Seminggu sudah berlalu sejak hari pertama sekolah.
Pagi hari seperti biasa Rasya berangkat sekolah. Tapi hari ini beda, dia gak naik sepeda, dia dianter mamanya.
"Aku sekolah dulu ya ma!"
"Iya, ati-ati!"
"Good bye, ma!"
Mamanya tidak menjawab dan hanya melambaikan tangan dari balik pintu mobil, lalu pergi.Hari ini sekolah masih sepi, atau Rasya nya aja berangkat kepagian?
"Sepi banget pagi ini, gak kaya biasanya." Kata Rasya dalem hati dilanjutin menghela nafas.
"Hai, lo Rasya kan?!" Kata-kata yang mengejutkan Rasya dari belakang, dan rupanya si Leny temen sekelas Rasya .
"Iya, lo kaya baru kenal gue aja, Len!"
"Ke kelas barengan yuk!" Ajak Leny dengan semangat.
"Ayo!"
Mereka berdua berjalan menuju kelas sambil bergunjing *eh nggak deng, bercerita tentang apalah-apalah gitu. Tapi, hampir mendekati gunjing sih. Tanpa Mereka sadari Mereka sudah sampai kelas.
"Hai, semua... good pagi!" Sapa Leny ke anak sekelas, Leny tuh anaknya pede abis, yang hampir gak punya malu.
Dan hanya ada satu, dua, atau tiga anak yang nge respon.
"Ih, kacang!" Leny menggerutu sebal karna cuma sedikit yang nge respon. Mereka berdua lalu duduk di tempat masing-masing.Bel jam pertama pun berbunyi.
Hari ini jam pertama waktunya Pak Sadi, yang katanya kakak kelas killer nya udah gak bisa diungkapin pake kata-kata, guru matematika pula, tambah deh. Tapi Pak Sadi itu sering ngasih jamkos. Jadi murid-murid sedikit bahagia.
Se killer-killer nya guru, kalau sering ngasih jamkos akan Jadi guru yang disukai murid.Tapi, hari ini kelas X-IPA5 diajar Pak Sadi.
"Pagi anak-anak!" Sapa Pak Sadi dengan wajah sangarnya.
"Pagi Pak!" Jawab sekelas kompak.
"Keluarkan buku kalian, hari ini...." bla...bla...bla dan sebagainya.***
Hal yang dinanti-nanti murid pun tiba yaitu, Bel istirahat berbunyi, yaah walaupun istirahat cuma sebentar gak kaya pulang, tapi cukup melegakan.
"Ras, ngantin yuk, laper gue!" Ajak Leny dengan nada merintih.
"Melas banget lo Len?!" Rasya menyaut dengan ketusnya.
"Lo kaya gak tau gue aja kalo gue pas laper, tadi gue cuma sarapan sedikit."
"Yaudah, ayo ,gue kagak tega liat lo, melas banget muka lo!" Ajak Rasya sambil menahan tawa kecil.Mereka berjalan berdua ke kantin.
"Lo mau beli apa Len?" Tanya Rasya sambil duduk di salah satu bangku makan.
"Hmm.... apa ya? Enaknya apa Ras?"
"Kalo gue sih pengen siomay."
"Yaudah yuk, beli siomay aja, gue tunggu sini, lo yang mesenin oke, Ras!"
"Terserah deh!"Siomay pun datang
"Len, gue haus nih, beli minum yuk!"
"Gue juga sih, Ras, emang gapapa makananya kita tinggal di sini?"
"Gapapa, kita kan cuma sebentar beli minumnya!"
"Yaudah yok!"Tiba-tiba....
Ada gengs cowok yang ternyata adalah gengs cowok se kelasnya, yang di leader i oleh Fiko.
"Loh, loh, loh, kok kalian disini, ini kan tempat gue sama Rasya?!" Leny menghampiri gengs tersebut dengan wajah yang tak enak dilihat (marah).
Seketika Fiko pun berdiri, dilanjutkan anggotanya. Terus Fiko menjawab kata-kata Leny.
"Emang kenapa? Masalah? Lagian tadi kosong kok trus di kantin ini gaada tempat kosong lagi selain ini!"
"Emang lo gak liat apa ada makanan disini?" Sahut Rasya dengan nada tinggi.
"Gue kira makanan ini sudah kagak dimakan!" Celetuk Yuda(anggota gengs Fiko) dengan wajah tanpa dosa, sok polos, flat."Mendingan sekarang kalian pergi dari sini!" Kata Leny dengan menujuk-nunjuk gengs itu. Wajah Leny memerah seketika (karna marah)
"Ogah, kalian aja yang pergi! Lagian kita udah betah kok disini!" Sahit Fiko dengan wajah sok ngusir."Pergi aja yuk, Len! Percuma kita buang-buang waktu untuk debat sama mereka. Lagian kalo omong sama orang pinter tuh susah, trus kalo omong sama orang bodoh gak bakal menang!" Kata-kata Rasya yang terlihan ketus.
Dan tanpa memperdulikan apapun, Rasya menarik tangan Leny dan menuju ke kelas."Yaudah kita ngalah aja!" Kata-kata Leny dengan pasrah.
***
Hai... readers!
Gimana ceritanya? Apakah garing? Atau kurang apa gitu?
COMMENT ya!
Kalau ceritanya lumayan bagus, VOTE ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
That's Ever Been Mine
Teen FictionSaling suka, tapi gak saling tau, saling mengagumi tapi dari jarak jauh, saling stalking satu sama lain, suka cemburu kalo salah satu terlihat dekat banget sama lawan jenisnya. Kehidupan mereka yang saling tidak mengetahui. Tapi, pada saat setelah m...