why?

573 41 21
                                    

"hwang sinbi!" panggil jungkook tegas sambil menarik satu tangan gadis itu dengan keras.

Wajah angkuh gadis itu terpancar saat menatap kado berbungkus kertas berwarna merah itu tergeletak di jalanan aspal, kado yang sempat dipegang kedua tanganya.

Sinbi membuang nafas pelan. "jungkook sunbae, tidak bisakah sekali saja kau mengiyakan kata-kataku? Satu kali saja, tidak bisakah?" pinta sinbi seraya menarik tanganya kasar namun tidak lah mudah jika yang menggenggamnya adalah sunbaenya bernama jeon jungkook itu.

Udara malam semakin bergerak berubah menjadi angin, mengibas surai hitam milik sinbi dengan lembut. Namun juga memberikan efek sakit untuk mata lelaki didepannya yang masih tidak terima akan keputusanya.

"jangan katakan lagi. Kau milikku."

air mata hampir tampak keluar dari ujung mata jungkook, namun ia mencoba tegar, mencoba untuk tenang menghadapi gadis didepannya ini, namun itu sama sekali tak menutupi rasa sakitnya. Karena ia sangat mencintai gadisnya ini.

Tapi gadis bernama hwang sinbi dihadapannya ini tidak mengerti sama sekali, dengan sekali hentakan keras ia sekarang mampu melepaskan genggaman jungkook. Dengan keras-kepala-nya dia memungut kado yang sempat terjatuh tadi. Memberikannya dengan kasar pada lelaki yang menatapnya dengan tatapan terkejut, tak habis pikir dan sedikit kemarahan.

Gadis kecilnya telah berubah.

"maaf, selamat ulang tahun. Dan ini untukmu." ucapnya sambil memberikan kado itu dengan kasar.

"Kita putus, sunbae. Sampai kapanpun kau tak akan pernah mengerti."

Ucapnya melanjutkan Dan berjalan pergi meninggalkan jungkook yang terdiam sambil memandangi punggung gadis itu hingga menghilang dari pandanganya. Gadis itu benar-benar pergi dan tak berbalik untuk sekedar memandangnya lagi.

Malam ini, dunia jungkook baru saja akan berubah, harinya akan berubah. Kemarahanya tak tumpah tapi cintanya yang semakin merekah.

Namun disaat mata jungkook beralih pada kado ditanganya. Gadis bernama hwang sinbi itu baru saja berhenti dari langkah cepatnya. Ia menghela nafas dan menyentuh dadanya, menutup mata dan merasakan detak jantungnya yang mengencang.

Ia tersenyum.

"Ini sebuah hukuman." ucapnya sambil melanjutkan langkahnya. Langkah yang semakin lama semakin melambat.

baginya sekarang, menyeret kedua kakinya sama saja ia menyeret ribuan kilo besi yang mulai berkarat.

Cintanya sudah berakhir.

-

-

-

Jungkook memandangi kado itu dengan sorot mata yang sendu. Beginikah cara gadis itu mempermainkanya? Sekarang entah bagaimana cara jungkook menangani hatinya, ia tak dapat merasakan satu rasa yang mendominan, kemarahanya bersatu dengan rasa cinta.

"Jungkook-ah" panggil seorang gadis berpakaian gaun hitam selutut datang menghampirinya, membuat jungkook refleks mengubah ekspresi wajahnya yang tadi sempat berubah kelam.

"Oh sowon, acaranya sudah selesai?" tanyanya sebiasa mungkin, ia membuat senyum agar terpatri tulus diwajahnya. Namun itu masih tampak jelas membuat sowon gadis yang baru menghampirinya ini menelan ludah pelan.

"Ini acaramu, bagaimana bisa kau malah bertanya padaku?"

"Oh, kau benar." ucapnya.

"Kajja, kita kembali." ajaknya sambil mengambil langkah pergi, namun sowon menahan tanganya dengan cepat. Pandangan mata sowon mengiba. Ada perasaan tak enak untuknya pada lelaki tampan bersurai hitam dihadapanya ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Why? (Jungkook&GfriendOneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang