Chapter 1

294 56 27
                                    

     Jalanan malam itu masih sama dengan jalan-jalan sebelumnya. Putih tertutupi salju.
Chanyeol, pemuda itu memejamkan matanya kesal. Sungguh, ia benar-benar menyesali perbuatannya yang dua puluh menit yang lalu menawarkan untuk mengantar gadis aneh itu untuk pulang.

“Kau—” Teriakan Chanyeol tertahan, ia tiba-tiba berbalik badan menghadap gadis yang sedari tadi mengikutinya itu. “Kau pura-pura lupa ingatan atau memang bodoh? Sedari tadi kita memutar-mutar jalan ini dan tidak menemukan rumahmu.”

“Eum.. sebenarnya, aku tidak tahu tempat yang kau sebut rumah itu ada dimana.” Sooyoung menyengir. Sungguh, yang ia ingat dilangit tidak ada tempat dari kumpulan kayu yang Chanyeol sebut rumah.

Ya— kira-kira,  ia selalu tidur dimana pun ia bisa. Sooyoung hanya mengingat hal itu.

Wajah Chanyeol mesam,  mengacak rambutnya prustasi, sudah berkali-kali memutar wilayah komplek yang cukup jauh dari rumahnya, dan sekarang malah menemukan jawaban yang tidak terduga dari gadis itu. Hanya demi rasa prihatinnya pada Sooyoung, gadis yang tidak sengaja membuat kematiannya tertunda.

“Kau benar-benar membuang waktuku!” Tunjuk Chanyeol, sembari memperhatikan arlogi ditangannya. “Kau bilang, kau berasal dari langit’kan? Kenapa tidak pulang kelangit saja? Keluarkan sayapmu, kepak-kan, lalu pergi. Ah— dan satu lagi,” Menghirup nafas dalam-dalam lalu mengeluarkannya, “Jangan mengikutiku lagi. Terimakasih.” Tutupnya.

Sooyoung melongo, mengerjap sebentar.
Ucapan pemuda itu kasar, sama seperti seseorang yang pernah Sooyoung kenal.
“Sama seperti seseorang.. tapi siapa? Kurasa, aku pernah mengenal seseorang sepertinya.” Bergumam kecil, Sooyoung dapat merasakan kalau dia benar-benar melupakan sebagian kecil memori dari kepalanya.

Luar biasa.
Tidak sampai sehari terjebak dibumi, Sooyoung sudah melupakan banyak hal. Itu tidak boleh terjadi’kan?

“Hey! Kau pergi kemana? Bukannya kau bilang mau mengantarku pulang??” Teriaknya, menyadari Chanyeol yang sudah hampir menghilang di penghujung jalan gang.

Chanyeol, pemuda itu yang membuatnya disini, menolong pemuda itu ketika terlibat perkelahian dan berhujung terjebak dibumi.
Jadi, bukankah Chanyeol juga yang harus membantunya kembali ke langit? Bagaimanapun caranya.

“Dasar laki-laki tidak tahu terimakasih!!” Sooyoung berlari kecil menyusul tubuh jangkung Chanyeol yang sudah menghilang di pertigaan.

—Na Bi—

     Chanyeol menatap bangunan dihadapannya, tidak bisa dibilang kecil juga tidak bisa dibilang besar. Tangannya terulur mengacak pelan rambut hitam legamnya yang sedikit terkena butiran salju.
Lagi-lagi hari ini ia telah banyak melewati penyesalan. harusnya, ia meng-iyakan nasihat Ayahnya untuk membawa payung tanpa tahu salju turun. harusnya, ia mendengarkan sehun untuk tidak menerima ajakan pria berambut kuning yang berpuluh-puluh menit lalu hampir saja menghabisinya. dan harusnya, ia tak perlu menghiraukan Sooyoung, gadis yang sampai saat ini menguntitnya dari belakang.

“Aku tahu kau disana,” mata Sooyoung melotot, dalam hati mengira Chanyeol itu punya mata dibelakang kepalanya.
Bagaimana bisa pemuda itu tahu ia mengikutinya sejak tadi? Padahal, Sooyoung rasa ia sudah teramat berhati-hati.

“Ehm—Kamu bicara padaku?” Nada bicara Sooyoung yang santai membuat Chanyeol lagi-lagi berdecih kecil. “Kamu berjanji mengantarku pulang.. dan, kamu juga yang membuatku terjebak disini. Jadi, sebagai laki-laki jantan, bukannya kamu harus bertanggung jawab?” Suara Sooyoung sedikit mengencang, membuat Chanyeol agak panik kalau-kalau ada tetangga yang mendengar.
Apa kata mereka nanti ketika mendengar seorang gadis berkata meminta pertanggung jawaban dari seorang Chanyeol yang notabene-nya terkenal ramah dilingkungannya? Yah—walaupun tak jarang ia membuat masalah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 02, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[NF] Na Bi 나비Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang