Prisca POV
"Hoammm" aku bangun dari tidur siangku sambil merentangkan tangan tanganku. Yaps aku tidur siang, sebenarnya memang sudah kebiasaan aku pulang sekolah cuman ganti baju dan langsung tidur "duh laper nihh. Didapur ada makanan gak ya?" sumpah deh ya aku sangat lapar karna tadi juga pas pulang sekolah aku gak makan. "Mahhh makan apa hari ini?"tanyaku kepada mama tercinta "tinggal ayam sama sayur tuh, kamu tadi ditawarin katanya udah kenyang yaudah diabisin aja lauk lainnya" memang si tadi pas ditawarin makan alasanku kenyang karna tadi aku yang memang sudah mengantuk dan ditambah pelajaran yang membosankan dari sekolah "yaudah lah gapapa yang penting makan. Cacingnya pada demo nih" kataku sambil nunjuk nunjuk perutku, mama hanya tersenyum melihat aku. Selesai makan aku mencuci piring makanku tadi dan mandi, selesai mandi aku kekamar kakakku yaitu keysha atau yang biasa aku panggil kak key.
"Kak?" Tanyaku ke kakakku yang sedang serius dengan hpnya "hmm" panggilan ku hanya dibalas dengan deheman oleh kakakku, huh menyebalkan sekali kakak ku ini umpatku dalam hati "kak key liat aku dulu mau cerita nihh" ucapku sambil cemberut karna hadirnya aku seperti gak dianggap dikira makhluk halus kali ya gak dianggap "yaudah ada apa prisca cantik?" kata keysha sambil menaruh hpnya di kasur dan melihat aku dengan senyumannya huh akhirnya dianggep juga hihi kata ku dalam hati "kak tadi disekolah aku ditabrak sama cowok" aku pengen kakakku tau dan siapa tau aja kan kak key kenal, yahh walaupun aku belum tau nama copong alis cowok rempong itu. Oiya aku memanggilnya sekarang dengan sebutan copong soalnya kalo manggilnya cowok rempong terlalu panjang jadi aku memanggilnya dengan copong karna disingkat hehe. "emang yang nabrak kamu siapa?"tanya kak key"ada aku gatau namanya kak. Gak penting juga. Tapi ya kak dia tuh ya nyebelin banget masa dia yang salah eh dia yang marah marah terus kan aku jatoh masa aku gak ditolongin malah diocehin, udh dengkul sakit gara gara jatoh eh malah ditambah diocehin emang gak sopan tuh cowok bukannya minta maaf malah marah marah. Awas aja klo ketemu lagi gua ratain tuh mukanya " seketika wajahku menjadi kesal, keysha yang melihat itu menjadi tertawa "ehh, kenapa ketawa ?" sambil menatap kakaknya dengan tatapan bingung. "ya kamu abisnya lucu, baru kayak gitu aja udah kesel banget hati hati loh benci kamu ke dia berubah jadi C.I.N.T.A"kata keysha tertawa sambil mengeja kata cinta, tiba tiba aku ingat dengan kata kata Asmi yang menasehati aku dikelas kemarin. Emang sih kata katanya gak sama tapi intinya tuh mereka nasehatin kalo benci sama cinta itu sama, "ya nggk mungkin lah kak masa benci jadi cinta?" Aku sebenernya sudah baca banyak novel cinta dan film" di tv, ya emang sih rata" benci dulu baru cinta tapi, ah gataulah aku males mikirinnya aku jawab pertanyaan kak key seadanya aja"mungkin aja lah dek inget nothing is impossible" nasehat kakakku yang tambah bikin aku pusing, "Au ah gelap, aku mau kekamar dulu" ucapku berlalu sambil memikirkan kata kata kakakku.
"Huft" ucapku sambil membaringkan badan, "kenapa sih benci bisa jadi cinta? Emng gaada tah yang lain? Lagian kan gak semuanya bisa jadi cinta? Terus kenapa mereka yakin banget kalo aku bakalan cinta sama si copong itu? lagian aku gatau namanya. Huh "gerutu prisca sendiri dikaramar dia.
"hem dari pada dikamar mending ke taman aja lah biar gak suntuk. Sekalian ajak Asmi lah biar ada temen." aku sudah sangat suntuk. Lebih baik aku ketaman aja bareng Asmi. Lalu aku mengambil hp yang ada di sebelahku"Tut...Tut...Tut...halo ca kenapa?"
"Ikut gua yuk ketaman, lagi suntuk nih."
"Hemm.. boleh deh tapi, gua siap" dulu ya?"
"Iya jangan lama" ya. Gak usah dandan haha"
"Iya bawell"
"Tutt..Tutt..Tutt"Setelah menelfon Asmi aku juga siap" dan tentu saja tidak dandan. Aku hanya memakai kaos panjang yang bertuliskan Lovely For You, rambut dikuncir, celana panjang, sepatu dan siap. Lalu, aku berkaca "oke siap goodbye rasa suntukku!" Ucapku sambil tersenyum pada kaca besar didepanku
Di Taman
"Mi ada es cream tuh mau dong" ujarku pada Asmi dengan muka melas andalan ku "yaudah, rasa apa?" Tanya Asmi "rasaaa... vanila aja deh" kataku dengan nada bicara yang bersemangat 45 dan wajah yang tadinya melas menjadi ceria seketika karna permintaanku diturutin "yaudah tunggu ya!" ucap Asmi berlalu "iya jangan lama lama"kata Prisca sedikit berteriak.
Sebenarnya yang jualan es cream bisa dibilang lumayan jauh dari tempat duduk yang aku dudukin sekarang.Saat aku sedang duduk ditaman ada dua orang yang lewat dan duduk tepat didepanku tapi cowok itu hanya keliatan punggungnya saja olehku karna duduk membelakangiku, aku seperti berfikir "kaya kenal tapi siapa?" Aku merasa pernah bertemu cowok itu sebelumnya tapi kapan dan dimana? berfikir dan berfikir akhirnya "ah iya dia yang nabrak aku kemaren" ucapku sambil melotot kaget "aku harus samperin dia gara gara dia dengkul aku biru!" Tidak butuh waktu lama.
Tiba tiba "WOI.." ucapku sambil mendorong pundak cowok itu, "widih santai mba" kata cowok itu sambil menoleh kebelakang haha skak matt lo! ucap ku dalam hati sambil tersenyum miring"LO!! ngapain lo disini" kata cowok itu dengan nada kaget dan tidak suka "suka suka gua lah kaki kaki gua yang jalan juga gua kenapa lo sibuk?! Oiya kenapa lo kaget liat gua? Takut karna waktu itu nabrak gua? Heh gua minta lo tanggung jawab, gara gara lo ya dengkul gua biru." ucapku panjang lebar dan dengan nada yang sewot "yang biru kan kaki lo kenapa gua yang tanggung jawab? Lagian gak salah gua lah lo juga ngapain jalan nunduk? Nyari duit hah? Atau jangan jangan lo mau modus sama gua?" Kata cowok itu sambil menaik turunkan alisnya itu, aku yang kaget dengan ucapannya sampai" mulutku membentuk huruf O dan alisku juga yang bertautan, dengan tangan yang sudah terkepal bertanda siap untuk bikin muka cowok itu biru", aku bicara dengan nada yang sangat tidak terima "APA LO BILANG! MODUS?! GAK SALAH NIH KUPING?! PENTING AMAT GUA MODUS AMA LO? IDIH AMIT AMIT DEH EWH!" Kataku sambil teriak dan nafas yang mulai tak teratur karna emosiku "widih santai aja non " kata cowok itu sambil memegang tangan Prisca, Prisca yang memang jago bela diri dia langsung melintir tangan cowok itu dan nendang dengkulnya sehingga cowok itu sedikit jongkok seperti mau menyatakan cinta sambil mengatakan "heh lo copong alias cowok rempong yang gatel! ngapain lo pegang" tangan gua? Minta digaruk pake sekop ya tangan lo itu?ehh, yang modus itu gua apa lo sih sebenernya? Maen pegang" tangan gua segala lagi. Jangan lo pikir gua cewek takut sama cowok kaya lo ya!" bisikku ke cowok itu. cowok itu hanya meringis kesakitan "aduhh sakit nih tangan gua, iya deh gua minta maaf sama lo duhh lepasin tangan gua" kata cowok itu sambil meringis "iya tuh lepasin tangan sahabat gua dong kasian tuh sampe merah merah gitu tenaga lu kaya laki amat si?" Kata cowok yang sedang bersama copong ini alias sahabat si copong ini yang kasihan dengan sohibnya yang di pelintir gitu, aku yang sudah terlanjur kesal jadi dihati aku gak ada sama sekali rasa kasian tetap saja memelintir dan tidak mendengar kata kata si sahabatnya copong ini.
"PRISCA!!" Jeritan seseorang yang berhasil membuat aku menoleh kebelakan kecuali cowok yang sedang di pelintir tangannya "lo ngapain anak orang coba?" Tanya Asmi yang kaget melihat aku sedang melintir tangan orang, refleks aku langsung melepaskan pelintirannya "dia yang nabrak gua kemaren eh bukannya minta maaf malah bilang gua modus trus megang" tangan gua lagi ihh" kata ku sambil ngelus" tanganku yang tadi dipegang sama seperti membersihkan kuman dari tanganku"eh, gua udah minta maaf ya, lo nya aja yang gak mau maafin gua. Dasar laki!" kata cowok itu sambil memegang tangannya yang tadi dipelintir "apa lo bilang?!" Tanya prisca sambil menatap tajam ke copong itu "udah Prisca kita pulang aja yuk, oiya maaf ya kak kalau tangannya sampe merah gitu" kata Asmi sambil tersenyum "iya gak papa" Aku yang kaget dengan sikap kawannya itu langsung ditarik sama Asmi pulang
Di Perjalanan Pulang
"Eh Asmi, lo kenapa minta maaf sih dia itu yang nabrak gua seharusnya dia yang minta maaf!" Ucapku yang tidak terima dengan sikap temannya tadi "eh ca, emang lo gatau dia? Dia itu Rico Hadi Pratama cowok paling ganteng di sekolah" kata Asmi "gua gak tau dah gua gak perduli" ujarku malas, sebenarnya aku tau Rico itu cowok paling ganteng disekolah aku gatau orangnya cuman sekedar tau nama doang "serah lo deh, yang jelas hati hati dengan perasaan benci yang berlebihan itu." Kata Jasmien yang lagi" mengingatkan hal itu "Bodo!"
Di Kamar
Sekarang Prisca sudah ada di kamar nya dan memikirkan hal tadi "kalo diliat" dia ganteng sih" ucap Prisca sambil senyum sendiri "eh apaan sih gua mikirin cowok tadi? Sapa tuh namanya Rico ya iya Rico cowok gatel, rempong, dan gatau sopan santun ihh. Udah lah dari pada mikirin dia mending gua tidur hoammm" ucapku yang sekarang sudah masuk ke alam mimpi..
Hai temann....👋
Wihh Prisca galak juga yah?? Okedeh ini sih masih berantem" biasa aja kalo mau yang serunya nanti yaa... biar seru akhiran oke🙌🙌. Jadi baca terus ya why love hurt this? Buat kalian yang penasaran sama Jasmien Lihat di mulmed ya, nanti aku bakalan kasih foto kak key, dan Aji.oiya maaf ya buat kata kata yang salah maaf ya dan jangan lupa votement kalian okeew👌 thanks
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Love Hurt This?
RandomKenapa cinta begitu sakit? Aku tahu bukan cinta jika tidak merasakan rasa sakit tapi kenapa harus sesakit ini.-PRISCA Aku mencintai dia tapi aku juga mencintai seseorang yang bahkan rasa ini baru tiba walaupun aku sudah mengenalnya sudah lama -RICO