My Wedding Dress - 02

85 2 1
                                    

Saat ini aku ada di Beijing, bukan untuk perusahaan tapi untuk diriku sendiri. Aku ingin menenangkan pikiranku sejenak dari semua masalah yang menimpaku. Aku yakin jika tunangan Aleyna itu adalah Dimitri mengingat sikap Dimitri yang sedikit dingin saat Aleyna ada di dekatku. Itu sangat menyakitiku, bagaimana tidak aku sudah mati-matian menjaga rahasiaku ini dan hanya dijawab oleh penolakan yang sangat menyakitkan untukku ini.

Aku tidak tau kapan aku harus kembali, yang penting saat ini aku harus meluruskan jalan pikiranku dengan benar hingga saatnya tiba aku akan kembali sebagai Nick yang baru, Nick yang akan menjalani kehidupan baru yang lebih indah dari ini.

"Aku harus melupakanmu.."

Satu minggu kemudian aku memutuskan untuk kembali ke London untuk memulai kehidupan baruku meskipun aku masih belum dapat melupakan Aleyna dari hidupku, itu terlalu sulit.

"Mom aku pulang" ucapku lemas dan langsung aku jatuhkan tubuhku di sofa.

"Ya Tuhan, apa yang terjadi padamu Nick? Kenapa kau seperti ini? Kau terlihat sangat buruk" Mom yang terlihat khawatir langsung menuju sofa yang tengah aku duduki.

"Aku baik-baik saja Mom, apa Dennise masih di kantor?"

"mungkin sebentar lagi Dennise akan datang jadi jangan cemas, atau kau ingin Mom menelponnya?" tawar eomma yang terlihat sangat prihatin dengan tampangku yang sangat buruk ini.

"Tidak Mom, aku akan menunggunya hingga dia pulang nanti"

Tak berapa lama setelah itu, Dennise datang dengan tergesa-gesa mungkin Mom menghubunginya tadi.

"Ada apa Nick? Kau kemana saja hah?" ucapnya tak beraturan.

"Kan aku sudah bilang aku ada di Beijing" jawabku dengan malas.

"Jadi kau tidak bohong kau benar-benar ada di Beijing?" tanyanya dengan nada menuntut.

"Dennise, aku minta tolong kumpulkan semua dewan direksi besok pagi" ucapku dengan nada menuntut.

"Tapi.. apa yang akan kau lakukan? Kau tidak berencana menjual perusahaan Dad kan?"

"Itu tidak akan terjadi Dennise, kau tenang saja aku yang akan mengurus semuanya.." jawabku dengan lemas.

Aku langsung menuju ke kasur yang selama ini aku rindukan selama aku dalam masa pemulihan pasca penolakan yang Aleyna katakan secara frontal di hadapanku. Ahh mungkin aku tidak perlu memikirkan itu lagi, aku sudah muakk dengan semuanya meski aku masih melum bisa melupakan Aleyna sepenuhnya.

Keesokan harinya rapat direksi dimulai dengan semua anggota yang terlihat bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi denganku, mengingat selama ini aku tidak pernah membuat sebuah rapat direksi jika itu mengenai harga saham yang mulai menurun. Saat ini aku tengah duduk dengan menatap entah berapa orang yang hadir dalam rapat direksi yang tidak pernah aku hitung jumlahnya itu.

Aku berdiri untuk memulai pembicaraannya, "Hari ini aku akan mengundurkan diri, dan posisiku akan jatuh pada tangan Dennise Scamovic, kakakku. Aku merasa bahwa diriku masih terlalu labil untuk memegang perusahaan sebesar ini dan aku memutuskan untuk melanjutkan study di New York untuk meningkatkan kefahamanku tentang bisnis, aku akan resmi keluar 3 hari terhitung dari detik ini" ucapku yang mendapat banyak protes dari semua pihak yang hadir dalam rapat itu, bahkan Dennise juga memprotes keputusan yang telah aku buat ini.

"Tapi Sir, anda sudah sangat hebat dalam bidang ini. Anda bahkan sudah menjeramah pasar Eropa yang selama ini di incar oleh mendiang ayah anda" ucap salah satu dewan direksi yang memprotes keras keputusanku.

My Wedding DressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang