One

56 5 0
                                    

Shalsa P.O.V

Gue ShalsaBilla Bramantio atau biasa dipanggil Shalsa. Umur gue baru 16 tahun. Gue kelas 11, sekolah di SMA Harapan Bangsa.

Hari ini adalah hari dimana gue baru jadi murid kelas 11. Well, gue baru masuk setelah libur 2 minggu sesudah pengambilan nilai raport.

Gue sekarang lagi mencari kelas yang akan gue tempati.

"SHALSA!" Panggil seseorang di belakang gue. Dan, gue pun berhenti dan menengok ke belakang untuk mengetahui siapa yang memanggil gue.

Ternyata dia Vita, sahabat gue dari SMP. "Kenapa?" Tanya gue saat dia berada dihadapan gue.

"Lo tau gak?" Ucapnya. "Ga tau tuh, kan belum dikasih tau sama lo" Jawab gue santai.

"Ih makanya dengerin dulu" Ucapnya kesal. "Lo sekelas sama gue Lagi" lanjutnya riang.

"Oh iya, sekarang tunjukin dimana kelas kita?" Tanya gue dengan nada riang juga. Dan dia pun menarik tangan gue. Gue hanya bisa mengikutinya.

****

Serius, gue kaget saat dia membawa gue ke kelas terpojok disekolah ini.

"Lo serius ini kelasnya?" Tanya gue tidak yakin. "Iyaa, ini bener kelas 11 IPS-5. Kelas kita" Ucapnya meyakinkan.

Saat gue memasuki ruangan kelas tersebut, gue benar-benar tercengang. Ruang ini tuh lebih pantas dibilang gudang daripada ruang kelas. Gue ga nyangka kenapa gue bisa masuk kelas ini. Liat aja bangkunya aja menurut gue udah tidak layak terpakai. Atapnya juga udah banyak yang bolong. Kok bisa ya gue masuk ke kelas ini?.

Dan bel sekolahpun berbunyi, tanda pelajaran akan segera dimulai. Menyadarkan dari lamunan gue. Yaa walaupun seminggu ini mungkin belajarnya tidak efisien, karena ada anak kelas 10 yang sedang mengikuti MOS.

Gue pun memilih tempat duduk di bangku urutan nomor 2. Gue duduk dengan Vita, pastinya. Sumpah, bangku yang sedang gue tempatin itu ga nyaman banget. Gue takut nanti gue bakal jatuh gara-gara ini bangku ga kuat nahan beban gue.

Tak lama kemudian, datanglah perempuan separuh baya yang memakai kerudung bewarna hijau toska. Bu Zum, begitulah murid-murid memanggilnya.

"Assalamualaikum anak-anak"

"Walaikumsalam" Ucap murid serempak

"Alhamdulillah. Yaa, ibu disini ingin memberitahukan bahwa sekarang ibu adalah wali kelas kalian, kelas 11 IPS-5. Oh iya ibu juga mohon maaf atas ketidaknyamanan kalian dikelas terpojok sekolah ini, karena kelas yang tidak memadai ini. Ada yang ingin bertanya?" Ucap Bu zum panjang lebar.

Seseorang yang dibelakang gue mengacungkan tangan untuk bertanya, yang gue ketahui namanya Asti. "Bu, maaf ada bangku lain tidak? Soalnya bangku ini sudah tidak layak terpakai" Ucap Asti.

"Oh iyaa, kalian bisa mengambil bangku lebih dikelas lain kalau ada" Jawab Bu Zum.

Dan sebagian murid pun keluar untuk mengambil bangku dikelas lain, termasuk gue dan Vita.

****

"Vit, nyari di kelas mana dulu nih yang ada bangku lebih?" Tanya gue. "Gatau gue juga, coba ke kelas 11 IPS-3 yuk" Ajak Vitha

Saat kita berjalan menuju kelas 11 IPS-3, Vita menyapa seseorang yang ga gue kenal sama sekali. Tapi yang gue ketahui dia sekelas sama gue sekarang.

"Eh Han, lu udah nyari bangku?" Tanya Vita. "Udah,nih" Jawab cowo tersebut singkat, sambil menunjukan bangku yang dia angkat. Sumpah nih cowo cuek banget, tapi ganteng sih.

"Bantuin gue sama temen gue dong nyari bangku, sekalian angkatin ke kelas" Ucap Vita dengan tatapan memelasnya. "Ogah cari aja sendiri" Ucapnya datar. Kalo kaga ganteng mah udah gue rauk tuh muka, sayang sih ganteng.

"Please Han, masa sama perempuan lu begitu sih. Lagian kan lu temen gue dari kelas 10. Masa lu tega sih?" Vita mengeluarkan tatapan Puppy Eyes nya untuk membujuk cowo tersebut. Dan akhirnya cowo tersebut pun luluh dengan tatapan Vita, ia pun membantu kita.

"Eh Vit, itu cowo siapa sih perasaan gue enggak kenal deh?" Tanya gue penasaran. "Oh itu, dia Farhan temen kelas gue waktu kelas 10. Masa sih lu enggak tau dia?" Ucap Vita. Gue pun hanya menggelengkan kepala, tanda tidak tau.

Kok gue aneh yaa, saat liat dia jantung gue berasa mau copot dari tempatnya. Rasanya dag dig dug gimana gitu. Sebelumnya, gue ga pernah ngerasain ini. Apa ini tandanya gue jatuh cinta pandangan pertama? Eh apa-apaan sih nih pikiran jadi ngaco gini, enggak-enggak gue ga jatuh cinta sama dia. Enggak.

****

Enjoy, berantakan yaa? Masih perlu belajar nih😪
Makanya, jangan lupa VoMent-nya yaa😉 Thanks you very much😘

Love In SilenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang