5

1.3K 83 7
                                    

Malam itu, seekor kuda menggeram tertahan saat ia melihat buruannya di selamatkan oleh bangsanya sendiri, kuda itu kembali kewujud aslinya, berubah menjadi sosok wanita, dengan tanduk dan ekor yang panjang.

Ia mendongak menatap siapa yang baru saja mengganggunya, sinar purnama menerpa wajahnya,  memperlihatkan wajahnya yang sempurna, dengan paras yang begitu cantik seperti seorang dewi syurga. Ia dapat melihat dengan jelas, meskipun kini si pengganggu dan mangsanya berada diatas pohon yang paling tinggi.

"Park Chanyeol" ia menatap sinis punggung yang baru saja duduk diatas dahan pohon dengan sayap yang telah di sembunyikan sebelumnya.

'Untuk saat ini akan kubiarkan, tapi nanti, aku bersumpah ini takkan terulang lagi'- batinya, lalu pergi dan menghilang di balik gelapnya hutan.

***

Manis…

Kata itu terucap begitu saja dari bibir tebalnya, ia menatap pria mungil yang kini tengah tertidur disampingnya, mulut tipisnya sedikit terbuka, membuat pria bertubuh sedikit lebih besar itu betanya-tanya. 'Mengapa tuhan menciptakan manusia yang begitu indah, meskipun dengan mulut terbuka saat tidur'.

Tangan besar itu terulur untuk mengelus pipinya, mengisyaratkan berjuta rasa lewat sentuhan. Park Chanyeol, pria itu tersenyum lembut saat memperhatikan wajah Baekhyun yang terlihat damai saat tidur seperti ini, mungkin itu adalah senyuman tulus pertama yang ia tunjukan untuk seorang manusia.

"Selama aku masih di sampingmu, takkan kubiarkan siapapun melukaimu"

Setelah mengatakan hal itu, chanyeol segera bangkit untuk berdiri, ia tahu perkataannya tadi tidak akan terdengar oleh Baekhyun, mengingat pria mungil itu tengah tertidur dengan pulasnya. Chanyeol berjalan kearah pintu kaca yang terhubung langsung dengan balkon kamar Baekhyun, membukanya dan menutupnya kembali saat sudah berada diluar. Bagaimanapun ia tidak mau  Baekhyun-nya kedinginan karna angin malam.

Ia menutup matanya, lalu membentangkan sayap hitam di punggungnya, dua buah tanduk dan ekor juga keluar bersamaan. Ia membuka matanya, kilatan merah terlihat dari sana, Chanyeol lapar, ia butuh mangsa sekarang.

Kepakkan sayap itu terdengar sangat jelas, saat Chanyeol mulai terjun dari lantai 19 dan membelah gelapnya langit malam.

***


Seorang wanita berjalan dengan anggunnya, sepatu high heels yang ia kenakan mebuat bunyi Ketukan  yang Khas saat high heelsnya beradu dengan lantai, dan suara itu menggema dengan nyaringnya didalam lorong kelas.

Rambutnya terurai berwarna pirang, di kedua bahunya terselip mantel bulu berwarna cream untuk menutup tubuh mungilnya dari angin yang cukup menusuk tulang. Gadis itu menggunakan dress selutut berwarna putih, dengan tas hijau tosca yang ia selipkan diantara lengannya. Hari ini gadis itu mempunyai janji dengan Hoobae nya, ia berpapasan dengan seseorang yang ia kenal sebagai sahabat dari Hoobaenya.

"Permisi …?" Wanita itu menepuk bahu orang yang baru saja melewatinya, orang itu berbalik dan menemukan Sunbae sekaligus orang yang tengah sahabatnya incar.

"Oh Taeyeon Sunbae …" pria itu tersenyum lantas membungkukkan badannya sebagai tanda hormat.
"Ahhh~ apa kau mencari Baekhyun?" Wanita itu mengangguk lantas tersenyum manis kearahnya.

INCUBUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang