02

1.7K 13 0
                                    

Tokk
Tokk
Tokk
"Lis bangun nak sarapan" sebuah suara yang begitu khas di telinga Lisa akhirnya berhasil membuka mata seorang Alisa
"Aku mandi dulu bu" teriak Alisa kemudian
"Jangan lama-lama"

***

"Dek"
"Hm..." jawab Alisa asal
"Dek, ini kaka mau minta tolong nih" kata Dafa meninggikan suaranya karena merasa dicuekin oleh Alisa
"Apaan kak?"
"Kak ibu sama ayah mana?" kata Alisa yang masih terfokus dengan nasi goreng didepannya
"Temenin kaka diner, ntar malam"
"Gak mau" kata Alisa tanpa basa-basi
"Kok gitu"
"Ayah sama ibu kemana" tanya Alisa lagi
"Udah berangkat dek"
Alisa hanya ber'oh' dan kembali menyantap nasi gorengnya
"Dek" wajah kak Dafa mulai memelas
"Kapan sih, emang mau cemburuhin siapa lagi kak?" kata Alisa kemudian
"Gak ada dek, lagi pengen aja" yang kemudian dibalas anggukan oleh Alisa

***

Berhubung hari ini libur Alisa dan Dafa hanya berdiam diri dirumah.
"Kak aku laper" Alisa memang suka manja dengan saudara kembarnya itu
"Mau makan apa sih dek"
"Apa ajalah kak"
Dafa lahir lebih dulu daripada Alisa sekitar 5 menit lebih cepat kata ibu Alina. Kalau kata orang-orang Dafa dan Alisa lebih mirip sepasang kekasih daripada seorang kembaran.
Tak lama setelah Dafa pergi beli makanan bunyi bel membuyarkan lamunan Alisa tentang minggu depan dia, Dafa dan teman-temannya di seluruh Indonesia harus mengikuti UN. Bunyi bel tadi akhirnya membuatnya beranjak dari kursi tempatnya melamun.

"Siapa sih sore sore gini" kata Alisa sambil menuruni anak tangga untuk membukakan pintu untuk sang 'tamu' yang tak diundang.
Alisa kemudian membuka pintu dan betapa terkejutnya karena yang mengganggu sesi membacanya adalah Akil. Ya. Akil.
"Maaf kak" kata Akil sambil melihat ulang alamatnya
"Bener rumahnya bang Dafa" sambungnya kemudian
"Bener dek masuk dulu" tawarku kemudian sambil mempersilahkan masuk dan duduk di sofa
"Duduk" kataku kemudian duduk didepan Akil
"Bang Dafa ada?"
"Lagi beli makanan di depan, emang ada keperluan apa yah"
"Kira-kira bang Dafa pulangnya masih lama gak yah?" Akil masih belum menjawab pertanyaan Alisa
"Paling gak lama lagi, tunggu aja"
"Aku telfon dulu yah, siapa tau udah dijalan" kataku sambil merogoh kantong untuk mengambil handphone untuk menelpon kak Dafa

Dimana
....
Masih lama gak?
....
Hati hati kak
....

"Katanya udah di jalan Kil" Akil hanya membalasnya dengan anggukan
"Bentar yah" aku kemudian berlari menuju dapur untuk mengambil minum untuk Akil
"Maaf yah Kil, cuman ada ginian" kataku sambil meletakan minuman dingin di atas meja sambil mempersilahkan Akil untuk minum
"Masih kak" langsung menyambut minuman itu, entah karena haus atau karena hanya ingin menghargai Alisa yang sudah membuatkannya minum

Kok bisa kenal sama Dafa yah
Kenal dimana yah
Dafa kok gak pernah cerita yah

Tak lama kemudian suara mobil masuk ke garasi, membuat Alisa berlari keluar untuk mengecek apakah betul Dafa. Dan memang betul itu Dafa.
.
.
.
.
.
.
.

RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang