****
"Emm... Minta.." Cassie masih berfikir dan akhirnya ia memutuskan apa yang diinginkannya.
Cassie pun menyuruh kakaknya mendekat kearahnya. Setelah kakaknya sudah berada disampingnya ia pun mendekat kearah telinga kakaknya dan berbisik dengan suara kecil, tapi tiba tiba Max berteriak keras.
"Whattt!!! "
----
"Jadi permintaan kamu yang pertama itu. Okey, nggak ada yang lebih sulit lagi apa?" Sambil memasang wajah sebalnya.
"Hehehe..nggak ada kak lagian itu juga menurut Cassie mudah dan kakak bisa menuhinkan" Kata Cessie dengan senyum sumringah.
Sedangkan Max hanya tersenyum tipis, meskipun sedikit sebal dengan Cassie.
"Tetaplah tersenyum seperti ini, Meskipun kakak tau jalan hidup yang kamu lalui begitu sulit. Semoga senyum kamu itu tidak akan pernah luntur, kakak akan lakuin apapun buat kamu asal kamu bahagia, Karna kamu adalah sebagian dari kebahagiaan Kakak". Batin Max sedikit miris.
"Ayo jadi nggak? kalau nggak jadi yaudah mending kakak tidur aja" Ucap Max
"Eh, Kak jadi dong dan itu harus titik nggak pakai koma"
"Yaudah sekarang ganti baju sana, Kakak juga mau ganti baju" kata Max seraya meninggalkan Cassie
Cassie yang merasa ditinggal pun ikut berlalu menuju kamar tercintanya bersiap-siap untuk pergi.
----
Tidak lama kemudian keduanya telah sampai Mall, Keduanya menuju Sebuah toko buku.
"Cassie, kakak tinggal dulu ya nanti kabarin kakak kalau sudah selesai." ujar Max
"Sippp" ucap Cassie mengacungkan jempolnya dan masuk kedalam toko buku.
Max pun pergi dari toko buku sedangkan Cassie memutari toko buku mencari buku yang diinginkannya. Setelah lama memutari toko itu akhirnya pilihannya jatuh ke buku berwarna biru yang terlihat dari sampulnya bertulisan rumus fisika yang terletak dibagian atas rak, tangannya ingin menggapai buku itu namun ia tak sampai, hingga akhirnya ada sebuah tangan yang mengambil buku itu.
Cassie membalikkan badannya melihat siapa yang mengambil buku itu. Seketika matanya membulat terkejut karna cowok yang dihadapannya itu cowok yang tadi disekolah yang menghina suaranya.
Cessie ingin menghindarinya namun tangannya langsung dicekal oleh cowok itu.
"Nih" Cowok itu memberikan buku itu ke Cessie.
"Thanks" Ucap Cessie.
"Hmm"
Setelah memberikan buku cowok itu pergi meninggalkan Cessie.
"Aneh" batin Cessie.
Cessie sudah mendapatkan beberapa buku dan telah membayarnya. Sekarang ia tengah menunggu Kakaknya yang tak tau pergi kemana. Dengan sebal Cessie men-dial nomor kakaknya.
"Hallo" Ucap suara dari sebrang sana.
"Kakak dimana? Capek tau nungguin dari tadi." Cassie menyahuti dengan marah.
"So-sorry dek, kakak ga bisa anterin kamu pulang. Soalnya kakak lagi sama temen kakak dan ga bisa nolak permintaan temen kakak."
"Huh, jadi lebih mentingin temen kakak daripada Cessie" Cessie mendengus sebal.
"Bukan gitu dek, kakak ada urusan cuma sebentar kok. Kamu duluan aja ya pulangnya." Ucap Max berhati-hati memberi tau.
"Hmm, yaudah" Jawab Cassie dengan lesu sambil memasukan Ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd
Teen Fiction"Cassandra Sheryl L. Menyamar menjadi seorang Nerd,untuk menutupi identitas'nya. Dia mengira dengan menjadi Nerd dia bisa bebas, tapi justru dia slalu menjadi target bullying" "Bryan Alexander Domani, seorang cowok yang terkenal Cuek dan dingin, ora...