PART 2

337 22 7
                                    

Hai...hai... Aku balik lagi nih,maaf kalo cerita aku ini jelek atau terlalu gaje buat dibaca, diharap maklum kan saja ini cerita pertamaku masih tahap belajar, thank's yg udah mau baca. Oh ya yg mulmed diatas  itu karim ya......

   ########

  -KARIM-
Semenjak kejadian mira akan bunuh diri bila aku tak mau menerima cintanya, mau tak mau aku harus menerimanya menurutku mira terlalu berlebihan, pertama kali aku melihatnya di kampus ia menyapaku dan selalu mencari perhatian bila melihatku. Anehnya dia itu wanita yg cantik serta memiliki tubuh tinggi semampai, dan aku yakin bila pria lain melihatnya maka sangat ingin memilikinya kecuali aku tentunya, karena aku tahu sifat mira seperti apa ia memiliki sifat egois yg tinggi,manja, serta kekanak-kanakan menurutku dan semua sifatnya membuatku tidak sama sekali tertarik padanya, tapi apa boleh buat sekarang aku harus menuruti nya dan aku yakin kan pasti perlahan demi perlahan aku akan menjauh darinya.

-AUTHOR-

"Sudah sampai di rumahku,sayang apa kamu lapar" ujar mira sambil mengelus pipi karim dengan lembut sedangkan karim hanya cuek dan dingin
"Ehem..ehem.. Kayak nya cuma karim yg ditawarin kita2 enggak nih" ujar tafa yg mengingatkan mira bahwa ada tafa,edward,dan husein teman2 dari karim tentunya
"Oh.. Maaf aku lupa kalau ada kalian" ujar mira dengan wajah memelas nya
"Bagaimana tidak lupa yg kau lihat hanya karim dari tadi" ujar husein kesal
"Sudahlah teman2 jangan berdebat aku lelah bagaimana kalau kita isthirhat terlebih dahulu" usul karim agar ia bisa menjauh dari mira
"Ternyata rumah mu sangat besar ya mira aku tidak menyangka" kata edward sambil melihat sekeliling rumah mira yg memang sangat lah luas dengan kolam renang yg berada di tengah membuat kesan rumah itu mewah.
"Memang rumah ku ini sangatlah luas,hemf......memangnya kamu tidak tau ya bahwa ayahku seorang pengusaha terkenal di kota ini jadi yg pastinya rumahnya pun mewah seperti ini" ucap sombong mira
"Mira aku lelah bisa kah kami isthirahat sekarang" ujar karim yg mulai malas mendengar ucapan sombong mira
"Baiklah sayang, ayo aku antar kalian kekeamar dan sepertinya kekasihku ini sudah sangat lelah" ucap mira sambil membelai halus rambut karim, sedangkan yg empu hanya diam dan cuek.

  Oh ya lupa ngasih tau kalau ahana bekerja di sebuah rumah sakit,tentunya bukan rumah sakit yg besar dan terkenal ia hanya menjadi dokter spesialis anak2 di sebuah rumah sakit yg sangat minim dengan dokternya, ahana bukannya tidak bisa bekerja di rumah sakit yg besar,tapi ia ingin mengabdikan kemampuannya pada orang2 yg sangat membutuhkan nya.

"Halo, ada apa ayah?"ujar ahana
Saat menjawab telpon yg tak lain akash, ayahnya
"Sayang, ayah akan mengurus perusahaan ayah yg ada di simla kemungkinan ayah 1 bulan akan berada disana" jelas ayah
"Baiklah ayah, jaga kesehataan ya ayah jangan tidur terlalu malam dan jangan sampai telat makan ayah" ucap ahana dengan nada sedih.
"Ya sayang ayah no.1, oh ya karim calon adik iparmu telah sampai dirumah tolong layani dengan baik ya nak, ayah tadi sempat berbincang dengan nya walau hanya sebentar,tapi ayah yakin karim anak yg baik dan bisa membimbing adik mu itu agar lebih baik nantinya" jelas ayah panjang lebar,sebenarnya ahana merasa sedih kenapa ayahnya selalu saja mementingkan ibu angkat dan adik tirinya tapi apa boleh buat menurutnya bila ayah bahagia maka ia pun akan ikut bahagia.
"Sayang, kenapa diam apa kamu sedang tidak enak badan nak?" ujar ayah cemas karena ahana hanya diam di sebrang telpon sana
"Tidak ayah aku baik2 saja, baiklah ayah aku akan melaksanakan semua perintah ayah aku janji" jawab ahana
"Baiklah sayang ayah pergi ya, bye anak kesayangan ayah...."sambungan telpon pun terputus saat itu juga.
********

Waktu telah menunjukan pukul 7 malam dan karim beserta teman2nya telah berkumpul di ruang makan,dengan senyum yg tak pernah lepas dari bibir mungil mira serta tak henti2nya ia memandangi karim yg merasa risih apalagi ibu mira pun ikut memandangi karim tanpa henti
" apakah kita akan mulai makan sekarang,atau kalian hanya akan memandangi karim saja"ujar tafa dengan kesal
"Bik, tolong tuangkan mereka satu persatu lauk beserta nasinya" ujar meeta yg belum lepas memandangi karim dan datanglah wanita paruh baya dengan tergopoh-gopoh ia bernama bik riya ia telah bekerja disini semenjak ahana masih kecil,dengan telatent bik riya menuangkan satu persatu lauk kedalam piring masing2.
"Terimakasih bu,boleh kan aku memanggil mu ibu"ujar karim dengan sopan, sedangkan bik riya mengangguk pelan ia tak mau mengganggu dan pasti nantinya ia akan dimarahi metta yg selalu semena-mena terhadap semua pelayan rumah yg bekerja padanya. Setelah selesai makan malam barulah ahana pulang ia masih mengenakan baju sare(khas wanita india) dan masih lengkap pula mengenakan jas dokternya. Saat ahana melewati ruang tengah ia melihat ibu dan adik nya sedang berbincang dengan 4 orang pria tampan dan ia tak tau siapa saja pria itu.

Sampai di sini dulu ya please vote dan comennt nya, Terimakasih...

AhanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang