다섯 daseot .Seven years ago.

102 11 1
                                    

Flashback on

Baekhyun side

"Mau tidak mau kau harus menikahi Taeyeon!" Aboeji sedari tadi membentakku dengan kasarnya. Tentang hal itu lagi itu lagi. Aku disuruh menikahinya karena orangtuaku mempunyai hubungan persahabatan dengan orangtua Taeyeon, dan untuk mempererat kerja sama perusahaan mereka. Aku dan Taeyeon sama sekali tidak menerimanya dan sudah beberapa kali menolak perjodohan mereka.

"Tapi abeoji—"

"Tidak ada tapi-tapian!! Abeoji bilang nikahilah Taeyeon! Abeoji tidak merestuimu dengan Aerim! Anak keluarga Park yang terhormat itu sama saja dengan parasit dihidupmu!" Aerim... Kenapa saat masalah semakin rumit ia pergi? Pergi tanpa ada kabar, apa Aerim sudah menyerah denganku? Arghh! Aku benci hidup ini!!

"ABEOJI JANGAN MERENDAHKAN AERIM!"

***

"Nomor yang anda tuju sudah tidak aktif

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Nomor yang anda tuju sudah tidak aktif."  Selalu suara operator yang menjawab panggilanku. Sebenarnya kemana Aerim? Kenapa ia juga mengganti nomor telfonnya?

Selama satu bulan penuh ini aku sering keluar masuk klub malam. Sampai pernah suatu hari merusak minimarket dekat klub malam yang kudatangi dan Abeoji harus mengganti rugi semua kerusakan yangku perbuat. Aku terlalu stress untuk melakukan hal waras hari itu. Dan yang paling aku kesali adalah hari pernikahanku dua hari lagi! Dua hari lagi!! Dan aku belum bisa menghubungi Aerim. Oh ayolah kalau kau masih ada disini kita bisa melewati ini bersama-sama Aerim-ah...

"Baekhyun-ah!!" Teriak seseorang dihadapanku, aku tau dia pasti akan datang selalu setiap hari entah akan menemuiku di dalam klub dan menggeretku pulang atau menemuiku setengah sadar di minimarket

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Baekhyun-ah!!" Teriak seseorang dihadapanku, aku tau dia pasti akan datang selalu setiap hari entah akan menemuiku di dalam klub dan menggeretku pulang atau menemuiku setengah sadar di minimarket. Yah... Sekarang aku ada diminimarket mengulangi malam itu merusak minimarket lagi.

"Wae?"

"Aish.. Jinjja! Kau ini! Apa harus aku bunuh diri supaya semuanya tidak terjadi? Aku tidak pernah melihatmu seperti ini sebelumnya Baekhyun-ah...kumohon kembali ke Baekhyun yang dulu... Yang ku kenal dan Aerim kenal..." Taeyeon, ya.. Perempuan ini yang akan kunikahi dua hari lagi. Eonni kebanggaan Aerim dari dulu. Taeyeon lebih tua dariku dan Aerim, umur kita terpaut dua tahun.

"Aku tidak bisa Taeyeon! Aku bisa gila! Dan kau?! Jaga omonganmu! Bagaimana kalau Aerim mendengarnya? Kau adalah eonni kebanggan Aerim! Bunuh diri bukan hal yang cemerlang untuk mengakhiri suatu masalah!" Ucapku emosi. Aku tau Taeyeon juga sedang menahan emosinya sekarang.

"Mian! Sekarang kau ikut aku pulang sebelum abeoji menemuimu dan memarahimu karena semua ini."

***

Dentuman lagu gereja terdengar keras sampai masuk kedalam telingaku yang paling dalam. Hari yang tidak ku tunggu-tunggu tapi ditunggu-tunggu oleh Abeoji.

Dengan gugupnya aku menerima tangan Taeyeon perlahan menuntunnya naik ke atas altar. Berjanji satu sama lain sebelum aku mengecup dahi Taeyeon. Aku tidak mencintainya dan Taeyeon tau hal itu.

"Ayolah kita langsung istirahat saja Baek." Tawarnya saat acara baru saja ditutup.

"Hm.. Baiklah aku juga capek sekali."

Mulai dari hari ini kehidupanku bukan Baekhyun si bocah ingusan trouble maker yang cerewet atau suka melucu. Mulai hari ini aku mempunyai tugas menafkahi Taeyeon dengan jerih payahku sendiri. Walaupun yang ku mau adalah Aerim yang jadi pendampingku...

***

2 months later

"Bagaimana Baekhyun-ah?" Tanya eommaku yang sedang melahap makan malamnya didepanku.

"Bagaimana apanya eomma?" Tanyaku balik bingung dengan pertamyaan eomma.

"Taeyeon, apakah Taeyeon sudah berisi?" Ucap eomma membuatku dan Taeyeon tersedak makanan yang baru aku dan Taeyeon masukan kedalam mulut masing-masing.

"A-ah..." Eottoke? Harus bilang apa?

"Sudah eommonim, dari satu minggu yang lalu." Ucap Taeyeon tiba-tiba. Aku menengok kearahnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Heol! Melakukan 'itu' saja belum!

"Jinjja? Woaa aku tidak sabar cucuku lahir nanti."

***

"Maksudmu apa?" Tanyaku pada Taeyeon yang sedang berkutik dengan macbook kesayangannya.

"Tentang aegikah?"

"Hmm... Maksudmu apa? Kita tidak pernah melakukan 'itu' bagaimana bisa kau hamil?" Tanyaku bingung.

"Aishh!! Jinja!! Ya! Neo!? Babo-ya... Aku memang tidak Hamil Baekhyun-ah, tapi aku punya suatu rencana." Ucap Taeyeon aku hanya menggaruk-garuk tengkukku yang tidak gatal.

"Mwo?"

"Pindah ke German sekitar lima tahun dan mengadopsi anak disana. Aku mempunyai teman disana dan katanya ada yayasan panti asuhan dengan beberapa anak yang masih keturunan korea. Eotte?" Jelas Taeyeon.

"Joha!"

***

"Apa keputusanmu ini yang terbaik?" Ucap eomma. Ini paling terbaik! Untukku, Taeyeon dan juga... Aerim.

"Hm.. Eomma ini yang terbaik."

"Jaga Taeyeon baik-baik ne?" Ucap abeoji.

"Ne abeoji pasti."

-----------------------★彡---------------------







안녕!

Flashback flashback huhu
Wkwk:v
Gimana? Bagus gak flashbacknya?:V keknya gak jelas banget gitu wkwkwk :V
Vote&Comments
Jangan lupaaaaaa
Okeeeeee???
Thanks for 100 followers :"3

고마워❤️

Meet you again ◇ b.b.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang