Dari: Adik kelasmu yang duduk di sampingmu saat ujian
Untuk: Kakak kelas berhati bekuHai, apa kabar kak? Aku harap kau baik-baik saja, tidak seperti diriku yang tak pernah baik-baik saja jika berbicara tentangmu.
Masih ingatkah kamu denganku? Adik kelas yang mungkin menyebalkan bagimu. Maafkan teman-temanku yang dulu selalu meneriakimu setiap kali kita berpapasan. Namu, sekarang sudah tidak pernah lagi, teriakan mereka lenyap ditelan waktu. Semua itu bukan karena aku sudah tidak mencintaimu lagi, tetapi karena aku tak ingin mengganggumu. Aku tak ingin menjadi benalu di kehidupanmu.
Masih ingatkah kamu denganku? Adik kelas yang duduk tepat di sampingmu saat ujian semester. Maafkan aku yang tak bisa menjaga degup jantungku yang kian cepat saat kamu duduk di sampingku. Maafkan aku yang gugup saat kamu mengajakku bicara. Maafkan aku yang tak pernah berhenti menatap kedua bola mata indahmu yang berbinar saat kamu sedang tersenyum. Maafkan aku yang selalu diam-diam melirikmu saat kamu sedang tertawa bersama teman-temanmu. Maafkan aku atas segala hal yang kulakukan dan mungkin itu mengganggumu.
Kamu yang selalu riang saat sedang bersama teman-temanmu. Kamu yang selalu tertawa saat sedang bersama sahabat-sahabatmu. Kenapa kamu selalu tampak dingin jika berada di hadapanku? Aku tak tahu.
Kamu yang selalu berdiri di atas balkon kelasmu. Aku selalu memperhatikanmu dari bawah, seraya mengirimkan salam untukmu lewat cahaya rembulan di malam hari. Rasa cintaku padamu, biarlah aku bawa sendiri.
Kini, aku mencintaimu dalam diam dan mengagumimu tanpa suara. Takdir mengharuskanku untuk menjauh darimu. Berbaliklah kak, seseorang yang jauh lebih baik dariku sedang mengharapkanmu, ia menaruh hati padamu. Aku bahkan memilih membiarkan hatiku remuk demi menjaga hatimu tetap utuh. Orang sepertimu mungkin tak akan pernah merasakan patah hati seperti yang kurasakan saat ini.
※※※
KAMU SEDANG MEMBACA
Anonymous Love Letter
Teen FictionDari : Kami yang cintanya tak tersampaikan Untuk : Kamu yang tidak pernah menyadari akan kehadiranku