Part 3

30 5 1
                                    

Sudah seminggu aku dirawat dirumah sakit ini. Kuharap ini hari terakhir, karena aku sudah merasa lebih baik. Ohya, selama seminggu ini Zanif tidak ada menjengukku, begitupun dengan sepupunya Trevor, alasannya karena mereka sibuk dengan urusan untuk masuk ke universitas yang mereka inginkan selama ini.

Yap, mereka berdua sudah kelas 12, dan bulan ini adalah bulan tersibuk mereka karena bulan ini mereka harus menempuh ujian dan juga mengurus berbagai macam urusan untuk kuliahnya mereka. Zanif dan Trevor berbeda sekolah, Zanif dan aku sekolah di SMA Taylors, sedangkan Trevor di SMA Sunway. Ohya fyi, aku masih kelas 11 yaa bukan 12 juga hehe.

Tidak berapa lama terlihat suster dan dokter Haris sedang berdiri didepan pintu bersiap untuk memasuki ruang rawatku.

"Selamat siang zilaa" kata suster dan juga dokter Haris barengan seraya mendekati tempat tidurku.

"Siang dok,sus"

"Gimanaa? Udah ngerasa enakan belum?" Kata dokter Haris seraya mengecek bekas jahitan yang ada di perutku.

"Udahh nih dok hehe"

"Yasuda, bekas jahitannya juga sudah mulai kering, jadi hari ini zila udah bisa pulangg yaa"

"Besok kan senin tuh dok, disekolahnya lagi diadakan ulangan mid semester, dia mau masuk sekolah katanya takut ketinggalan mid, boleh dok?" Kata bunda

"Iyaa dok , saya gamau ketinggalan mid, gaenak tau kayanya susulan sendirian itu diruang guruu. Huft"

"Jangan dulu, kamu masih gaboleh banyak gerak sama banyak ketawa, takutnya kalau lagi sama temen-temen kamu becandaan,ketawa, alhasil bekas operasinya bakalan sakit. Saya buatkan surat izin nanti,tenang saja yaa"

"Yaahh kangen sekolaahh, udah 2 minggu nih gamasuk sekolah. Huft"

Yap, aku sudah ga sekolah selama 2 minggu, minggu pertama aku sakit hanya diam dirumah karena kupikir itu penyakit demam pusing seperti biasa, hingga akhirnya minggu lalu aku gabisa ngomong dan jalan karena akan terasa sakit perih nyucuk banget di daerah perut ku. Alhasil aku dibawa kerumah sakit andalan ku selama 8bulan terakhir ini, aku ke rumah sakit bareng bundaku karena ayahku merupakan orang yang super duper sibuk hanya ada dirumah sebulan sekali.

"Yaudah sabar ajaa, siapa suruh sakit hayoo hehe" kata dokter Haris

Aku membalas ucapannya dengan nyengir kuda sajaa hehe. Siapa juga yang mau sakit, sakitnya aja yang so imut tuh bolak balik terus ke hidupku. Huft.

Setelah itu dokter Haris dengan suster tadi pergi meninggalkan ruang rawatku, bunda langsung mengurusi semuanya agar aku cepet keluar dari ruangan ini.

Tidak lama, hanya butuh 1 jam saja dikarenakan yang punya rumah sakit ini adalah omku. Jadi urusan semuanya yang merepotkan diurus sama omku.

Sekarang aku sedang di jalan menuju rumah. Jarak dari rumah dengan rumah sakit andalanku tadi hanya berjarak sekitar 3kilo. Lumayan dekat bukan? Hehe.

Selama dijalan aku hanya diam memandangi jalanan yang kulewati. Selama itu juga pikiranku penuh dengan kenangan yang pernah ku lalui bersama Zanif.

Aku masi ingat semuanya, tanpa terkecuali, entah kenangan bahagia maupun buruk bersamanya. Aku masih ingat semua tentang dia. Dan jalan yang ku lewati sekarang ini merupakan jalanan yang sering kulewati jika bersama dia. Tiba-tiba saja kenangan waktu dulu saat dia sedang melewati jalanan ini sendirian tanpa aku karena aku sedang sakit, lewat dipikiranku.

"Zilaaaaa" suaranya dalam telefon terdengar lebih lemas.

"Iyaa ada apa? Kenapa kamu?"

"Aku sedihhhh"

"Lohh sedih kenapa sayangg?"

"Tadi aku lewat jalanan yang biasa kita lewatin, terus aku ngerasa sepi, ngerasa bedaa, biasanya kalau lewat situ selalu dipeluk kamu, udah gitu selalu ngobrol becandaan sama kamu, denger ketawamu. Tapi tadi engga, aku bener-bener ngerasa sepii sayang. Cepet sembuh yaa aku kangen kamu bangett."

"Duh maafin aku yaa, iyaa aku bakalan cepet sembuh ko biar bisa selalu nemenin kamuu. Jangan sedih lagi yaah. I love u"

"Okeey. I love u too. Istirahat gih biar cepet sembuhh hehe. Dadahh"

"Siapp boss hehe. Dadaaahhh"

"Ehh sayang!!"

"Hah kenapaa??"

"Muah"

"Wkwk kirain ada apaa. Iya muah jugaa wkwk"

Setelah telefon tertutup. Aku mencoba untuk tidur. Tiba-tiba saja bunda memanggilku.

"Zilaaaa sini kebawah"

Tanpa babibu, aku langsung turun kebawah.

"Kenapa bun?"

Bunda tidak menjawab, hanya menunjuk ke arah ruang tamu. Ada apaan. Apa maksudnya. Gue gangerti fix. Dengan segera saja aku menuju ke ruang tamu untuk mencari tau sendiri apa maksud dari bunda tadi. Saat aku menengok ke arah ruang tamu.... WOAHH ANJIR DEMI APAA DIA DISINI?!!! OMG!!

"Loohh kamu ko disiniiiiiiii" kata ku seraya lari mendatanginya dan memeluknya dengan erat.

"Aku kangen kamu sayangg. Tadi tuh aku nelfon kamu akunya udah disini hehe" katanya sambil membalas pelukanku dan mengacak rambutku lalu mencubit pipiku. Yap itu merupakan andalannya jila sedang kangen dan juga gemes ke aku.

Aku gabisa berkata-kata, aku cuma tersenyum bahagiaa dan memeluk dia sepuasnyaaa hehe.

Dia dirumahku mulai dari jam 4 hingga jam 9 malam, sebenernya dia belum mau pulang, katanya masih kangen. Tapi dia juga mikir kalau aku gak ada istirahat yang ada aku makin lama sembuh dan makin lama gabisa bareng dia. Otomatis dia pulang dengan terpaksaa wkwk.

Kenangan itu, merupakan salah satu kenangan favoritku dari sekian banyak kenangan bareng Zanif. Karena apa? Karena itu pertama kalinya dia ngerasa sedih ngerasa sepi saat aku lagi tidak bersamanya. Simple right? But its so special to mee. Apalagi dalam keadaan sekarang, kenangan saat itu benar-benar spesial buatku, kenangan itu mampu membuat aku tersenyum, merasa sebegitu pentingnya aku dalam hidupnya dulu. 'Dulu'. Seketika aku sadar, itu hanya kenangan yang pernah kulewati, kemungkinan kecil tidak akan terulang, seketika itu juga senyumku berubah menjadi senyum miris. Kenangan itu yang tadinya bisa membuat senyum bahagia ku mengembang, perlahan bisa merubah senyum ku menjadi senyum miris setelah aku sadar semua kenangan bahagia itu hanya 'sebuah kenangan'.

***
A/n : gimana? Udah lumayan panjang ga ceritanya? Wkwk duh maaf ya masi amatiran nihh jadi belum bisa menjiwai bangettt. Vomennya ditunggu guyss. Thanks;*

Love Me or Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang