d u a

52 3 0
                                    

Teruntuk wanita berkacamata penentram jiwa

Masihkah kamu tersenyum? kuharap ya, itu artinya kamu begitu menikmati dunia ini. Kuharap kamu sehat-sehat saja seperti dalam doa ku setiap shalat. Aku selalu berharap bisa melihatmu setiap saat, tapi tentu saja itu tidak mungkin, kesibukan kita berbeda tapi saat kamu membutuhkanku aku selalu berusaha untuk bisa hadir dalam kebutuhanmu.

Oh iya, ingatkah kamu, kalau aku ada hati padamu? waktu itu aku pernah mengutarakan-nya, tapi kamu tak menjawab hanya diam dan tak pernah disinggung lagi. Ingatkah? ketika kamu mengatakan kamu menyukai si bocah pemain basket itu. Aku menyesal berhenti bermain basket. Tahukah kamu bagaimana aku keadaanku saat itu ? aku tahu kamu tidak peduli, tapi aku merasa aku jatuh dalam lubang yang sangat gelap, dan aku sangat tidak menyukainya.

Dalam kegelapan itu, aku sesat mengikuti nafsuku, mengikuti kecemburuanku untuk mengatakan kalau aku mencintaimu. Aku buta waktu itu. Lalu kau mulai jarang menceritakan keseharianmu sampai akhirnya kau pergi. Apakah kau peduli padaku waktu itu? dua minggu kamu tidak muncul dalam pesan di hp-ku. Pikiranku hanya fokus pada kesalahanku yang membuatmu pergi waktu itu. Hingga akhirnya, Allah mengabulkan tangisku di setiap sepertiga malam.

Kamu memang bukan yang pertama membuatku jatuh cinta dan menggoyahkan hatiku, tapi kamu yang pertama mengguncangnya. Wanita berkacamata hitam dan putih bagian dalamnya, yang polos seperti Ren-Chon dalam Non Non Biyori. Meski tak selembut Nagisa-chan dalam Clannad, tapi kamu seperti Aqua-sama, dewi bodoh yang sangat imut. Pernah kah kamu mengetahui cerita tentang Hachiken-kun? yang memberikan nama pada babi kecil yang lucu, meski dia tahu pasti babi itu kelak akan dipotong dan dijual dagingnya. Hachiken begitu menyukai babi itu hingga dia berusaha untuk terus membesarkannya hingga daging babinya masuk golongan premium. Kira-kira demikianlah perasaanku saat ini, aku tetap bertahan padahal aku tahu
kamu takkan pernah jadi milikku. Aku tahu waktu itu kamu menolakku dalam diam. Aku akan tetap dibelakangmu, kali aja saat kamu kesepian aku bisa maju menemanimu, bahagia dalam bahagiamu.

Aku orang bodoh seperti Okazaki-kun, tetap mengejar meski sangat sulit. Seperti Okazaki-kun, dia berhasil menikahi Nagisa-chan dalam kesulitannya. Cinta itu akan berbalas, meski itu berupa penolakan dan kesedihan. Aku sedang bingung, aku sangat menyukaimu tapi untuk saat ini aku tak mau memilikimu. Aku akan berbahagia atas kebahagiaanmu walau aku dalam kesedihan.

Terima kasih aku masih diizinkan berkomunikasi dengan mu, terima kasih aku masih boleh mengagumimu. Dan tolong jangan membuatku terus-terusan cemburu.

Dari orang bodoh yang menunggumu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 05, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Anonymous Love LetterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang