- Episode 2 -
Jangan lupa vote jika kalian suka :)
Berikan comment jika ada kekurangan/kesalahan ;) slow respon~
Selamat Membaca ^^Ku buka mata ku, dan sinar terang mengarah ke wajah ku.
Ternyata hari sudah pagi dan aku melihat sekelilingku dipenuhi oleh barang-barang mewah. Yaa bisa diperkirakan harganya pun sangat-sangat fantastis.Ku lihat disamping ranjang tidur, terdapat foto Gerry dengan wanita entah itu siapa aku tak tahu.
Dan aku baru tersadar, kalau aku sekarang berada dikamar Gerry.
Aku melihat jam dinding dekat sudut kamar, dan aku melihat sekarang sudah pukul 06.30 pagi.
Lalu aku berteriak sekencang-kencangnya karena kesal dengan sikap Gerry yang semalam menculik ku."Arrgghhh..!! Apa yang udah Gerry lakukan semalaman??!! Kenapa aku bisa dikamar dia! Jangan-jangan...(?)" teriak ku dan melempar bantal ke lantai.
"Selamat pagi tukang kue. Tuh sarapan sama baju ganti buat lo! Satu lagi, asal lo tau ya gue ga berbuat apa-apa karna semalem gue tidur dikamar yang lain. Udah deh ya cepet lo beres-beres dan mandi. Gue tunggu lo 10 menit lagi di garasi!" katanya sembari melempar baju seragam sekolah baru untuk ku.
Aku pun langsung buru-buru mandi dan sarapan.
Selama dikamar mandi, aku sangatlah bingung dengan alat-alatnya. Jadi, yasudah aku ambil ember dan aku isi dengan air agar terlihat sama seperti kamar mandi dirumahku.Selesai itu, aku menuju garasi rumah Gerry. Dan saat turun ke lantai 1, aku terasa sedang di istana kerajaan. Dingin tidaklah panas, berbeda jauh sekali dengan keadaan dirumahku.
"Lama banget sih lo! Keburu bulukan gue nunggu lo di garasi. Hmfft dasar tukang kue!" Gerry memarahiku."Ya ampun ini tuh cuma 7 menit dari waktu yang kamu kasih ke aku 10 menit." aku bicara kesal sembari melihat waktu di jam tangan ku.
"Buruan lo masuk mobil gue! Jalannya ga pake lama!" perintahnya dengan teriak.
Aku pun masuk ke dalam mobil Gerry.
"Sepeda sama dagangan kue aku kemana?!" tanyaku dengan melototi dia.
"Lo mau sepeda lo? Lo ambil ditukang loak sanah! Kue lo udah gue buang ke tempat sampah. Haha," jawabnya dengan wajah tidak bersalah.
"Lo mau sepeda lo yang butut itu lagi? Bisa aja sih gue ambil dari tukangnya. Tapi, ada syaratnya." melihat wajahku.
"Apa syaratnya? Apapun itu terserah kamu, yang penting sepeda aku kembali. Soalnya itu hadiah ulang tahunku dulu dari ayah." aku menekuk wajahku dan teringat dengan ayah.
"Bodo amat. Mau itu dari bokap lo atau dari nenek moyang lo sekalipun gue ga peduli.
Syaratnya adalah lo harus jadi pembantu dirumah gue selama 14 hari. Dan apapun yang gue suruh, lo ga boleh nolak selama masa pembokat lo berlaku. Lo harus dateng ke rumah gue pagi jam 06.00 udah stand by. Are you understand tukang kue? Haha." Gerry menaikkan alis dan mengerutkan dahinya."(Bagaimana ini..??? Ya Allah kenapa cobaan yang kau beri seberat ini. Sedangkan aku setiap pagi hari harus bantu ibu jualan kue)." suara hatiku.
"Oke deal. Siapa takut. Wleee.
Tapi satu hal ya, aku setuju bukan karna aku takut sama orang manja seperti kamu! Tapi aku kaya gini demi ayah aku. Aku ga pernah takut sama kamu! Ingat itu!" sembari menunjuk ke dadanya."Ya ya ya whatever! Satu lagi, jangan bilang ke siapapun kalau gue yang udah culik lo kemarin! Kalau sampai terdengar ke telinga gue ada yang bilang gue yang culik lo, hukuman lo akan semakin bertambah. Mending sekarang lo turun dan ambilin ransel fitnes gue di kursi tuh! Ga pake lama!" Gerry menyuruhku dan mendorong bahu ku keluar dari mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA TAK TERUNGKAP
General FictionKisah ini menceritakan tentang cinta yang tak pernah terungkap. Berawal dari kisah disekolah, "Ghina Maheswari" sering dipanggil Ghina adalah sosok gadis remaja penjual kue yang pintar,anggun,dan rajin. Karena kepintarannyalah, ia mendapatkan beasis...