Pada pagi hari yang cerah Rasya bangun dengan bersemangat, karena hari ini hari pertama ia masuk sekolah SMA. Ia sekolah di SMA favorit di kotanya.
***
Saat tiba disekolah. "Akhirnya aku SMA juga..." kata Rasya dalam hati. Ia berjalan menuju papan pengumuman pembagian kelas, dan ternyata dia masuk ke kelas IPA5. Dia terus berjalan melewati koridor untuk menuju ke kelasnya Sambil ber-expektasi.
Tiba-tiba....
BRUK!!!
Ternyata ada someone yang menabraknya.
"Eh, sorry ya gue gak sengaja!" Kata si cowok yang lumayan cogan itu.
"Iya gapapa kok, gue ke kelas dulu ya!"***
Suasana dikelas X-IPA5 hening, karena mereka belum kenal satu sama lain. Yang aslinya crewet, yang gak betah duduk, semua cuma diem mereka belum memunculkan watak aslinya. Dan bu Dinda datang
"Selamat pagi anak-anak, perkenalkan nama saya Dinda, semoga kalian betah sekolah disini. Dan silahkan kalian maju satu per satu untuk memperkenalkan diri!""Maaf bu, saya telat." Ada seseorang yang telat, dan dia langsung duduk tanpa diperintah.
"Itukan cowok yang nabrak gue tadi?!" Kata Rasya dalem hati.
"Hey, kamu yang baru datang silahkan perkenalkan diri kamu!" Kata bu Dinda bernada tinggi.
Si cowok itu lalu maju dan memperkenalkan dirinya.
"Perkenalkan nama saya FIKO ALFARO , bisa dipanggil Fiko, Alfa, terserah deh mau dipanggil apa. Saya dari SMP...." bla bla bla dan sebagainya!"Lanjut kamu!" Kata bu Dinda tangannya sambil nunjuk Rasya.
Rasya pun bergegas maju.
"Perkenalkan, nama saya RASYA ALVINA, kalian bisa manggil Rasya, Alvi, atau Vina. Saya tinggal di daerah...." bla bla bla dan sebagainya.Setelah selesai perkenalan mereka saling bincang-bincang apalah-apalah agar mereka lebih akrab.
Cowok yang tadi nabrak Rasya duduk di belakang Rasya pas. Dan ketika Rasya kepingin ngobrol dengan belakangnya, ehh ternyataa....
"Loh kok lo sih?" Rasya terlihat bingung ketika ia berbalik.
"Gue di sini dari tadi, emang lo gak nyadar?"
"Ya, gue gak nyangka aja bisa sekelas sama lo!"
"Tersrah deh!" Kata Fiko dengan nada culas.***
Bel pulang pun berbunyi. Semua anak dari kelas X-XII berhamburan keluar.
"Lo mau pulang?" Tanya Fiko ke Rasya
"Ya iya lah, masa mau nyabe!" Rasya menjawab dengan nada yang kurang mengenakan.
"Yailah kirain. Eh, btw rumah lo mana?"
"Deket kok, dari gerbang belok kiri, lurus, ada perempatan Mekah, belok kanan ntar ada pertigaan Paris lo lurus aja-" penjelasan Rasya panjang kali lebar dipotong oleh kata-kata
"Oh, rumah lo pindah ya?" Tanya Fiko
"Nggak kok, lagian lo ngapain tanya-tanya rumah gue? Lo kan udah tau rumah gue dimana!" Cerocos Rasya.
"Oh! Lo kesini naek apa?" Fiko seolah ingin mengalihkan topik pembicaraan.
"Kepo lo, yaudah bye!" Rasya menjawab dengan sewot.***
Kalau ceritanya kurang panjang/pendek atau ceritanya jelek/bagus dan typo bertebaran. Mohon maaf, author masih newbie, jaadi maklumin aja yak!✌
DON'T FORGET TO VOMMENT! 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
That's Ever Been Mine
Teen FictionSaling suka, tapi gak saling tau, saling mengagumi tapi dari jarak jauh, saling stalking satu sama lain, suka cemburu kalo salah satu terlihat dekat banget sama lawan jenisnya. Kehidupan mereka yang saling tidak mengetahui. Tapi, pada saat setelah m...