Author P.O.V
Teng....Teng...Teng
Bel berbunyi tiga kali, tanda semua jam pelajaran telah berakhir. Dan semua murid pun keluar kelas untuk pulang kerumah masing-masing.
Begitu juga dengan Shalsa, ia pulang dengan menaiki angkutan bus.
"Shalsa tungguin gue ih!" Teriak seseorang dibelakang, yang ternyata sahabatnya, Vita. Shalsa pun menengok kebelakang.
"Apa sih? Berisik tau ga?!" Ucap Shalsa kesal. Dan Vita hanya ketawa dengan tampang tidak berdosa.
"Yuk pulang, ntar keburu bus nya penuh" Ucap Vita. Shalsa hanya mendenguskan nafasnya.
Dan mereka berdua pun berjalan menuju halte bus depan sekolah.
***
Shalsa P.O.V
'Bruk'
"Aww" Ringis gue, karena ada yang menabrak bahu gue.
"Sorry!" Ucap seseorang yang menabrak bahu gue dengan cuek.
"HEH! Lo kalo jalan liat liat dong!" Bukan, itu bukan suara gue tapi suara Vita. Dan cowo itu pun melenggang pergi begitu saja. "Woy! Farhan!" Teriak Vita, dan ingin mengejar cowo tersebut yang ternyata adalah Farhan. "Udah Ta, ga apa apa kok guenya" Ucap gue menahan Vita.
"Serius lo gapapa?" Tanya Vita khawatir. Gue pun hanya mengangguk meyakinkan. Dan kita pun melanjutkan perjalanan kita menuju halte bus.
***
"Assalamualaikum" Salam gue saat sudah sampai di depan rumah. Gue pun membuka pintu rumah gue.
Yaa, gue bukan orang kaya yang mempunyai rumah besar bak istana atau mobil mobil mewah yang berjajar rapi di garasi, tetapi Alhamdulillah keluarga gue hidup bercukupan. Ayah gue bekerja sebagai dosen disalah satu universitas di Jakarta, sedangkan ibu gue hanya seorang ibu rumah tangga biasa. Dan kakak gue adalah seorang mahasiswa ekonomi.
"Walaikumsalam" Ucap malaikat tanpa sayap yaitu, ibu gue. " Udah pulang Shal, yuk masuk. Ganti baju sana, terus ke ruang makan ya ibu udah nyiapin cah kangkung kesukaan kamu" lanjut ibu.
"Iyaa bu" Jawab gue. Dan gue pun menuju ke kamar gue yang berada di lantai 2.
***
Saat gue sedang makan tiba tiba ada tangan kekar yang menutup mata gue dari belakang. Sebenarnya gue sudah tau siapa yang menutup mata gue.
"Abang gue udah tau yaa itu lo!" Ucap gue kesal. Dan suara tawa menggelegar di ruangan ini.
Yaa, itu abang gue. Gue cuma punya satu kakak cowok yaitu, Theo Bramantio. Gue sama Theo ini berbeda 5 tahun.
"Yah ketahuan deh" Ucap abang gue dan melepas tangannya dari mata gue. Gue hanya mendengus kesal. Dan Bang Theo pun duduk di bangku sebelah gue untuk makan bersama gue.
Gue selesai makan duluan. Dan setelah itu gue pamit ke Bang Theo untuk ke kamar. Setelah sampai dikamar gue pun memainkan hp. Gue membuka bbm terlebih dahulu karena ada pesan bbm, dan ternyata bukan pesan melainkan hanya broadcast-an dari Vita yang mempromote Farhan. Karena penasaran akhirnya gue menginvite pin tersebut.
Dan tak lama kemudian di pemberitahuan tercantum nama Farhan yang meng-accept gue. Hp gue bergetar tanda ada pesan yang masuk.
Farhan
PING!!!
PING!!!
Shalsa
Kenapa?
Farhan
To be continue...
***
I'm come back! Oh iyaa, itu di mulmed ada Shalsa. Semoga kalian suka dengan cerita gajelas ini!
Jan lupa VoMent-nya yaa😉 Thanks you very much😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Silence
Teen FictionApa kau tahu, rasanya mencintai namun bertahan untuk tidak memiliki? Bertahan untuk tidak mengungkapkan? Percayalah, ini lebih buruk dari sekedar patah hati. Slow Update. ©CopyRight2016