chapter 1

13.4K 778 12
                                    

Happy reading^^

Pukul 19.00 malam.
Seorang gadis sedang menatap keadaan di luar sana yang terlihat dari jendela kamarnya langit sedang menumpahkan kesedihannya. Gadis itu keluar kearah balkon kamarnya, tentu dinginnya malam apalagi dengan keadaan hujan turun sangat deras membuat gadis itu sedikit menggigil kedinginan. Tidak peduli dengan udara luar yang sangat dingin, ia lebih memilih duduk di kursi dan menatap langit yang sedang bersedih itu.

Kalau gadis itu sedang asik menikmati hujan beda dengan pria yang di lain tempat, ia sedang sibuk mengerjakan semua tugas yang begitu numpuk bahkan ia  benar-benar pusing harus mengerjakan semua tugas ini sendirian.

"Akkkhh, aku benar-benar tidak mengerti apa ini" Sambil melempar salah satu tugasnya kemeja belajarnya. "ini membuatku pusing, lebih baik aku tidur saja mungkin setelah bangun tugas ini akan segara usai" Pria itu berdiri dari kursi dan menuju kasur yang tidak  jauh dari meja belajarnya. Ia merebahkan  tubuhnya dikasur empuk berukuran cukup besar itu. Tidak menunggu waktu lama ia tertidur sangat pulas.

Pagi hari.

Hayoung yang sedang menikmati mimpi indahnya tiba-tiba ada suara ketukan pintu.

"Hayoung-ah bangun sudah siang bukankah hari ini kau masuk sekolah?" Teriak Eomma Hayoung sambil mengetuk pintu. karena suara Eomma nya yang begitu keras ia lebih memilih untuk bangun dari pada telingga cantik nya ini harus kena imbasnya.

"Ne, eomma" jawab Hayoung.
Hayoung langsung bangun dan menuju kamar mandi, tidak perlu waktu yang sangat lama Hayoung keluar dari kamar mandi, Hayoung segera bersiap-siap karena ini hari pertama ia sekolah. Tentu saja ini hari pertama Hayoung di sekolah barunya karena selama ini Hayoung bersekolah di luar negeri. Setelah siap Hayoung  keluar dari kamar dan berjalan menuju meja makan.

"Selamat pagi Appa, Eomma" sapa Hayoung sambil duduk di kursi dan mengambil satu roti dan mengoleskan dengan selai coklat. Tidak perlu waktu lama ia selesai makan dengan cepat.

Di lain tempat seorang Namja masih setia di tempat tidurnya. Lima menit berlalu ia memilih bangun sambil melihat ke arah jam dinding, matanya melebar terkejut melihat jam berapa sekarang dengan cepat ia  menuju kamar mandi tidak perlu waktu lama Namja itu keluar dan mengenakan pakaian sekolahnya merasa cukup dan tidak ada barang yang tertinggal ia pun memilih berangkat menggunakan motor kesayangannya.

 Lima menit berlalu ia memilih bangun sambil melihat ke arah jam dinding, matanya melebar terkejut melihat jam berapa sekarang dengan cepat ia  menuju kamar mandi tidak perlu waktu lama Namja itu keluar dan mengenakan pakaian sekolahnya merasa cuk...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

School Performing Arts Seoul (SOPA). sekolah terkenal di Korea siapa yang tidak mengetahui tempat sekolah ini, tempat sekolahnya para artis mungkin orang akan mengangap bahwa orang yang bersekolah di sana kan menjadi artis, tapi tidak dengan gadis bernama Oh Hayoung. Ia datang tepat waktu di hari pertama ia sekolah. Hayoung berjalan memasuki kawasan elit sekolah yang akan menjadi tempat ia menuntut ilmu. Akan menjadi hal yang lumrah jika ada anak baru menjadi bahan omongan di sekolah ini.

"Apa dia anak baru itu?"

"Molla."

"Bukankah dia sangat cantik."

"Hanya menang muka belum tentu muka dia asli." Ejek salah satu murid.

"kau iri dengannya bukan kalau dia lebih cantik dari pada kau." Ejek temannya yang lain.

"Yak!"

Hayoung yang mendengar tentu hanya diam menurutnya omongan mereka tidak berguna sama sekali. ia masih sibuk mencari letak kantor kepala sekolah, sepertinya dewi Fortuna tidak berpihak padanya seseorang pria menabraknya membuat tubuhnya kehilangan keseimbangan karena benturan yang cukup keras BRAKKK ia terjatuh. mungkin memang hari ini bukan hari terbaik baginya lagi-lagi ia harus mendapatkan kesialan.

"Yak! apa kau tidak punya mata hah?!" Teriak orang yang menabrak dirinya.

"Ah, Mian." Hayoung masih duduk dilantai karena terjatuh dan kepalanya masih tertunduk. 'bukankah dia yang menabrakku? mengapa dia yang marah-marah, seharusnya aku yang marah bukannya dia dan yang minta maaf harusnya dia bukan aku"  Batin Hayoung dalam hati.

Hayoung berdiri sambil membersihan debu di roknya dan tentunya ia melihat siapa yang sudah menabraknya dan memarahinya seenaknya saja.  Ia melihat wajah orang itu, baru melihatnya Hayoung terkejut matanya membelo dan mulutnya mengaga tidak percaya dengan apa yang ia lihat seketika muka terkejutnya berubah menjadi muka kesal.













"Yak!! kau" Ucap Hayoung tidak percaya seseorang dihadapannya ini.















"Hei! kau lagi?" Samanya dengan Hayoung orang itu juga ikut terkejut melihat siapa yang berada di hadapannya ini.






To be continued

Note: Eomma (mama), Appa (papa), Namja (pria)


Siapa ya kira-kira yang nambrak Hayoung, kenapa mereka berdua sangat terkejut.

Maaf ceritanya agak gak jelas abis otak ku masih buntu ni lagi gak ada ide .
Maaf ceritanya banyak typonya,I'm sorry

Kasih saran ya bagaimana cerita chapt 1 nya dan votenya juga .


#tinggalkan jejak#

My Husband Is My Enemy (E D I T ED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang