old school-chamber of secret

11 1 0
                                    

Ku tutup hari pertama sekolahku dengan sangat buruk , mataku masih merah karena tangisan tadi untung saja aku memakai kacamata . Dan yang ingin aku lakukan sekarang setelah bel pulang berdering bukanlah ingin mengunci diri dikamar lalu duduk bersimpuh dikasur tapi aku ingin bertemu milna and need some cigarette .

Berulang kali aku menelepon milna tapi yang menjawab hanya suara operator .Shit !! Tidak biasanya milna seperti ini . Kemarin malam aku dan milna masih berbincang lewat telepon ,tadi pagi pun kami masih bercanda di messanger .

Langkahku pun bukanlah menuju rumah tapi menuju jalan-jalan utama NYU , entah kemana tujuanku yang pasti aku harus berbicara dengan milna dan kalau bisa bertemu dengannya .

Lelah menjalar kakiku ,aku pun duduk disebuah bangku taman . Ku letakkan kaleng soda yang ku beli di mesin minuman dan sebungkus rokok mint ,kembali ku mencoba menelepon milna ,lagi-lagi hanya suara perempuan picik yang terdengar..mengapa ku sebut dia picik karena dari tahun ke tahun suaranya tak berubah . Hahaha apa coba ?

Baiklah aku menyerah untuk menelepon milna , lebih baik ku menyalakan teman terbaikku dulu .

Asap putih keluar dengan lancar dari mulutku ,sebelum hisapan kedua ku lakukan ,aku mendengar nada tanda panggilan masuk di handphone ku , nomor yang tak kukenal . Mungkin saja itu milna ,aku pun mengangkatnya

"Hallo " ucapku

"Hallo bisa berbicara dengan miss yuka ?" Terdengar suara perempuan diseberang telepon

"Ya saya sendiri , lalu siapa anda ?" Tanyaku penasaran

"Saya Emily, pemilik cafe chamber of secret , apa kau masih ingat ? Kau mengirimkan cv ke emailku ?" Tanyanya dengan bahasa yang lebih santai

Pikiranku pun melayang ! Ah , ya sebelum aku pindah kesini ,aku mengirimkan Cv kebeberapa tempat untuk bekerja paruh waktu dan pastinya tanpa diketahui oleh Ayah . Salah satunya kepada cafe yang memiliki nama unik "chamber of secret" uhh jangan-jangan pemiliknya adalah penyihir hahaha

Obrolan kami pun berhenti , emily memberitahuku jika sekarang aku harus ke cafenya untuk interview dan jarak dari tempat ku berada pun tak jauh ,cukup menaiki MRT dan dalam 20 menit aku akan berada disana

Tapi sebelum aku menuju MRT , aku menghabiskan sodaku dan menghisap rokokku lalu mematikannya lalu aku rapikan rambutku dan menyemprotkan parfum agar tak tercium asap rokok dalam bajuku

Sepanjang perjalanan ku coba kembali menelepon milna dan masih tak aktif ,ku coba mengirim beberapa mention ke twitter dan belum ada jawaban

Okeh aku menyerah ,mungkin milna sedang sibuk atau handphonenya low mungkin .
Sekarang pikiranku tertuju kepada "chamber of secret" .

saat itu aku membuka facebook dan saat menscrool beranda ku lihat ada sebuah tulisan yang menyatakan chamber of secret sedang mencari pegawai ,dan saat ku lihat profil cafe itu ternyata cukup menarik ,begitu pun profil dari pemiliknya Emily dan Adams sepasang suami istri itulah awal mula aku tertarik mengirim CV milikku

Benarkan hanya butuh waktu 20 menit ,aku sudah sampai di chamber , dan cafe tersebut juga terletak ditempat yang strategis ,disampingnya menjulang tinggi gedung pencakar langit dan di seberangnya ada beberapa butik ,salon dan cafe lain ,terletak di tengah kota yang terkenal crowded

Aku menghembuskan nafas dan mengepalkan tanganku lalu mengucapkan mantra yang selalu ampuh mengusir rasa nervous "ganbatte" sebelum aku memasuki cafe ini dan aku mengucap "ganbatte" berkali-kali dalam hati bahkan saat aku sedang berhadapan Emily dan Adams

Old School "Dare To Dream"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang