsumi yang berhenti tiba-tiba.
Brrrgg..
"Adaw!" Teriak natsumi.
"Sorry, kamu kalo berhenti jangan mendadak" ucap laki-laki bertubuh tinggi itu.
"Ya maaf, aku bingung cari kelasku" jelas Natsumi, sambil memasang wajah yang sedih.
"Anak baru?" Tanyan laki-laki itu singkat.
"Hmm" jawab natsumi, sambil mengangguk.
"Kelas?" Tanyanya kembali
"X MIPA1" jawab natsumi.
"Namaku Tama, kita sekelas" ucap laki-laki yang ternyata bernama Tama. Lalu dia menjulurkan tangannya. Natsumi langsung membalas uluran tangan Tama.
"Natsumi" ucap Natsumi singkat.
"Ikut aku" pinta Tama.
Tama langsung berjalan. Natsumi mengikutinya dari belakang.

Let The Rain Clear My Tears!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang