( B F F ) BEST FAKE FRIENDS [2] part1

507 16 0
                                    

~Leona liquin's pov~

"WOIUYY SIAPA YANG TERAKHIR MAIN BOLA BASKET KELAS?" nah itu teriakan sang ketua kelas yang cemprengnya gak kuna. Cowo sih! Tapi sifatnya lebih kecewean.

Namanya Reza orangnya gak jelek sih, gaol, most wanted cuma itu yang famous dari dia. Kalo lo deket pasti lo ilfeel. Apa cuma gua doang yang ilfeel dengan sifat ceweknya?. BANCI!.

Sifatnya sih gak terlalu buruk. Orangnya menye menye, galak, sangar tapi suka ngatain orang njs!.

Ah iya mungkin ini sifat gua yang terjelek. Gue suka nilai orang dan penilaian gue jarang sependapat dengan yang lain.

Nah!iya gue Leona liquin. Gue punya sifat yang menurut gue lebih baik lebih baik ya.. bukan yang terbaik. Itu juga menurut gue diantara temen temen gue. Kalian udah liatkan di chapter sebelumnya gimana sifat temen - temen gue tapi disini akan lebih detailnya.

Namanya Nesya Alfata. Tercantik diantara gue berlima. Cantik, alim, tepatnya sok alim, suka GIBAH, calon koruptor, baik tampang doang!, modis, suka hangout dan paling benci sama gue kalo gue lagi baca novel or komik.

Salah kah? Kalo seorang Leona Liquin suka membaca novel. Ah ia menurut dia pasti salah!. Setiap gue baca novel kata - kata yang keluar dari mulut manisnya itu selalu
" ayolah le, sekarang tuh friends time"

Mungkin lo doang ya nesya yang merasa kalo kita lagi ngumpul itu.dinamakan friends time. Hello?. Gue gak tau. Mungkin menurut gue berteman, bermain bersama kalian adalah sesuatu yang mencekam, menyeramkan bagaikan bermain bersama sang makhluk gaib.

Yah! Semua itu hanyalah selembar ingatan yang mewakili perasaanku.

Penakut! Silahkan beri aku kata kata seperti itu. Yah jujur nyaliku kecil untuk menyampaikan semua itu kepada seseorang yang kutuju.

Gue cuma seorang cewek yang gak jelas, suka nahan emosi bukan berarti gue penyabar, payah, gak punya keberanian, suka ngalah walaupun ujung ujungnya disalahkan. Tapi seenggaknya gue lebih baik dari mereka semua.

"Leon yang terakhir main!" Ah suara siapa lagi itu yang menuduhku terakhir bermain basket.

"Gak bukan gue. Arlin yang terakhir" ucapku dengan jujur.

"Arlin mana bola basket?" Tanya sang ketua kelas yang sudah berdiri dihadapanku dengan arlin. Ya aku sedang duduk di bangku samping arlin.

"Dipinjem kaka kelas" ucapnya dengan santai. Mungkin kalo gue udah nangis duluan hahah. No! Gue gak semenye menye itu.

"Jangan lupa tagihin bola basketnya." Ucap reza dengan santai. Apa? Dia hanya bilang kaya gitu. Oh iya gue lupa. Reza kan backingan arlin. Gak mungkinkan backingan ribut.

Oh iya begitu pilih kasih kah reza terhadap perlakuannya untuk warga murid? Giliranku yang tidak sengaja mendorongnya hingga jatuh sampai saat ini dia masih membeciku, mengata ngataiku ya! Tentu saja dibantu para backingannya termasuk Arlin.

Mungkin memang parah aku mendorongnya hingga jatuh! Tapi lebih parah Arlin dia menghilangkan bola baslet milik kelas walau kenyataannya bukan milik kelas hanya ditemukan lalu diaku akui sebagai milik kelas, yang tentj menurutku tidak akan pernah kembali. Secara orang yang dipinjamkan oleh Arlim adalah kaka kelas kelompok berandal.

Ah sudah tamat dengan julukan 'satu satunya kelas pemilik bola basket'.

Lagi lagi itu hanya ada dibenakku. Tidak ada niatan sedikitpun untuk menyindirnya apalagi mengatakannya.

"Oke" jawab Arlin yang langsung menuju lapangan.

**

Karena males nulis kepanjangan jadi chapter2 ini gue bagi 2bagian:)

See you next updat

BFF (Best Fake Friends ) cerita akan di unpublishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang